Tomat




Tomat

Buah tomat merupakan salah satu jenis sayuran buah yang sangat dikenal oleh masyarakat, rasa buah tomat adalah manis – manis segar yang dapat memberikan kesegaran pada tubuh kita, karena cita rasanya yang khas ini, buah tomat banyak digemari orang, cita rasa dan kelezatan buah tomat juga dapat manambah cita rasa dan kelezatan berbagai macam makanan dan minuman.

Tomat (Solanum lycopersicum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan dengan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang.
  
Tanaman ini dapat hidup baik dataran tinggi maupun dataran rendah, tergantung pada jenis varietas tanamannya. Akan tetapi kualitas tanah, banyaknya sinar matahari dan curah hujan ikut mempengaruhi pertumbuhan tomat.

Klasifikasi Tanaman Tomat
Adapun klasifikasi ilmiah tanaman tomat, antara lain sebagai berikut;
Kingdom:            Plantae
Sub kingdom:      Tracheobionta
Sub divisi:           Spermatophyta
Divisi:                 Magnoliophyta
Kelas:                  Magnoliopsida
Sub Kelas:          Asteridae
Ordo:                  Solanales
Famili:                Solanaceae
Genus:                Solanum
Spesies:              Solanum lycopersicum L

https://dosenpertanian.com › tanaman-tomat




Berdasarkan sifat pertumbuhannya tanaman tomat dibagi menjadi dua tipe, yaitu tipe determinate dan indeterminate. Tipe determinate memiliki tipe pertumbuhan yang diakhiri dengan tumbuhnya rangkaian bunga atau buah, sehingga batang tanaman tidak bisa tumbuh tinggi. Tanaman tomat tipe determinate memiliki umur panen yang relatif pendek. Tanaman tomat indeterminate memiliki tipe pertumbuhan yang tidak diakhiri dengan tumbuhnya bunga dan buah dan umur panennya relatif lama (Agromedia, 2007).

digilib.unila.ac.id

Syarat Tumbuh Tanaman Tomat
Tanaman tomat dapat tumbuh pada berbagai kondisi lingkungan yang beragam. Untuk menghasilkan produksi yang optimal tanaman tomat membutuhkan lingkungan yang memiliki sistem perairan dan sinar matahari yang cukup.
Pengairan yang berlebihan dapat menyebabkan kelembaban tanah disekitar tanaman menjadi meningkat dan dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit. Curah hujan yang optimal yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman tomat antara 100-120 mm/hujan dengan temperatur ideal antara 25-30oC. untuk proses pembungaan, tanaman tomat membutuhkan temperatur malam hari sekitar 15-20oC (Purwati dan Khairunisa, 2008). Menurut Tim Bina Karya Tani (2009), jenis tanah yang baik untuk tanaman tomat adalah tanah liat yang mengandung pasir, keadaan tanah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, sirkulasi dan tata air dalam tanah baik. Keadaan 4 tanah untuk menanam tanaman tomat sangat dipengaruhi oleh sifat fisis, sifat kimia, dan sifat biologi tanah. Sifat fisis tanah berpengaruh terhadap peredaran dan ketersediaan oksigen dalam tanah, sifat kimia tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman sedangkan sifat biologi tanah berpengaruh dalam membantu menyediakan unsur-unsur hara dalam tanah.

Pupuk
Pupuk merupakan suatu zat yang berisi satu unsur atau lebih yang berfungsi untuk menggantikan unsur yang habis terpakai oleh tanaman dari tanah. Unsur yang terkandung dalam pupuk adalah unsur makro dan mikro. Menurut Lingga (1999), secara umum pupuk di bagi menjadi dua, yaitu pupuk anorganik dan pupuk organik.

Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik atau pupuk buatan merupakan pupuk yang dibuat oleh pabrikpabrik pupuk dengan menggunakan bahan-bahan kimia yang berkadar hara tinggi. Pupuk anorganik dibagi dalam dua kelompok yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal merupakan pupuk yang mengandung satu unsur hara sedangkan pupuk majemuk merupakan gabungan dari pupuk tunggal yang mengandung dua atau tiga unsur hara dalam satu pupuk (Lingga, 1999). Pupuk majemuk merupakan pupuk yang memiliki kandungan hara paling lengkap. Pupuk majemuk berkualitas prima memiliki besar butiran yang seragam dan tidak 5 terlalu higoskopis sehingga tahan disimpan dan tidak cepat menggumpal. Variasi analisis pupuk majemuk sangat banyak seperti NPK 15:15:15 dan NPK 16:16:16. Variasi pupuk majemuk tersebut menunjukkan ketersediaan unsur hara yang seimbang. Fungsi pupuk majemuk dengan variasi analisis tersebut antara lain untuk mempercepat perkembangan bibit, sebagai pupuk pada awal penanaman, dan sebagai pupuk susulan pada saat tanaman memasuki fase generatif, seperti saat mulai berbunga dan berbuah (Novizan, 2005). Pupuk NPK (15:15:15) merupakan salah satu pupuk majemuk yang mengandung nitrogen (N) 15%, fosfor ( P) 15%, dan kalium (K) 15%. Pupuk majemuk bersifat higroskopis, mudah larut dalam air, mengandung unsur hara N, P, K dan S sekaligus serta kandungan unsur hara setiap butir pupuk merata. Pupuk dapat larut dalam air sehingga mudah diserap tanaman dan sesuai untuk berbagai jenis tanaman.

Pupuk majemuk memiliki banyak manfaat, beberapa manfaat yang dimiliki oleh pupuk majemuk antara lain yaitu (1) dapat meningkatkan produksi dan kualitas panen, (2) menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan, (3) menjadikan tanaman lebih hijau dan segar karena banyak mengandung butir hijau daun dan memacu pertumbuhan akar dan sistem perakaran yang baik, (4) memacu pembentukan bunga, (5) mempercepat panen dan menambah kandungan protein, (6) menjadikan batang lebih tegak, kuat dan dapat mengurangi risiko rebah, (7) memperbesar ukuran buah, umbi dan bijibijian, (8) meningkatkan ketahanan hasil selama pengangkutan dan penyimpanan, (9) dan dapat memperlancar proses pembentukan gula dan pati (Anonima , 2011). 6 Menurut Rosliani et al. (2001), pemberian pupuk majemuk NPK dengan dosis 1 ton/ha relatif lebih baik dalam meningkatkan bobot buah per tanaman cabai dibandingkan dengan pupuk tunggal (ZA, Urea, TSP, dan KCl). Mobilitas unsurunsur hara yang siap diserap oleh tanaman secara berimbang dari pupuk majemuk lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk tunggal. Selain itu, pupuk majemuk NPK melepaskan unsur – unsur hara secara bertahap, sehingga dapat diserap tanaman sesuai dengan kebutuhan.

Pupuk Organik 
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari hasil-hasil akhir atau penguraian sisa-sisa (serasah) tanaman dan binatang (Sutedjo, 1999). Salah satu jenis pupuk organik yang dapat digunakan sebagai bahan pembenah tanah adalah pupuk kandang (pukan). Pukan adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak. Pukan mempunyai pengaruh positif terhadap kesuburan tanah. Pukan mengandung unsur hara makro dan mikro yang dapat diserap dan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pukan juga dianggap sebagai pupuk lengkap karena selain dapat menyediakan unsur-unsur hara bagi tanaman, pukan juga dapat mengembangkan kehidupan mikroorganisme (jasad renik) dalam tanah. Pemberian pukan secara teratur ke dalam tanah dapat membentuk bunga-bunga tanah yang dapat meningkatkan daya penahan air. Jadi tanah akan mampu menahan banyak air sehingga terbentuk air tanah yang bermanfaat sehingga akan memudahkan akar-akar tanaman menyerap zat-zat makanan bagi pertumbuhan dan perkembangannya (Sutedjo, 1999).
Menurut AAK (2007), pukan dapat berguna dalam meningkatkan kadar humus pada tanah. Pukan dapat mengisi defisit humus yang terjadi dalam tanah atau dapat digunakan langsung sebagai makanan oleh tanaman. Tiap 1 ton pukan ratarata mengandung 5 kg N, 3 kg P, 6 kg K dan beberapa unsur sekunder. Kualitas pukan sangat tergantung pada jenis ternak, kualitas pakan ternak dan cara penampungan pukan (Novizan, 2005). Pukan yang berasal dari kotoran sapi ataupun kotoran ayam merupakan pupuk organik yang biasa digunakan dalam pemupukan organik, tetapi hanya mampu memberikan unsur hara dalam jumlah terbatas. Pukan merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dibandingkan dengan pupuk kimia. Sebagai bahan pembenah tanah, pukan dapat membantu dalam mencegah terjadinya erosi dan mengurangi retakan tanah (Sutanto, 2002).

Bokashi


Pupuk Kandang Bokashi adalah Bahan Organik Kaya akan Sumber Hayati. Bokashi merupakan hasil fermentasi bahan organik dari limbah pertanian seperti pukan, jerami, dan serasah daun dengan menggunakan aktifator mikroorganisme. Bokashi merupakan salah satu pupuk organik yang banyak memberikan manfaat. Penggunaan pupuk bokashi dapat membantu menyuburkan tanaman, mengembalikan unsur hara dalam tanah, sehingga kesuburan tanah tetap tejaga dan ramah lingkungan (Anonimb , 2011). Menurut Setyorini etal (2005), kompos bokashi mengandung unsur hara dalam jenis dan jumlah bervariasi tergantung 8 pada bahan asal, menyediakan unsur hara lambat (slow release) dan dalam jumlah terbatas, serta berfungsi dalam memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Bokashi merupakan salah satu metode pengomposan bahan organik berupa campuran pukan, molase, sekam, air dan starter mikroorganisme. Kandungan bahan organik yang terdapat dalam bokashi dapat digunakan oleh mikroorganisme untuk berkembang biak dalam tanah, sekaligus persediaan unsur hara bagi tanaman. Pupuk organik yang dibuat melalui pengomposan atau bokashi dapat terurai lebih cepat dibandingkan dengan pembuatan pupuk secara konvensional (Anonimb ,2011). Menurut Isroi (2008), kompos yang bermutu adalah kompos yang telah terdekomposisi dengan sempurna serta tidak menimbulkan efek-efek merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Penggunaan kompos atau bokashi yang belum matang akan menyebabkan terjadinya persaingan bahan nutrien antara tanaman dengan mikroorganisme tanah yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman. Kompos yang baik memiliki beberapa ciri yakni berwarna coklat tua hingga hitam mirip dengan warna tanah, tidak larut dalam air meski sebagian kompos dapat membentuk suspensi, nisbah C/N sebesar 10 – 20 atau tergantung dari bahan baku dan derajat humifikasinya, berefek baik jika diaplikasikan pada tanah, suhunya kurang lebih sama dengan suhu lingkungan, dan tidak berbau. Berdasarkan hasil penelitian Iskandar (2003), pemberian bokashi dapat memberikan hasil tertinggi dalam meningkatkan produktivitas tanaman sayuran seperti pakcoy dan selada. Bokashi pukan memiliki banyak manfaat.

Beberapa manfaat dari penggunaan pupuk bokashi yaitu (1) dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman, (2) kandungan hara dalam pupuk bokashi lebih 9 tinggi dibandingkan dengan pupuk kompos, (3) aplikasi bokashi kedalam tanah dapat mengakibatkan periode tumbuh pada tanaman menjadi lebih cepat, (4) dapat menghambat pertumbuhan hama dan penyakit yang merugikan tanaman, (5) dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang menguntungkan seperti mycorhiza, rhizobium, bakteria pelarut fosfat, dll. Bokashi yang aplikasikan ke dalam tanah, bahan organiknya dapat digunakan sebagai substrat oleh mikroorganisme, efektif untuk berkembang biak dalam tanah, sekaligus sebagai tambahan persediaan unsur hara bagi tanaman (Anonimb ,2011).
Unsur Hara Tanaman Tanaman membutuhkan unsur hara esensial untuk tumbuh dan berkembang. Unsur hara esensial sangat diperlukan tanaman dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh unsur lain. Jika jumlahnya kurang mencukupi, terlalu lambat tersedia atau tidak diimbangi oleh unsur-unsur lain maka dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu (Novizan, 2005). Menurut Sutedjo (1999), 
Unsur hara esnsial terdiri dari unsur hara makro dan mikro. Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar sedangkan unsur hara mikro dibutuhkan tanaman dalam jumlah relatif lebih kecil. Unsur hara makro terdiri dari nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S) sedangkan unsur hara mikro terdiri dari besi (Fe), seng (Zn), tembaga (Cu), mangan (Mn), boron (B), molibdenum (Mo), dan khlor (Cl). Untuk mencapai hasil panen 74 ton/ha, tanaman tomat menyerap unsur hara makro berupa N sebesar 224 kg/ha, P2O5 sebesar 67 kg/ha, K2O sebesar 380 kg/ha, Mg 10 sebesar 39 kg/ha, Ca sebesar 74 kg/ha, dan S sebesar 47 kg/ha (Novizan, 2005). Menurut Foth (1999), perkiraan zat-zat hara yang terkandung dalam tanaman tomat pada produksi 20 ton/ha adalah 60 kg/ha N, 9 kg/ha P, 66,5 kg/ha K, 3,5 kg/ha Ca, 5,5 kg/ha Mg, 7 kg/ha S, 0,0035 kg/ha Co, 0,065 kg/ha Mn, 0,08 kg/ha Zn. Jumlah unsur-unsur tersebut tidak menunjukkan jumlah total yang dibutuhkan tanaman tomat selama pertumbuhan melainkan jumlah yang terkandung dalam bahan-bahan yang dipanen.

digilib.unila.ac.id


Morfologi Tomat


Akar
Tanaman tomat memiliki akar tunggang yang tumbuh menembus kedalam tanah dan akar serabuat yang tumbuh ke arah samping tetapi dangkal. Berdasarkan sifat perakaran ini, tanaman tomat akan dapat tumbuh dengan baik jika ditanam ditanah yang gembur dan porous.

Tanaman tomat dengan nama ilmiah Solanum lycopersicum L. mempunyai system perakaran yaitu akar tunggang yang dapat muncul menembus masuk ketanah dan akar serabut yang berkembang kearah samping tetapi pada areal yang dangkal.

Berdasarkan ciri dari perakaran ini, tanaman tomat atau Solanum lycopersicum L. akan mampu berkembang dengan subur jika ditanam pada kondisi lahan yang gembur dan porus.

Tanaman tomat memiliki akar tunggang, akar cabang, serta akar serabut yang berwarna keputih-putihan dan berbau khas. Perakaran tanaman tidak terlalu dalam, menyebar kesemua arah hingga kedalaman rata-rata 30-40cm, namun dapat mencapai kedalaman hingga 60-70cm. Akar tanaman tomat berfungsi untuk menopang berdirinya tanaman serta menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah. Oleh karena itu, tingkat kesuburan tanah di bagian atas sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dan produksi buah, serta benih tomat yang dihasilkan (Pitojo, 2005).


Morfologi Batang
Batang tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang lunak tetapi cukup kuat, berbulu atau berambuat halus dan diantara bulu – bulu itu terdapat rambut kelenjar. Batang tanaman tomat berwarna hijau, pada ruas – ruas batang mengalami penebalan, dan pada ruas bagian bawah tumbuh akar – akar pendek. Selain itu, batang tanaman tomat dapat bercabang dan apabila tidak dilakukan pemangkasan akan bercabang banyak yang menyebar secara merata.

Batang tanaman tomat bentuknya bulat dan membengkak pada buku-buku. Bagian yang masih muda berambut biasa dan ada yang berkelenjar. Mudah patah, dapat naik bersandar pada turus atau merambat pada tali, namun harus dibantu dengan beberapa ikatan. Dibiarkan merata, cukup rimbun menutupi tanah. Bercabang banyak sehingga secara keseluruhan berbentuk perdu (Rismunandar, 2001).
Pengertian batang tanaman tomat memiliki warna hijau serta bentuk persegi empat sampai dengan bulat. Saat tanaman tomat masih muda batangnya mempunyai tekstur yang lunak, akan tetapi setelah tua akan menjadi keras. Tinggi batang tomat dapat mencapai 2 sampai 3 meter dengan permukaan batang yang ditumbuhi oleh bulu atau rambut halus, dan diantara bulu halus tersebut ada rambut kelenjar yang bisa memunculkan bau khas.


Morfologi Daun
Daun tanaman tomat berbentuk oval, bagian tepinya bergerigi dan mambentuk celah – celah menyirip agak melengkung kedalam. Daun berwarna hijau dan merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah 5 – 7. Ukuran daun sekitar (15 – 30 cm) x (10 x 25 cm) dengan panjang tangkai sekitar 3 – 6 cm. diantara daun yang berukuran besar biasanya tumbuh 1 – 2 daun yang berukuran kecil. Daun majemuk pada tanaman tomat tumbuh berselang seling atau tersusun spiral mengelilingi batang tanaman.

Daun tomat mudah dikenali karena mempunyai bentuk yang khas, yaitu berbentuk oval, bergerigi, dan mempunyai celah yang menyirip. Daunnya yang berwarna hijau dan berbulu mempunyai panjang sekitar 20-30 cm dan lebar 15-20 cm. Daun tomat ini tumbuh di dekat ujung dahan atau cabang. Sementara itu, tangkai daunnya berbentuk bulat memanjang sekitar 7-10cm dan ketebalan 0,3-0,5 m (Wiryanta,2004)

Daun pada tanaman tomat atau Solanum lycopersicum L. memiliki bentuk oval dan pada bagian tepi terdapat gerigi dengan membentuk celah yang menyirip agak melengkung masuk. Daun tanaman tomat memiliki warna hijau yang merupakan daun majemuk ganjil dengan jumlah 5 sampai 7.
Ukuran daun berkisar  antar 15 x 30 cm atau 10 x 25 cm dimana panjang tangkai sekitar 3 sampai 6 cm dan diantara daun memiliki ukuran yang cukup besar biasanya tumbuh 1 sampai 2 daun yang memiliki ukuran kecil. Daun majemuk ditanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) dapat berkembang dengan berselang seling atau tersusun secara spiral memutari batang tanaman.


Morfologi Bunga
Bunga tanaman tomat berukuran kecil, berdiameter sekitar 2 cm dan berwarna kuning cerah. Kelopak bunga yang berjumlah 5 buah dan berwarna hijau terdapat pada bagian bawah atau pangkal bunga. Bagian lain pada bunga tomat adalah mahkota bunga, yaitu bagian terindah dari bunga tomat. Mahkota bunga tomat berwarna kuning cerah, berjumlah sekitar 6 buah dan berukuran sekitar 1 cm. bunga tomat merupakan bunga sempurna, karena benang sari atau tepung sari dan kepala benang sari atau kepala putik terletak pada bunga yang sama. Bunganya memiliki 6 buah tepung sari dengan kepala putik berwarna sama dengan mahkota bunga, yakni kuning cerah. Bunga tomat tumbuh dari batang (cabang) yang masih muda.

Bunga tanaman tomat berwarna kuning dan tersusun dalam dompolan dengan jumlah 5-10 bunga per dompolan atau tergantung dari varietasnya. Kuntum bunganya terdiri dari lima helai daun kelopak dan lima helai mahkota. Pada serbuk sari bunga terdapat kantong yang letaknya menjadi satu dan membentuk bumbung yang mengelilingi tangkai kepala putik. Bunga tomat dapat melakukan penyerbukan sendiri karena tipe bunganya berumah satu. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan terjadi penyerbukan silang (Wiryanta, 2004).

Bunga pada tumbuhan tomat (Solanum lycopersicum L.) memiliki ukuran yang kecil, dengan diameter kurang lebih 2 cm dan berwarna kuning agak cerah. Kelopak bunga tanaman tomat memiliki jumlah 5 buah yang berwarna hijau dan terdapat dibagian bawah atau pangkal bunga.
Bagian yang lain pada bunga tomat yakni mahkota bunga, yaitu bagian yang paling indah pada definisi bunga tomat serta mahkota bunga yang memiliki warna kuning cerah dengan jumlah kurang lebih 6 buah berukuran kurang lebih 1 cm. Bunga tomat termasuk bunga sempurna, karena memiliki benang sari atau tepung sari serta kepala benang sari atau kepala putik yang terletak pada satu bunga yang sama.

Bunga tomat mempunyai 6 buah benang sari dan kepala putik yang berwarna sama seperti mahkota bunga yaitu kuning cerah. Bunga tomat (Solanum lycopersicum L.) dapat tumbuh dari batang yang bercabang dan masih muda.

Morfologi Buah
Buah tomat memiliki bentuk bervariasi, tergantung pada jenisnya. Ada buah tomat yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong, bulat telur (oval), dan bulat persegi. Ukuran buah tomat juga sangat bervariasi, yang berukuran paling kecil memiliki berat 8 gram dan yang berukuran besar memiliki berat sampai 180 gram. Buah tomat yang masih muda berwarna hijau muda, bila sudah matang warnanya menjadi merah.

Buah tomat adalah buah buni, selagi masih muda berwarna hijau dan berbulu serta relatif keras, setelah tua berwarna merah muda, merah, atau kuning, cerah dan mengkilat, serta relatif lunak. Bentuk buah tomat beragam: lonjong, oval, pipih, meruncing, dan bulat. Diameter buah tomat antara 2-15 cm, tergantung varietasnya. Jumlah ruang di dalam buah juga bervariasi, ada yang hanya dua seperti pada buah tomat cherry dan tomat roma atau lebih dari dua seperti tomat marmade yang beruang delapan. Pada buah masih terdapat tangkai bunga yang berubah fungsi menjadi sebagai tangka i buah serta kelopak bunga yang beralih fungsi menjadi kelopak bunga (Pitojo, 2005).

Buah tomat yang masih muda memiliki rasa getir dan aromanya tidak enak, sebab masih mengandung zat lycopersicin yang berbentuk lender. Aroma yang tidak sedap tersebut akan hilang dengan sendirinya pada saat buah memasuki fase pematangan hingga matang. Rasanya juga akan berubah menjadi manis agak masam yang menjadi ciri khas kelezatan buah tomat.

Dalam proses pematangan buah terjadi perubahan warna dari hijau muda sedikit demi sedikit berubah menjadi kuning. Pada saat matang optimal, warna buah berubah menjadi cerah.

Buah tomat banyak mengandung biji lunak berwarna putih kekuning – kuningan yang tersusun secara berkelompok dan dibatasi oleh daging buah. Biji tomat saling melekat karena adanya lender pada ruang – ruang tempat biji tersusun.

Daging buah tomat lunak agak keras, berwarna merah apabila sudah matang dan mengandung banyak air. Buah tomat juga memiliki kulit yang sangat tipis dan dapat dikelupas bila sudah matang. Namun, buah tomat tidak harus dikelupas kulitnya terlebih dahulu apabila hendaki dimakan
Buah pada tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) mempunyai bentuk yang bervariasi, tergantung dari jenis dan varietasnya. Terdapat buah tomat (Solanum lycopersicum L.) yang memiliki bentuk bulat, bulat telur atau oval, agak bulat, agak lonjong, serta bulat persegi.

Ukuran  dari buah tomat (Solanum lycopersicum L.) juga cukup bervariasi, ada yang berukuran paling kecil yakni memiliki berat 8 gram serta yang berukuran agak besar yang memiliki berat hingga 180 gram. Buah tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) yang masih cukup muda memiliki warna hijau muda, dan apabila sudah matang warnanya berubah menjadi merah.

https://dosenpertanian.com › tanaman-tomat

Biji

Biji tanaman tomat berbentuk pipih, berbulu dan memiliki warna putih, putih kekuningan serta  coklat muda. Panjang biji tomat antara 3 sampai 5 mm dengan lebar 2 sampai 4 mm. Biji tomat saling melekat yang diselimuti oleh daging buah, serta tersusun mengelompok dengan dibatasi oleh daging buah.

Jumlah biji pada tiap buah cukup bervariasi, tergantung dari jenis varietas serta lingkungan tumbuh, yaitu sekitar 200 biji per buah. Biasanya, biji tomat dapat dimanfaatkan untuk bahan perbanyakan tumbuhan, biji tomat dapat tumbuh setelah 5 sampai 10 hari setelah tanam.
Biji tomat berbentuk pipih, berbulu dan berwarna putih kekuningan dan coklat muda. Panjangnya 3 – 5 mm dan lebarnya 2 – 4 mm. Biji saling melekat, diselimuti daging buah, dan tersusun berkelompok dengan dibatasi daging buah. Jumlah biji setiap buahnya bervariasi, tergantung pada varietas dan lingkungan, maksimum 200 biji per buah. Umumnya biji digunakan untuk bahan perbanyakan tanaman. Biji mulai tumbuh setelah ditanam 5 – 10 hari (Redaksi Agromedia, 2007).


https://www.teorieno.com › 2016/10 › klasifikasi-dan-morfologi-tomat

Budidaya Tomat

Pemilihan Benih Tomat Yang Berkualitas
Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila lahan berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya.

Cara menanam tomat bisa dari biji/benih dan bisa juga dari bibit. Cara menanam tomat dari biji (benih) sebaiknya pilihlah benih yang berkualitas (produksi tinggi dan tahan penyakit). Benih tomat tersebut dapat diperoleh di toko-toko pertanian terdekat dengan bermacam merk dari berbagai perusahaan benih. Sedangkan untuk bibit tomat dapat diperoleh di tempat-tempat pembibitan tomat yang khusus menjual bibit.

Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat).
Langkahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput). Setelah itu keringkan dengan dijemur dan simpan dalam wadah yang kering dan steril.

Penyemaian
Sebelum ditanam secara luas, benih tomat sebaiknya disemaikan dahulu sampai memiliki daun dan batang yang cukup kuat. Penyemaian hendaknya dilakukan di atas media yang terpisah dengan penanaman masal. Lihat cara membuat media persemaian untuk tanaman hortikultura.
Untuk budidaya tomat, sebaiknya pilih media persemaian dengan ploybag. Hal ini untuk mengurangi resiko tanaman stres ketika dipindahkan. Namun persemaian polybag ini biayanya relatif lebih mahal. Apabila Anda memilih persemaian bedeng, hendaknya hati-hati saat mencabut dan memindahkan bibit. Lamanya penyemaian sampai tanaman siap dipindahkan sekitar 35-40 hari.
Tips untuk persemaian bedengan, buat larikan (garis) diatas media persemaian dengan jarak antar larik 5 cm dan kedalaman larik 1 cm. Kemudian taburkan benih dalam larikan, jangan sampai bertumpuk-tumpuk, sebaiknya jarak antar benih 2-3 cm. Kemudian tutup larikan dengan tanah dan siram secukupnya. Metode pemindahanbisa dilakukan dengan dua cara. Pertama dengan pencabutan, sebelum benih dicabut siram dengan air untuk melunakan media sehingga akar tidak putus ketika ditarik. Kedua, cara putar yaitu mengambil tanaman dengan tanah disekitarnya.
Tips untuk persemaian polybag/pot, setelah media persemaian dibuat lubangi permukaanya sedalam 1 cm. Kemudian bubuhkan biji tomat satu butir untuk setiap polybag, tutup dengan media tanam. Cara memindahkannya adalah dengan merobek atau melepas polybag/pot. Lalu masukkan tanaman beserta tanah yang terdapat di polybag/pot kedalam lubang tanam.

Pengolahan tanah untuk penanaman bibit di kebun produksi harus memperhitungkan waktu, antara lain lamanya bibit di persemaian hingga dapat dipindah ditanam ke kebun dengan lamanya proses pengolahan tanah sampai siap tanam. Lamanya waktu pembibitan sekitar 30-45 hari, sedangkan lamanya pengolahan tanah yang intensif sampai siap tanam adalah 21 hari. Oleh karena itu, agar tepat waktu penanamannya di kebun, jadwal pengolahan tanahnya sebaiknya dilakukan 1-2 minggu setelah benih disemaikan.

Cara Pengolahan Tanah Tanaman Tomat
Pengolahan tanah dilakukan untuk menciptakan kondisi fisik, kimia dan biologis tanah menjadi lebih baik, membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan, meratakan tanah untuk memudahkan cara menanam tomat, mempersiapkan pengaturan irigasi dan drainase serta untuk menempatkan sisa-sisa tanaman (seresah) pada tempat yang sesuai agar proses dekomposisi berjalan dengan baik.

Pengolahan tanah yang intensif pada dasarnya melalui 3 tahap.

Tahap pertama adalah membalik agregat tanah sehingga tanah yang berada pada lapisan dalam dapat terangkat ke permukaan. Pengolah tanah tahap ini sebaiknya dilakukan dengan bajak yang ditarik oleh tenaga hewan atau dengan menggunakan traktor. Tanah diolah dengan kedalaman 25 cm-30 cm. Setelah dibajak, tanah dibiarkan selama 1 minggu agar bongkahan-bongkahan tanah hasil pembajakan cukup terkena angin, terkena cahaya matahari, dan supaya terjadi proses oksidasi (pemasaman) zat-zat beracun dari dalam tanah seperti asam sulfida yang sangat membahayakan kehidupan tanaman.

Tahap kedua, tanah digemburkan dengan cara dicangkul tipis-tipis sehingga diperoleh struktur tanah yang gembur atau remah, sekaligus untuk meratakannya. Selanjutnya, tanah hasil pengolahan tahap ini dibiarkan selama 1 minggu.

Tahap ketiga, dilakukan pemupukan dasar dengan pupuk kandang yang masak sebanyak 15-20 ton/ha. Pemberian pupuk kandang yang belum masak dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, bahkan dapat mematikan tanaman karena akar tanaman tidak kuat menahan panas. Pada tahap ini, tanah yang telah ditaburi pupuk kandang dicangkul kembali tipis-tipis dan diratakan.
Pembentukan Bedengan

Setelah pengolahan tanah selesai dilakukan, selanjutnya dibuat bedeng-bedeng membujur ke arah Timur Barat agar penyebaran cahaya matahari dapat merata ke seluruh tanaman. Disamping pembuatan bedeng, juga dibuat parit-parit atau selokan untuk irigasi. Bedengan dapat dibuat lebar dengan ukuran lebar 1-1,2 m, panjang disesuaikan dengan keadaan lahannya dan tinggi bedeng 30 cm. Jika penanaman tomat dilakukan pada musim penghujan, bedengan dapat dibuat lebih tinggi yaitu 40-45 cm. Sedangkan ukuran parit dibuat lebar 20-30 cm dan kedalamannya 30 cm. Dengan demikian jarak antar bedeng adalah 20-30 cm. Kemudian pada sekeliling petak-petak bedengan dibuat saluran pembuangan air dengan ukuran lebar 50 cm, dan kedalamannya 50 cm.

Pemupukan dan Pengapuran
Setelah itu taburkan pupuk kandang sebanyak ±20 Ton per hektar atau tambahkan NPK sebanyak 100 g/m² di bedengan dan apabila tanah terlalu asam (<5,5), tambahkan dolomit atau kapur pertanian. Manfaat pengapuran selain menaikan pH tanah juga untuk memperbaiki struktur tanah. Dosisnya harus disesuaikan dengan tingkat pH tanah masing-masing. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengolahan lahan atau penyiapan lahan adalah pengapuran pada tanah-tanah yang terlalu asam dan tidak sesuai dengan persyaratan tumbuh tanaman. Pengapuran ini diberikan bersamaan dengan saat pengolahan tanah, sebab pada umumnya akar tanaman tidak kuat terhadap pengapuran secara langsung, tanaman dapat menderita gangguan pertumbuhan bahkan dapat mati. Kapur yang dapat digunakan adalah kapur tohor, kapur karbonat, atau kapur tembok. Pengapuran, selain menaikkan nilai pH tanah juga dapat memperbaiki struktur tanah, mendorong aktivitas mikroorganisme tanah dalam membantu proses penguraian bahan organik tanah dan menurunkan zat yang bersifat racun tanpa menghilangkan zat-zat penting yang lain. Dosis pengapuran harus memperhatikan nilai pH tanah setempat.

Tomat tumbuh baik pada tingkat keasaman tanah pH 5,5-7. Apabila tanah terlalu asam (<5,5), tambahkan dolomit atau kapur pertanian. Manfaat pengapuran selain menaikan pH tanah juga untuk memperbaiki struktur tanah. Dosisnya harus disesuaikan dengan tingkat pH tanah masing-masing.

Kemudian tutup bedengan dengan mulsa plastik, penutupan dengan mulsa sangat berguna terutama pada musim kemarau. Mulsa plastik berguna untuk mempertahankan kelembaban tanah, mengendalikan gulma dan agar buah tomat tetap bersih tidak menyentuh tanah. Biarkan kembali tanah selama satu minggu sebelum ditanami.

distan.jogjaprov.go.id › pedoman-teknis-budidaya-tomat

Penanaman Bibit Tomat

Pertama-tama buat lubang tanam pada mulsa dengan diameter 5-7 cm. Dalam satu bedengan terdapat dua lajur lubang tanam, jarak antar lajur sebesar 70-80 cm dan jarak antar lubang dalam satu lajur 40-50 cm, kedalaman lubang tanam kira-kira 5-7 cm.
Setelah itu masukkan bibit siap tanam. Untuk bibit yang disemai dalam polybag atau pot, lepas terlebih dahulu wadahnya lalu masukkan semua media tanam tanpa mencabut akar tanaman. Kemudian tutup dan ratakan dengan tanah sekitar. Untuk bibit yang ditanam di persemaian bedeng, masukkan tanaman kemudian timbun dengan tanah bekas galian lubang. Ratakan dan siram dengan air untuk menjaga kelembabannya.

Pemeliharaan dan perawatan
Tanaman tomat cukup sensitif dan perlu perawatan yang intensif. Tanaman ini sangat rentan terhadap hama dan penyakit, terutama yang ditanam di dataran rendah. Setelah pemanenan, resiko kerusakan buah tomat masih tinggi sekitar 20-50%. Berikut beberapa perawatan penting apabila kita hendak melakukan budidaya tomat.

Penyulaman
Penyulaman berfungsi untuk mengganti tanaman yang gagal tumbuh, baik sakit atau rebah karena cuaca. Penyulaman dilakukan setelah seminggu tomat ditanam. Cabut tanaman yang terlihat tidak sehat (kuning/layu) atau mati. Ganti dengan bibit sisa penyemaian.

Penyiangan
Penyiangan dalam budidaya tomat biasanya dilakukan 3-4 kali selama musim tanam. Pada areal tanam yang ditutup mulsa penyiangan bisa lebih jarang lagi. Penyiangan bertujuan untuk mengangkat gulma yang ada di areal tanam. Pertumbuhan gulma akan menganggu tanaman, karena tanaman harus bersaing dalam mendapatkan nutrisi. Selain itu gulma juga mengundang hama dan penyakit yang bisa menyerang tanaman utama.

Pemangkasan
Pemangkasan pada tanaman tomat dilakukan setiap minggu. Pemangkasan tunas yang tumbuh pada ketiak daun harus segera agar tidak tumbuh menjadi batang. Pemangkasan tunas muda bisa dilakukan dengan tangan. Namun apabila batang sudah terlalu keras, sebaiknya gunakan pisau atau gunting. Untuk mengatur ketinggian tanaman tomat, ujung tanaman bisa dipotong. Pemotongan ujung tanaman dilakukan setelah terlihat jumlah dompolan buah sekitar 5-7 buah.

Pemupukan tambahan
Pada budidaya tomat organik, semprotkan pupuk organik cair yang mempunyai kandungan kalium tinggi pada saat tanaman akan berbunga dan berbuah (fase generatif). Penyemprotan bisa dilakukan setiap minggu. Harus diperhatikan, pupuk organik cair harus diencerkan terlebih dahulu, 1 liter pupuk cair dengan 100 liter air. Penting untuk dicatat, konsentrasi pupuk organik cair tidak boleh melebihi 2%. Selain itu, kita bisa menambahkan pupuk kandang atau kompos setelah tanaman berumur 2-3 minggu dengan dosis satu gengam tangan per tanaman.

Untuk budidaya tomat non-organik, pada usia satu minggu berikan campuran urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 sebanyak 1-2 gram per tanaman. Kemudian setelah umur 2-3 minggu berikan kembali urea dan KCl sebanyak 5 gram per tanaman. Bila pada umur lebih dari 4 minggu tanaman masih terlihat kurang gizi berikan urea dan KCl sebanyak 7 garm per tanaman. Perhatikan, pemberian urea dan KCl jangan sampai mengenai tanaman karena bisa melukai tanaman tersebut. Berikan jarak 5-7 cm dari tanaman.

Penyiraman dan pengairan
Tanaman tomat tidak terlalu banyak membutuhkan air, namun jangan sampai kekurangan. Kelebihan air dalam budidaya tomat membuat pertumbuhan vegetatif (daun dan batang) yang subur tetapi akan menghambat fase generatif. Sebaliknya, kekuranga air yang berkepanjangan bisa menyebabkan pecah-pecah pada buah tomat yang dihasilkan.
Kekeringan yang panjang bisa menyebabkan kerontokan bunga. Penyiraman hendaknya disesuaikan dengan kondisi cuaca. Bila curah hujan cukup relatif tidak perlu lagi penyiraman. Justru yang harus diperbaiki adalah saluran drainase agar air tidak menggenang disekitar areat tanaman. Pada musim kemarau, penyiraman bisa dilakukan pada pagi hari. Cegah jangan sampai tanah retak-retak kekeringan.

Pemasangan lenjeran
Pemasangan lenjeran atau ajir bertujuan sebagai tempat mengikatkan tanaman agar tidak roboh. Lenjeran dibuat dari bambu sepanjang 1,5-2 meter. Lenjeran ditancapkan pada jarak sekitar 10-20 cm dari tanaman. Lenjeran bisa dibiarkan tegak mandiri atau ujungnya diikatkan dengan lenjeran lain yang berdekatan. Pengikatan ujung berguna untuk memperkokoh posisi lenjeran.
Pemasangan lenjeran hendaknya sedini mungkin untuk mencegah luka pada akar tanaman akibat penancapan. Tanaman yang masih kecil akarnya belum menyebar kemana-mana sehingga kemungkinan tertancap kecil. Luka pada akar yang diakibatkan tusukan lenjeran bisa menghambat pertumbuhan dan mengundang penyakit.

Pemasangan lenjeran dilakukan setelah tinggi tanaman berkisar 10-15 cm. Ikatkan tanaman tomat dengan tali plastik pada lenjeran. Model ikatan sebaiknya berbentuk angka 8 agar batang tomat tidak terluka karena bergesekan dengan tiang lenjeran. Ikatan hendaknya jangan terlalu kuat agar tidak menghambat pembesaran batang. Setelah itu, setiap tanaman bertambah tinggi 20 cm ikatkan batang tanaman dengan tali plastik pada lenjeran.

https://alamtani.com › Budidaya › Pertanian

Pengendalian hama dan penyakit
Beberapa jenis hama dan penyakit yang kerap menyerang budidaya tomat antara lain, ulat buah, kutu daun thrips, lalat putih, lalat buah, tungau, nematoda, penyakit layu, bercak daun, penyakit kapang daun, bercak coklat, busuk daun dan busuk buah. Apabila serangannya menggila, hama dan penyakit tersebut bisa disemprot dengan pestisida. Penggunaan pestisida harus bijak, sesuaikan dengan lingkungan sekitar (para petani lain), riwayat penyemprotan dan ikuti petunjuk/dosis penggunaan. 

Apabila tomat yang akan diproduksi ditujukan untuk pasar organik, hendaknya menggunakan pestisida yang alami. Silahkan lihat cara membuat pestisida organik.
Hama dan penyakit pada budidaya tomat tidak bisa diberantas dengan hanya mengandalkan pestisida saja. Karena manfaat pestisida hanya sementara dan jangka pendek. Selebihnya serangan hama dan penyakit akan tetap datang dan kemungkinan akan lebih resisten. Menaikan dosis penggunaan pestisida mungkin efektif tapi akan menimbulkan efek lingkungan yang buruk dan juga menaikan biaya produksi. Kalau pun harus menggunakan pestisida sebaiknya berganti-ganti merek dengan bahan aktif berbeda.

Untuk menanggulangi hama dan penyakit secara menyeluruh gunakan prinsip-prinsip pengendalian hama terpadu (PHT). Penerapan PHT harus dilakukan secara berkesinambungan. Adapun variabel-variabel yang harus diperhatikan antara lain pemilihan bibit unggul atau varietas yang cocok, benih bebas penyakit, pemberian pupuk berimbang, rotasi tanaman, memanfaatkan predator alami, memanfaatkan tanaman pengusir hama dan terakhir penyemprotan pestisida baik kimia sintetis maupun alami.

Ulat Buah
Ulat buah sangat berbahaya karena menyerang buah, daun dan bunga. Jadi, ulat ini harus dikendalikan dengan serius dengan cara memungutinya secara manual, lalu membakar ulat beserta telurnya. Kalau masih berupa ngengat, perangkap ultraviolet bisa digunakan. Jika jumlahnya sudah banyak, sebaiknya gunakan insektisida. Untuk pencegahannya, kebersihan kebun harus dijaga, jangan sampai ada gulma ataupun semak.

Ulat buah tomat ini menyerang bagian daun, bunga, dan buah tanaman tomat. Ciri-ciri dari hama ulat buah tomat adalah memiliki panjang tubuh sekitar 3 cm.
Warna tubuh dari ulat ini adalah cokelat hingga hitam. Tubuhnya diselubungi oleh bulu-bulu halus. Yang akan terjadi jika ulat buah tomat ini menyerang salah satu bagian tanaman seperti buah tomat adalah munculnya lubang yang mengelilingi buah. Lama kelamaan buah tomat akan mengalami infeksi dan terjadi busuk lunak.
Pengendalian ulat buah tomat ini dapat dilakukan dengan memasang perangkat yang memiliki cahaya ultraviolet, membunuh telur beserta ulatnya, dan membersihkan tanaman liar di sekitar tanaman tomat.

Lalat buah
Hama ini berukuran sekitar 8 mm denga warna tubuh hijau kehitaman dan memiliki sayap tranparan. Sedangkan saat belatung muda berwarna putih dan kekuningan jika menjelang dewasa pada daging tomat.
Tomat yang terserang hama ini akan mengalami pembusukan dan terdapat belatung di dalamnya.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pengolahan dengan cara yang baik dan benar, membuat perangkap, namun jika sudah terlanjur terserang dapat dilakukan pemetikan tomat lalu membakarnya agar tidak menyebar pada buah yang lainnya.

Ulat Tanah
Tangkai daun serta pangkal batang tomat bisa diserang ulat tanah. Kalau sudah begitu, batang jadi mudah patah lalu mati. Hati-hati dengan ulat tanah pada awal musim kemarau. Saat ini serangannya bisa sangat hebat. Pengendalian hama ini bisa Anda lakukan dengan memunguti larva yang berkumpul di tanah. Lakukan pada sore atau malam. Penyemprotan insektisida pun bisa dilakukan jika perlu.
Serangan hama ini di tandai dengan terpotongnya tanaman pada bagian pangkal batang yang akan menyebabkan tanaman menjadi mati dan rusak.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan melakukan sanitasi kebun atau lahan selain itu juga dapat dengan melakukan peyemprotan dengan insektisida sesuai dengan dosis.

Lalat Putih
Pernah melihat tanaman tomat yang terselubungi warna putih seperti tepung? Penyebab masalah ini adalah lalat putih. Kalau sudah begitu, tanaman bisa menjadi kerdil, daun mengecil lalu menggulung ke bagian atas. Pertumbuhan tanamanpun Akan menjadi terhambat. Perkembangan lalat putih dapat dikendalikan jika kita menggunakan mulsa kuning atau mulsa jerami. Insektisida bisa membunuh lalat-lalat tersebut.

Kutu thrips
Ciri-ciri dari kutu daun thrips adalah memiliki panjang 1 mm dan berwarna hitam. Kutu daun thrips 
ini menyerang bagian daun tanaman. Akibatnya proses fotosintesis pada tanaman akan terganggu karena proses fotosintesis terganggu atau bahkan terhenti.
Kutu daun thrips menghisap cairan pada daun tanaman. Tanda-tanda dari serangan kutu daun thrips adalah daun tanaman akan berubah warna menjadi putih. Serangan yang sudah parah akan mengakibatkan daun menjadi kering dan lama kelamaan akan mati.
Bagaimanakah cara membasmi hama kutu daun thrips ini?
Cara mengendalikannya adalah dengan cara menyemprotkan cairan insektisida sesuai dengan dosis. Sedangkan untuk pencegahan serangan hama ini adalah dengan membersihkan gulma disekitar tanaman tomat karena kutu daun thrips kebanyakan berlindung pada gulma.

Kutu daun aphis hijau 
Kutu daun aphis hijau lebih sering disebut dengan kutu hijau. Ciri-ciri dari kutu hijau adalah memiliki panjang tubuh 2 mm. Warna tubuhnya adalah cokelat hingga hitam.
Kutu daun hijau ini biasanya menyerang bagian bawah daun tanaman tomat. Tanda-tanda dari serangan kutu daun hijau adalah tanaman menjadi kerdil, daun menjadi jelek dan mengeriting. Lama kelamaan daun menjadi rapuh dan akhirnya rontok. Kutu hijau merupakan penyalur virus. Itu berarti tanaman tomat akan terserang penyakit virus.

Penyakit virus termasuk penyakit yang dapat mematikan. Apabila kutu daun hijau ini tidak segera dibasmi, maka akan mengakibatkan tanaman menjadi mati.
Kutu hijau ini dapat dikendalikan dengan menjaga kebersihan areal budidaya dari tanaman inang. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan penyemprotan akarisida berbahan aktif abamectin.

https://paktanidigital.com › artikel › jenis-hama-tanaman-tomat

Penyakit tanaman Tomat

Layu Fusarium
Berikutnya, kita akan membahas penyakit pada tanaman tomat. Yang pertama adalah penyakit layu fusarium yang disebabkan serangan jamur. Kalau sudah terkena penyakit ini, tanaman ak`an layu dan mati. Untuk menghindarinya, gunakan benih yang resisten. Mulsa plastik juga bisa dipakai untuk menekan perkembangan jamur. Selain itu, jangan gunakan lahan bekas tanaman tomat yang terserang penyakit ini.

Penyakit layu fusarium disebabkan oleh serangan jamur Fusarium oxysporum. Jamur ini awalnya menyerang dari akar kemudian berkembang ke lewat jaringan pembuluh. Tanaman tomat yang terkena penyakit ini akan berubah menjadi layu dan mati.
Jaringan pembuluh yang terserang berwarna coklat dan menghambat aliran air dari akar ke daun. Sehingga daun dan batang atas menjadi layu.
Pada malam hari tanaman masih terlihat segar, begitu ada sinar matahari dan terjadi penguapan tanaman dengan cepat menjadi layu. Pada sore harinya, bisa kembali menjadi segar dan keesokan harinya akan layu kembali hingga pada akhirnya mati.

Untuk menghindari serangan penyakit ini gunakan benih yang resisten. Penggunaan mulsa plastik juga bisa menekan perkembangan jamur dalam tanah. Hindari budidaya tanaman tomat pada bekas lahan yang pernah terserang jamur ini. Berikan jeda yang cukup lama hingga bisa kembali ditanami tomat.

Busuk Daun
Ternyata, jamur juga bisa menyebabkan penyakit lain yaitu busuk daun. Walaupun awalnya hanya menyerang ujung dan sisi daun, tapi lama kelamaan seluruh permukaan daun bahkan tangkai bisa ikut diserang. Segera cabut dan bakar tanaman yang terserang busuk daun, jangan hanya dikubur. Untuk menghindari penyakit ini, gunakan varietas yang unggul dan juga bebas jamur.
Penyakit busuk daun disebabkan oleh jamur Phytophthora infestans. Biasanya menyerang pada tanaman tomat di dataran tinggi. Gejala serangan pada daun terjadi bercak coklat hingga hitam. Awalnya menyerang ujung dan sisi daun, kemudian meluas ke seluruh permukaan daun hingga ke tangkai daun.

Tanaman yang terserang penyakit ini harus segera dicabut dan dibakar, jangan di kubur. Gunakan varietas unggul dan bebas jamur. Penyemprotan bisa menggunakan fungisida.

Busuk Buah
Bila buah tomat yang kita tunggu-tunggu panennya tiba-tiba busuk, tentu sangat mengecewakan. Karena itu, penyakit busuk buah harus dihindari. Gunakan benih yang resisten agar tahan terhadap penyakit yang disebabkan cendawan ini. Selain itu, usahakan buah tomat tidak menyentuh tanah dengan cara menopangnya. Fungisida berbahan aktif senyawa kaptafol cukup efektif membasmi penyakit ini.

Busuk buah disebabkan oleh cendawan Thanatephorus cucumeris. Penyakit ini menyerang buah tomat. Buah yang terserang akan terlihat bercak kecil berwarna coklat. Kemudian akan membesar, cekung dan bagian tengahnya retak.
Selain itu ada busuk buah yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum coccodes. Gejalanya terdapat bercak kecil berair, membulat dan cekung. Pada pangkal buah dekat tangkai terdapat bercak ungu.

Pengendalian adalah dengan menggunakan benih resisten. Sisa tanamn yang sakit tidak boleh dipendam tapi harus dibakar untuk memutus siklus hidup cendawan. Gunakan air untuk menopang tanaman tomat agar buah tidak menyentuh tanah. Lakukan rotasi tanaman bila serangan meluas semprot dengan fungisida yang berbahan aktif kaptafol.

Bercak Bakteri
Masih ada satu penyakit lagi yang harus diwaspadai, yaitu bercak bakteri. Penyakit ini akan menyerang batang, daun bahkan buah. Salah satu cara mencegahnya adalah menggunakan bibit yang sudah bebas penyakit. Lakukan juga rotasi penanaman dengan tanaman yang keluarganya berbeda untuk pengendalian penyakit ini. Sedangkan untuk pengobatannya, harus menggunakan bakterisida mengandung antibiotik dengan dosis yang sesuai.

Penyakit bercak bakteri disebabkan oleh Xanthomonas vesicatoria. Penyakit ini bisa menyerang buah, daun dan batang tanaman tomat. Pada buah pada mulanya terlihat bercak berair dan berubah menjadi bercak bergabus. Daun yang terserang akan terlihat keriting dan mengering. Sedangkan batang yang terserang akan terlihat kerang memanjang berwarna keabu-abuan.
Pengendalian dilakukan dengan memilih benih unggul yang bebas penyakit. Rotasi tanama dengan yang berbeda keluarga bisa membantu menekan resiko serangan. Tanaman yang terserang dicabut dan dibakar. Penyemprotan bisa menggunakan bakterisida yang mengandung antibiotik, gunakan dosis sesuai petunjuk.

https://alamtani.com › Budidaya › Pertanian

Pemanenan budidaya tomat
Budidaya tomat baru bisa dipanen 60-100 hari setelah tanam, tergantung dari varietasnya. Penentuan waktu panen berdasarkan umur tanaman kadang kala tidak efektif. Sebaiknya gunakan pengamatan fisik terhadap tanaman. Tanaman tomat sudah dikatakan siap panen apabila kulit buah berubah dari hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun menguning dan bagian batang mengering.
Pemetikan hendaknya dilakukan di pagi atau sore hari karena pada siang hari tanaman masih melakukan fotosintesis. Pada keadaan demikian penguapan sedang tingi-tingginya sehingga buah tomat yang dipetik akan cepat layu. Pemanenan bisa dilakukan setiap 2-3 hari sekali. Di Indonesia produktivitas tanaman tomat secara rata-rata mencapai 15,84 ton per hektar. Namun untuk varietas tertentu dan didaerah-daerah tertentu bisa mencapai 25-30 ton per hektar.

distan.jogjaprov.go.id › pedoman-teknis-budidaya-tomat

 Manfaat Tanaman Tomat

Mencegah Kanker
Pada buah tomat terdapat kandungan antioksidan dan vitamin C yang dapat membantu untuk menangkal radikal bebas serta melawan kanker. Kandungan lycopene yang ada pada kulit buah tomat tergolong cukup tinggi sehingga dapat membantu mencegah kanker.

Melindungi Jantung
Tomat juga mengandung potassium, kolin, serat dan vitamin C yang dapat membantu untuk meningkatkan fungsi jantung. Dengan mengkonsumsi tomat yang mengandung kalium cukup tinggi juga sangat efektif untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

Bagus untuk kulit
Pada tanaman tomat terdapat kandungan vitamin C yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai proses sintesis kolagen. Maka dari itu tomat dapat digunakan untuk membantu menjaga kulit agar tetap kencang serta awet muda, dan juga dapat digunakan untuk meningkatkan elastisitas bahkan menyembuhkan luka bakar.

Meningkatkan Penglihatan
Tomat juga mengandung senyawa beta karoten serta vitamin A yang sangat penting untuk menjaga penglihatan serta mendukung fungsi retina agar tetap normal dan tidak mengalami gangguan. Dengan rutin mengkonsumsi tomat diharapkan dapat menjaga dan melindungi mata agar tetap sehat untuk terus dapat melihat indahnya alam.

Melawan Peradangan
Untuk mencegah sekaligus mengobati sakit radang, cara terbaik yang dapat dilakukan yaitu dengan rutin minum satu gelas jus tomat setiap hari. Hal ini dipercaya dapat membantu secara efektif untuk mengobati penyakit radang yang disebabkan karena infeksi arthritis serta nyeri pada sendi.

https://dosenpertanian.com › tanaman-tomat


 Jenis Pupuk untuk tomat














Pabrik benih di Indonesia

PT Syngenta Indonesia

Pabrik:
Jalan Raya Tlajung Udik Km. 62.8
Gunung Putri - 16961
Bogor

Tel: 021-8672776
Fax: 021-8672825

Kantor:
Perkantoran Hijau Arkadia, Tower C, Lt. 9
Jalan TB Simatupang Kav 88
Jakarta 12520

Tel: 021-78836979
Fax: 021-78836323

Website: www.syngenta.co.id

PT EAST WEST SEED INDONESIA


KONTAK KAMI
Telepon: +62 264 201871 / +62 22 3000 2010
Fax: +62 264 201875 / +62 22 3000 2019
Hubungi kami disini
ALAMAT POS
PT EAST WEST SEED INDONESIA
Desa Benteng, Kecamatan Campaka
Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia 41181



PT. TAKII INDONESIA

SEKRETARIAT
Plaza Kelapa Gading Blok C No. 48
Jl. Boulevard Barat Raya, Kelapa Gading
Jakarta Utara 14240 – Indonesia
CONTACT US
Phone: +62 21 4585 1413
Email: info@hortindo.org






KOREAN SEED INDONESIA


o          Company Name : KOREAN SEED INDONESIA
o          Address : Bendorejo, Tawang Wates Kediri, Indonesia
o          Capital : -
o          Telephone : (62-354)442-614
o          Fax : (62-354)442-533
o          Email : koreana@indo.net.id


Lokasi perusahaan di Indonesia :
- Jakarta     Beltway Office Park Building A, 5th floor
Jl. Ampera Raya No. 9-10
Jakarta, 12550     Tel: +62-21-7822555
Fax: +62-21-7822565
- Malang     Malang Operations
Jl. Raya Krebet, Desa Krebet
Bululawang
Malang 65171 East Java     Tel: +62-341-879470
Fax: +62-341-879237
- Pasuruan     Pasuruan Operation
Kawasan Industri PIER
Jl. Rembang Industri I/48 A-B
Pasuruan 67153     Tel: +62-343-740209
Fax: +62-343-740210


KANTOR PUSAT DAN FASILITAS PRODUKSI


Kantor Pusat:
PT BISI International Tbk
Jl. Raya Surabaya Mojokerto km 19,
Desa Bringinbendo,
Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo,
Jawa Timur, Indonesia.

Telepon           +62-31-7882528

Faksimili          62-31-7882856
Alamat e-mail  investor.relations@bisi.co.id


Monsanto Indonesia


Jakarta
Head Office
Monsanto Indonesia
Wisma Pondok Indah 2, 6th floor
Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA
Pondok Indah - Jakarta 12310
Phone: +62-21-29976400
Fax: +62 21 7592 2928



PT ORIENTAL SEED INDONESIA


Kantor :
Dusun Kamal,Rt 02 Rw 04 Pagersari Mungkid Magelang Jawa Tengah Indonesia, 56551
Tlp. 0293 782450
Fax. 0293 782436
Hp. 0815 7872 6979



PT. BINTANG ASIA

Kontak Kami
Jl. Akhmaludin No. 26
Jember - Jawa Timur
Indonesia
Telp : 0331-323216
Email : cs@benihcitraasia.com


PT. BENIH PERTIWI

Kantor
Kompleks Plasa Segi Delapan,
Jl. Segi Delapan Indah Kav III D, No. 821-822,
Surabaya (60189)
Telepon: (031) 7322099, (031) 7320365
Fax : (031) 7320365
Pabrik
Jl. Pare Kediri, Ds. Sambirejo, Kec. Pare,
Kab. Kediri (64226),
Telepon : (0354)394818, (0354) 391882
Fax : (0354) 391090


PT. SANGHYANG SRI
Kementerian
Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 Indonesia
Telp. 021-29935678 Fax. 021-29935740
All Rights Reserved 2016


CV.Multi Global Agrindo

Alamat: Jl. Raya Solo-Tawangmangu, Lempo, Salam, Kec. Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 57791
Jam buka:
Buka  Tutup pukul 15.00
  
           
           
           
           
           
           
Telepon: 0813-9347-3009
Provinsi: Jawa Tengah

PT. PRIMASID ANDALAN UTAMA INDONESIA


Alamat: Plaza Kelapa Gading, Rukan Inkopal, Blok C no. 48, JL. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading Permai, RT.15/RW.3, Klp. Gading Bar., Kec. Klp. Gading, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
Jam buka:
Buka  
Tutup pukul 17.00
                    
Telepon: (021) 4517103
Provinsi: Jakarta


CV. Aura Seed Indonesia
Hubungi Kami
           SMS : 0856-0856-6034
           WA : 0856-0856-6034
           TELP-1 : 0856-0856-6034
           TELP-2 : 081-904-983-985
           EMAIL : halo@sentratani.com
           FB : facebook.com/sentratani









Comments

Popular posts from this blog

TERONG

CABAI

Kentang