CABAI
Cabai atau lombok adalah tanaman semusim berbentuk perdu. Tanaman ini berakar tunggang dengan banyak akar samping yang dangkal. Batangnya tidak berbulu, tetapi banyak cabang. Daunnya panjang dengan ujungnya runcing (oblongus acutus).
Cabai berbunga sempurna dengan benang sarinya tidak
berlekatan (lepas). Umumnya bunga berwarna putih , tetapi adapula yang berwarna
ungu. Bunganya berbentuk terompet kecil.
Buah yang masih mudah hijau, tetapi adapula yang putih
kekuningan. Buah tua umumnya berwarna merah atau kuning. Banyak biji didalam
ruangan buah. Daging buahnya berupa keping keping tidak berair. Biji tersebut
melekat pada placenta. Buah cabe mengandung zat capsaicin yang pedas dan
merangsang. Cabai mengandung minyak ahteris yang memberi rasa pedas dan panas.
Selain itu, Jenis tanaman ini pun banyak mengandung vitamin A, dan vitamin C.
https://b-pikiran.cekkembali.com › SBM › Sayur
Cabai atau cabai merah adalah buah dan tumbuhan anggota
genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu,
tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat
populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan.
Tanaman Cabai yang paling banyak dibudidayakan oleh petani
maupun oleh kebanyakan masyarakat lainnya adalah cabai merah panjang. Cabai
jenis ini merupakan jenis cabai yang sering ditemui di pasar tradisional maupun
di supermarket.
Sesuai namanya, cabai merah memang memiliki warna yang
merah, memiliki kulit yang licin, mulus, terlihat mengkilap, cukup tebal isinya
serta memiliki ukuran yang panjang dan biasanya ujungnya lancip dan berbentuk
lonjong.
Dalam membudidayakan jenis cabai ini yang memiliki karakter
yang cocok apabila di tanam di daerah tropis khususnya di Indonesia, terutama
di ditanam di dataran rendah dan akan memiliki hasil yang kurang memuaskan
apabila di tanam di dataran tinggi.
Hal ini dikarenakan tanaman cabai merah memiliki suhu
optimal berkisar antara 24 hingga 28 derajat celcius. Dan apabila cabai ditanam
di dataran yang memiliki suhu dibawah 15 derajat celcius serta diatas 32
derajat celcius maka akan mengganggu pertumbuhan cabai itu sendiri. Berikut
adalah cara menanam tanaman cabai agar hasil yang didapat baik.
Ada dua golongan tanaman cabai yang terkenal yaitu cabe
besar (Capisicum annuum L) dan cabe kecil (Capisicum frutescens L). Jenis cabai
yang termasuk kedalam golongan cabe besar ialah cabe merah (Capisicum annum L,
var longum L. Sendit). Cabe tersebut buahnya panjang dengan ujungnya runcing
dan posisinya menggantung pada ketiak daun. Ketika mudah warna buahnya hijau,
setelah tua berubah menjadi merah. Adapun varietas yang tahan hujan ialah
tampar dan keriting. Cabe keriting buahnya kecil, panjang langsung dan lurus,
serta tahan terhadap hujan.
Selain cabe merah, jenis yang tergolong cabe besar ialah
pabrika (Capsicum longum L. Sendit) jenis cabai ini rasanya tidak terlalu pedas
dan agak manis. Adapun jenis cabe lainnya yang termasuk cabe besar ialah cabai
bulat atau cabe udel atau cabe domba (Capsicum annuum L. Varabbreviata
Fingerhuth). Buah cabeini pendek dengan ujungnya tumpul dan bergantung pada
ketiak daun. Ketika muda buahnya berwarna putih atau hijau, setelah tua menjadi
warna ungu atau merah. Jenis cabe udel kurang disukai karena kurang pedas dan
baunya spesifik tidak segar. Jenis cabe ini umumnya hanya untuk tanaman hias.
Cabai yang termasuk dalam golongan kecil ialah cabai rawit,
cabe cengek dan cabe hias. Cabe kecil ini tahan terhadap hujan dan panyakit
layu, buahnya lebat dan berbuah sepanjang tahun.
Cabai rawit atau cabe jemprit ini buahnya kecil, pendek dan
berdiri tegak pada ketiak daun. Rasanya pedas sekali sehingga dapat merangsang
selaput kendang telinga. Saat mudah buahnya berwarna hijau dan setelah tua
berwarna merah. Jenis cabe kecil lainnya ialah cabe cengek. Buah cabe ini
kecil, tetapi lebih besar daripada cabe rawit, pendek, berdiri tegak pada
ketiak daun. Buahnya yang masih muda berwarna putih dan setelah tua menjadi
kuning. Rasanya pedas sekali, tetapi tidak sepedas cabe rawit.
https://b-pikiran.cekkembali.com › SBM › Sayur
Klasifikasi tanaman cabai rawit
Kingdom : Plantae (Plant)
Sub kingdom : Tracheabionta (Vascular Plants)
Division : Spermatophyta (Seed Plant)
Sub division : Magnoliophyta (Flowering Plant)
Classing : Magnolipsida (Dycotyledons)
Sub classis : Asteredae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae (Potato family)
Genus : Capsicum L. (pepper)
Species : Capsicum frustescens L
Morfologi tanaman cabai rawit
Tiap tanaman cabe mempunyai karakteristik tersendiri yang
terlihat dari daunnya. Pada cabai rawit, daun bunga warnanya bisa sangat
bervariasi tergantung iklim lingkungan tempat tanaman ditanam.
Kebanyakan warna daun cabai rawit berwarna hijau muda.
Panjang daun sekitar 3-4 cm dan lebar daun berkisar 1-2 cm. Ruas pada daun
cabai merah berkisar dari 5-9 ruas.
Batang
Maksimal tinggi tanaman cabai rawit adalah 80 cm. Sedangkan
panjang batang tanaman cabai rawit hanya berkisar 20 cm, kemudian langsung
membentuk suatu percabangan yang acak.
Warna pada batang tanaman biasanya berwarna hijau tua ketika
masih dalam keadaan produktif dan akan berubah menjadi coklat ketika ketika
sudah tua.
Akar
Tanaman cabai rawit termasuk ke dalam kategori akar serabut.
Pada akar tanaman cabai terdapat banyak bintil-bintil kecil yang berfungsi
untuk mencari sumbar makanan dengan menyerap unsur hara dari tanah.
Pada bagian ujung akar terdapat akar semu yang berfungsi
mencari nutrisi dari dalam tanah.
Bunga
Pada cabai rawit, bentuk bunga biasanya menyerupai bintang
meskipun tidak semua. Bunga akan keluar di dekat daun, dan bisa berbentuk
tunggal atau komunal. Dalam satu tandan umumnya terdapat 2-3 bunga.
Mahkota bunga mempunyai warna putih dengan diameter antara
5-20 mm. Terdapat bunga jantan dan betina dalam satu tangkai.
Buah
Buah tanaman cabai pada awalnya akan berwarna hijau tua
kemudian akan berubah warna menjadi merah ketika sudah tua.
Ketika warna buah sudah berubah merah, berarti buah cabai
sudah siap dipetik dan dipanen. Untuk membuat bibit tanaman cabai, buah cabai
hendaknya dibiarkan menempel pada tanaman hingga mengering baru kemudian
diambil.
https://agrotek.id › klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-cabai-rawit
Klasifikasi Tanamana Cabe Merah
Kingdom / kerajaan : Plantae ( Plant )
Sub kingdom / kerajaan : Tracheabionta ( Vascular Plants )
Super division / super divisi : Spermatophyta ( Seed Plant )
Division /divisi : Magnoliophyta ( Flowering Plant )
Classing / kelas : Magnolipsida ( Dycotyledons)
Sub classis / sub kelas : Asteredae
Ordo / bangsa: Solanales
Famili /suku : Solanaceae ( Potato family )
Genus / marga : Capsicum L. ( pepper )
Species / jenis spesies: Capsicum annuum L
Binominal Name / Nama latin : Capsicum annuum L
Common Name / Nama umum : Cayenne Pepper ( Chili Pepper )
fredikurniawan.com › morfologi-tanaman-cabe-merah
Morfologi Tanaman Cabe Merah
Daun
Daun tanaman cabe sangat lah bervariasi menurut spesies dan
varitesnya , ada daun yang memiliki bentuk oval loncong , bahkan ada yang
lanset. Warna permukaan daun bagian atas hijau mudah , hijau , hijau tua ,
bahkan kebiruan . sedangkan permukaan daun bagian umumnya berwrana hijau mudah
, hijau pucat dan hijau tua . Ukuran panjang pada daun sekitar 3-11 cm dengan
lebar 1-5 cm .
Batang
Batang pada tanaman cabe akn tumbuh pada ketinggian tertentu
saja, kemudian membentuk banyak cabang . Batang untuk cabe merah bisa biasanya
ber ukuran antara 1- 2 m bahkan bisa lebih , batang ini berwarna hijau tua ,
hijau muda dan batang batang yang telah berwarna kecoklatan maka batang sudah
mengalami kerusakan pada jaringan parenkim .
Akar
akar tanamanan cabe merah memiliki akar yang sangat lah
berserabut , Biasanya akar terdapat bintil-bintil yang hasil dari simbiosis
dari beberapa mikroorganisme , tidak memiliki akar tunggang , tetapi memiliki
akar tunggang semu .
Bunga
Bunga pada tanaman cabe merah sangat lah bervariasi , namun
memiliki bentuk yang sama yaitu memiliki bentuk bintang . Bunga tumbu di dekat
bagian daun , dalam keadaan tunggal atau berkelompok dalam satu tandannya .
Dalam satu tandan ( kelompok ) terdapat 2-3 bunga , sedangkan mahkota memiliki
bermacam-macam warna yaitu putih , putih kehijauan , dan keungguan. Memiliki
dia meter bunga antar 5 – 20 mm .
Bunga tanaman cabe merupakan bunga yang sangat sempurnya ,
karena bunga jantan dan bunga betina pemasakan di lakukan dengan waktu yang
sama . Sedangkan penyerbukan tanaman cabe di bantu dengan angin yang memiliki
kecepatan 10 – 20 km/jam .
Buah dan Biji
Buah cabe merupakan bagian yang sangat lah penting ,
memiliki warna yang sangat lah mencolok yaitu bewarna merah dan juga bewrna
hijau mudah dan hijau mudah . Sedangkan biji di lakukan pada saat cabe sudah
tua dan di lakuka pemetikan lalu di keringkan dan di lakukan persemaian.
fredikurniawan.com › morfologi-tanaman-cabe-merah
Faktor yang Mempengaruhi Produktifitas Cabe
Suhu Optimal
Cabe akan tumbuh dengan baik jika berada pada lingkungan
yang memiliki suhu 24 sampai 28 derajat Celcius. Suhu ini adalah suhu yang pas
bagi cabe untuk tumbuh hingga menghasilkan buah.
Sementara pada suhu yang terlalu dingin, yaitu di bawah 15
derajat Celcius pertumbuhan akan bermasalah. Suhu yang terlalu panas, yaitu di
atas 32 derajat Celcius, juga tidak cocok untuk budidaya cabe.
Jika Anda menanam cabe pada musim kemarau ataupun saat cuaca
sedang panas, pastikan agar cabe memperoleh air yang optimal. Hal ini
dikarenakan cabe mudah sekali mengalami kekeringan hingga menjadi layu.
Cuaca
Tanaman cabe akan tumbuh dengan baik pada lingkungan yang
memiliki curah hujan 800sampai 2000 mm pertahunnya. Sementara kelembabab udara
yang tepat untuk cabeadalah 80 persen.
Ketinggian Lokasi
Sebenarnya, cabe merupakan komoditi yang mudah tumbuh dimana
saja ia berada asal tidak berada pada lingkungan yang benar-benar ekstrem,
seperti di kutub es maupun di padang pasir.
Meskipun demikian, beberapa faktor tetap dapat mempengaruhi
produktivitas cabe, salah satunya ketinggian lokasi.
Cara menanam cabe yang tepat, seperti cabe rawit, adalah
dengan menanamnya di dataran rendah yang memiliki ketinggian sekitar 0 sampai
500 mdpl.
Pada ketinggian di atas 1000 mdpl, cabe tetap dapat hidup
namun hasilnya tidak akan maksimal.
Intensitas Sinar Matahari
Cabe merupakan tanaman yang membutuhkan penyinaran optimal
sehari sepanjang tahun.Cabe setidaknya membutuhkan sinar matahari sehari penuh
sekitar 7 sampai 8 jam.
Keasaman Tanah
Cabe sebaiknya ditanam di tanah yang memiliki pH netral
yaitu pH antara 6,5 sampai 7. Apabila tanah yang digunakan terlalu asam, maka
akan ditandai dengan daun cabe yang berwarna pucat serta tidak segar.
Tanaman cabe juga lebih mudah terserang hama virus. Selain
itu, tanah yang asam akan lebih mudah diserang oleh tanaman gulma dan rumput
ilalang.
Untuk mengatasi tanah dengan tingkat keasaman tinggi, Anda
bisa menaburkan kapur pertanian atau dolomit di atas tanah yang akan ditanami.
Taburkan sebanyak 2sampai 4 ton perhektar. Sebaiknya taburkan kapur pertanian
saat pembuatanbedengan dan pembajakan.
Lebih bagus lagi jikan menggunakan tanah yang steril. Tanah
steril adalah tanah yang sebelumnya belum pernah ditanami untuk budidaya cabe.
Sementara lahan yang sudah digunakan untuk budidaya cabe
sebaiknya tidak digunakan atau “diistirahat” selama kurang lebih 6 bulan.
Andajuga sebaiknya tidak menanam bibit cabe berdekatan
dengan lahan yang sebelumnyatelah ditanami cabe. Hal ini akan mempengaruhi
pertumbuhan bibit cabe yangbaru.
https://budidaya.id › cara-menanam-cabe
Cara menanam cabe
Lokasi tanam.
Langkah dalam
membudidayakan atau sekedar menanam cabai adalah pemilihan dan penentuan lokasi
tanam. Hal ini sangat penting dilakukan demi terciptanya hasil yang baik dan
sempurna ketika cabai nanti dipanen.
Berikut adalah beberapa tips-tips ketika kalian hendak mementukan
lokasi penanaman cabai, diantaranya:
Permukaan tanah haruslah berada diantara ketinggian 300
hingga 2.000 meter diatas permukaan laut (mdpl).
Suhu atau temperatur menjadi sangat krusial, suhu yang ideal
untuk penanaman cabai haruslah berada di angka sekitar 24 derajat celcius.
Pastikan kelembapan dari lokasi penanaman tidak terlalu
tinggi. Cabai yang ditanam di area lembab bisa mudah busuk.
Tanaman cabai sebaiknya ditanam di lokasi yang terkena
cahaya matahari secara langsung sepanjang hari
Cabai bisa ditanam di tanah bekas padi alias sawah, karena
sawah memiliki tanah yang gembur dan kaya akan unsur hara serta memiliki
persediaan air tanah yang cukup
Tanaman cabai haruslah ditanam di tanah yang memiliki PH
berkisar antara 5 hingga 7, agar tanaman tidak busuk atau gagal panen.
Bibit cabe
Cara menanam cabe tentu saja berawal dari bibit.
Pertama-tama tentu saja Anda harus memiliki bibit cabe yang berkualitas. Cukup
mudah memilih bibit cabe. Pilihlah bibit cabe yang masih segar. Kupas cabe lalu
ambil bijinya. Setelah itu jemur di bawah sinar matahari sampai kering. Cara
lain untuk mendapatkan bibit cabe adalah dengan membeli bibit cabe di toko.
Namun jika Anda hendak menanam cabe dalam skala kecil, lebih baik membuat
bibitnya sendiri. Bibit cabe yang dijual di toko biasanya dalam sekala besar
dan tentu saja mahal
Menyemai cabe
Untuk mendapatkan benih cabai dengan kualitas yang baik,
kalian dapat mendatangi ke tempat penjualan benih ataupun langsung dari petani
cabai, namun tidak ada salahnya bagi kalian yang ingin mendapatkan benih dari
tanaman cabai yang kalian tanam.
Berikut adalah beberapa tips agar supaya kalian mendapatkan
benih dengan kualitas yang baik dari hasil tanaman cabai:
Jika kalian membeli dari petani cabai ataupun dari penjual
benih di toko benih, kalian bisa memulai untuk melakukan penyemaian terlebih
dahulu untuk mendapatkan kualitas benih cabai yang berkualitas.
Agar benih cabai kalian dapat cepat tumbuh tunas, kalian
bisa melakukan penggunaan media semai berupa tanah yang telah dicampur
dengan sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 : 1
Kemudian taburi benih tanaman cabai diatas media tanam,
setelah itu tutup tipis dengan tanah dari hasil campuran tadi hingga
benar-benar tertutup. Ingat, jangan terlalu tebal dan banyak dalam melapisinya.
Setelah itu letakkan di ruangan yang memiliki penyinaran
yang minim dan tutup permukaan media semai dengan kain hitam yang telah
dilubangi sehingga terlihat seperti kain yang memiliki pori-pori yang besar.
Setelah semua siap, tunggu hingga tunas pada benih muncul
dengan ketinggian 5 hingga 10 cm untuk bisa dipindahkan ke media tanam setelah
3 hingga 5 hari.
Cara lainnya adalah, gunakan polybag ukuran kecil sebagai media penyemaian. Masukkan tanah dan juga pupuk. Campur hingga tingginya polybag. Masukkan bibit cabe pada polybag dan siram setiap hari. Lebih rinci lagi, begini cara menyemai bibit cabe agar cepat tumbuh:
Cara lainnya adalah, gunakan polybag ukuran kecil sebagai media penyemaian. Masukkan tanah dan juga pupuk. Campur hingga tingginya polybag. Masukkan bibit cabe pada polybag dan siram setiap hari. Lebih rinci lagi, begini cara menyemai bibit cabe agar cepat tumbuh:
Siapkan tempat penyemaian. Polybag misalnya.
Masukkan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:1.
Biarkan pada tempat yang terlindung dari hujan dan sinar matahari selama 1 minggu.
Rendam bibit dalam air hangat selama 3 jam.
Lalu letakkan benih pada polybag. Tutupi benih dengan tanah kira-kira 1 cm saja kedalamannya.
Tunggu hingga benih berkecambah.
Kemudian mulai diperkenalkan dengan sinar matahari langsung.
Penyemaian ini berguna untuk menyeleksi benih-benih yang sudah benar-benar tumbuh dan kuat untuk nantinya ditanam pada lahan yang lebih luas. Penyemaian disarankan diberi naungan agar terlindung dari serangan sinar matahari secara langsung, terjangan angina hingga derasnya hujan.
www.panahmerah.id › product › Cabe
Selain dengan tips-tips diatas, berikut adalah beberapa tips
untuk pengambilan benih cabai:
Untuk memperoleh sendiri dari dari tanaman cabai, dapat
dilihat dari tampilan fisiknya, ukuran induknya yang besar, serta dari
bentuknya yang sempurna dan terlihat sehat. Dari berbagai macam kriteria
tersebut maka akan menghasilkan cabai yang berkualitas.
Selanjutnya, biarkan cabai mengering dengan sendirinya dan
pilih buah cabe dari hasil diantara periode panen ke 4 hingga ke 6 karena
didalam periode ini, akan menghasilkan benih cabai yang optimal.
Panen di periode pertama hingga ketiga biasanya akan menghasilkan
benih yang nantinya akan berbuah sedikit. Sedangkan ketika periode akhir maka
akan diperoleh buah cabai yang banyak, namun hasil dari benihnya akan
menghasilkan buah cabai yang kecil-kecil sehingga tidak maksimal.
Kemudian setelah dipanen, ambil alat pemotong untuk memotong
cabai menjadi 3 bagian. Yang pertama ambil biji pada potongan bagian tengah,
karena bagian tengah merupakan bagian biji cabai yang lebih berkualitas
dibanding kedua potongan bagian depan dan belakang.
Rendam biji cabai yang telah diambil di bagian tengah tadi
ke dalam air bersih. Kemudian pilihlah biji yang tenggelam dalam air dan jangan
kalian ambil biji yang terapung diatas air bersih tersebut. Angkat biji benih
cabai dari rendaman air bersih tersebut untuk dikeringkan selama 3 hari atau
lebih.
Agar terhindar dari serangan jamur dan memperoleh benih yang
organik, rendam biji tersebut sebelum dijemur hingga kering dengan campuran
fungisida agar dapat bertahan lama.
Penanaman cabe
Berikut tips-tips dalam mengolah lahan agar tanaman cabai
dapat tumbuh dengan baik.
Mulailah dengan membajak atau mencangkul lahan dengan
kedalaman 40 cm. singkirkan kerikil atau batu serta sisa-sisa akar tanaman.
Apabila terlalu banyak gulma atau tanaman pengganggu pada lahan dapat
dimusnahkan terlebih dahulu dengan menggunakan herbisida.
Buat gundukan tanah dengan berukuran tinggi 40 cm dan lebar
1 m. Buat jarak antar gundukan tanah sebesar 60 cm. Agar memudahkan kalian
dalam pemeliharan, buatlah panjang gundukan tanah maksimal 15 m. Tanaman cabai
sangat tidak menyukai genangan air sehingga diperlukan juga saluran drainase
yang baik.
Lakukan pemberian dolomit atau kapur pertanian sebanyak 2
hingga 4 ton per hektar saat proses pembajakan dan pembuatan lahan agar
terhindar dari serangan virus yang membuat daunnya terlihat pucat. Pemberian
dolomit akan memberikan tingkat keasaman tanah yang rendah dengan PH 6 hingga 7
sehingga akan optimal dalam penanaman cabai.
Beri pupuk kompos, tambahan pupuk KCL, pupuk urea pada
setiap gundukan tanah secara merata yang masing-masing pupuk kompos sebanyak 20
ton per hektar, pupuk KCL sebanyak 200 kg per hektar dan pupuk urea sebesar 350
kg per hektar.
Beri mulsa plastik untuk menutupi gundukan tanah, hal ini
berguna untuk menekan erosi, mempertahankan kelembapan, menjaga kebersihan
lahan serta mampu mengendalikan gulma.
Buatlah lubang tanam dengan ukuran kedalaman 10 cm atau bisa
disesuaikan dengan ukuran polybag yang telah disemai benih cabai dalam setiap
gundukan tanah sebanyak 2 baris dan beri jakar sekitar 60 hingga 70 cm. Lubang
tanam sebaiknya dibuat tidak sejajar atau dibuat zig zag. Hal tersebut
dilakukan agar sirkulasi udara yang masuk dapat teratur dan mampu menekan sinar
matahari.
Setelah mengikuti semua tahapan sebelumnya, maka
kalian tinggal menaruh polybag yang telah terisi oleh benih yang telah disemai
ke dalam gundukan tanah tersebut.
Setelah itu, maka kalian hanya akan melakukan perawatan yang
tepat pada tanaman cabai agar mendapatkan hasil yang maksimal, berikut adalah
perawatan yang tepat yang harus dilakukan.
Yang pertama, lakukan penyiraman secara rutin dengan
menggunakan air bekas cucian beras agar cabai dapat cepat berbuah. Penyiraman
dilakukan di pagi dan sore hari.
Kemudian kalian dapat memberikan beberapa vitamin untuk
memberi nutrisi pada tanaman cabai dan melakukan pemupukan lanjutan yang
dilakukan setiap 2 minggu sekali. Sambil memberi pupuk tambahan, kalian perlu
menambahkan kadar tanah pada media tanam karena tanahnya akan selalu terkikis
seiring kalian melakukan penyiraman.
Jagalah kebersihan tanaman, cabut semua daun yang telah
mengering, sambil terus memantau dan mencabut tanaman liar yang tumbuh pada
media tanam.
Untuk memberantas hama yang mengganggu, kalian dapat
menyemprotkan pestisida, namun perlu diingat, jangan terlalu banyak dan sering
diberi pestisida, karena nantinya dapat memberikan dampak kesehatan yang buruk
ketika cabai sudah dipanen dan dikonsumsi oleh manusia.
Setelah semua dilakukan, langkah paling terakhir dalam
penanaman tanaman cabai adalah tunggu hingga cabai siap dipanen dan perlu
diingat, ketika cabai di panen hindari mencabut buah cabai karena akan dapat
merusak tekstur tanaman sehingga akan sulit dipanen lagi.
Lakukan pemanenan dengan cara memotong bagian batang cabai
dengan menggunakan tangan ataupun alat pemotong lainnya seperti gunting.
Yang paling utama ketika kalian hendak menanam tanaman cabai
ialah kalian harus rajin-rajin memantau tanaman cabai kalian, karena tanaman
cabai sangat rentan terhadap serangan hama.
Panen
Setelah proses panjang penanaman, anda dapat mulai memanen
cabe dalam pot di rumah anda.
Cabe mulai berbuah pada pekan ke 9-12 setelah penanaman.
Periode panen dapat berlangsung selama 6 bulan.
Umur tanaman cabe mencapai 24 bulan.
Frekuensi panen dapat dilakukan 15-18 kali bergantung
tanaman dan perawatannya.
Beberapa tips yang bisa anda jalankan:
Lakukan panen di pagi atau sore hari untuk mencegah
kerusakan karena penguapan.
Petik buah cabe beserta tangkainya agar lebih tahan lama.
Gunakan biji dari buah panen yang terlihat segar untuk bibit
cabe berikutnya.
https://budidaya.id › cara-menanam-cabe-rawit
Penyakit dan hama Cabe
Hama dan penyakit pada tanaman cabai menjadi ancaman serius
bagi petani. Pasalnya banyak petani cabai yang merugi karena serangan hama dan
penyakit yang sulit diatasi.
Pencegahan hama dan penyakit akan lebih baik untuk
diterapkan, sebab penanganan yang terlamabat akan membuat hama dan penyakit
sulit diatasi.
Jenis hama dan penyakit pada tanaman cabai yang begitu
kompleks mengharuskan petani banyak belajar di dalam pengendalian hama dan
penyakit. Dengan kita banyak belajar terkait hal tersebut, maka kita dapat
menekan kehilangan hasil akibat serangan hama dan penyakit.
Berikut ini adalah hama dan penyakit utama cabai beserta
cara pengendalianya.
Dalam budidaya cabai petani, penyuluh pertanian dan petugas lainnya akan sering menemukan hama-hama dan penyakit pada tanaman cabai. Hama dan penyakit tersebut perlu adanya pengananan yang tepat sehingga panen cabai pada waktunya akan mendapatkan hasil yang bagus dan melimpah.
Ada beberapa hama yang sering di jumpai pada tanaman cabai:
Thrips (Thrips parvispinus Karny)
Lalat Buah (Bactrocera sp)
Kutu Kebul (Bemisia tabaci)
Kutu Daun Persik (Myzus persicae)
Kutu Daun (Aphididae)
Tungau (Polyphagotarsonemus latus dan Tetranychus)
Hama
Trips (Trips parvispinus Karny)
Trips merupakan jenis hama yang menyerang tanaman cabai
dengan cara menghisap permukaan bawah daun, terutama pada daun yang masih muda.
Indikasi serangan hama ini, yaitu warna daun yang terserang berubah menjadi
coklat tembaga. Selain itu daun pun juga mengeriting dan pada akhirnya mati.
Pada tanaman yang terserang secara berat, yaitu daun-daun,
pucuk, dan tunas menggulung ke dalam. Hal tersebut menakibatkan pertumbuhan
tanaman menjadi terhambat dan kerdil serta pada akhirnya akan mati.
Cara pengendalianya, yaitu kita bisa memanfaatkan musuh
alami seperti kumbang dan kepik, rotasi tanam, sanitasi lingkungan, dan
penggunaan mulsa plastik. Selain itu kita juga bisa semprotkan insektisida
berbahan aktif fipronil dan lakukan pada sore hari.
Tanaman cabe yang terserang trips daunnya akan terlihat garis-garis keperakan, terdapat bercak-bercak kuning hingga kecoklatan dan pertumbuhannya kerdil. Bila dibiarkan daun akan kering dan mati. Serangan trips biasanya menghebat pada musim kemarau. Hama ini juga berperan sebagai pembawa virus dan mudah sekali menyebar.
Pengendalian teknis. Bisa memanfaatkan predator alami hama ini, seperti kumbang dan kepik. Pemakaian mulsa dan menjaga kebersihan kebun efektif menekan perkembangannya. Selain itu, rotasi tanaman membantu mengendalikan hama jenis ini.
Pengendalian kimiawi. Penyemprotan dilakukan bila serangan meluas. Gunakan insektisida yang berbahan aktif fipronil dan lakukan pada sore hari.
https://alamtani.com › Budidaya › Pertanian
Ulat grayak (Spodoptera litura F.)
Ulat yang sering menyerang tanaman cabai, yaitu ulat grayak.
Hama ini berwarna hijau dan menyerang pada bagian daun, tunas, maupun buah.
Indikasi serangan pada buah ditandai terdapatnya lubang-lubang kecil secara
tidak beraturan pada permukaan buah. Sementara pada bagian daun dimakan dan
bahkan tingkat serangan parah hanya menyisakan tulang daun saja.
Cara pengendalianya, yaitu menjaga kebersihan lahan dengan
cara menyiangi gulma di areal pertanaman. Selain itu semprotkan insektisida,
Curacron, Regent, Prevathon atau Matador.
Selain itu ada juga jenis ulat yang menyerang buah cabai, yaitu jenis Helicoverpa sp. dan Spodoptera exigua. Ulat jenis ini membuat lubang pada buah cabe baik yang masih hijau maupun merah.
Ulat biasanya menyerang pada malam hari atau saat matahari teduh. Pada siang yang terik, ulat bersembunyi di pangkal tanaman atau berlindung di balik mulsa sehingga ulat-ulat ini bisa lolos dari penyemprotan.
Pengendalian teknis. Ulat diambil saat malam hari ketika mereka mulai berkeliaran. Pengambilan ulat sebaiknya dilakukan secara menyeluruh dan serempak. Bisa juga dipasang perangkap imago hama. Pencegahannya adalah dengan menjaga kebersihan kebun. Siangi gulma pada selasar bedengan, parit atau lubang-lubang mulsa.
Pengendalian kimiawi. Penyemprotan dilakukan apabila serangan sudah parah. Jenis obat yang digunakan adalah insektisida. Penyemprotan sebaiknya dilakukan saat malam hari.
Kutu kebul (Bemisia tabaci Genn)
Serangga kutu kebul merupakan hama berukuran kecil berwarna
putih. Dinamakan kutu kebul karena ditemukan pada daun secara berkelompok.
Apabila serangga ini disentuh maka akan berterbangan dan terlihat seperti kabut
(kebul).
Hama ini menyerang pertanaman cabai terutama pada bagian
daun. Gejala secara langsung, yaitu daun berubah menjadi keriting dan menguning
serta belang, sehingga mengakibatkan tanaman menjadi kerdil dan tidak
produktif.
Sementara gejala tidak langsung, yaitu kutu kebul menjadi
vektor penyebar virus kuning (gemini virus). Sekali kutu kebul memakan tanaman
yang terkena virus kuning, maka selamanya kutu kebul tersebut akan menularkan
virus kuning.
Cara pengendaliannya, yaitu penyemprotan dengan larutan
cabai yang dicampur dengan bawang putih. Caranya siapkan 8 buah cabai dan
beberapa bawang putih kemudian di haluskan dengan cara diblender. Setelah itu
campurkan dengan satu liter air.
Jika cara tersebut masih tidak mempan, maka semprotkan
insektisida berbahan aktif abamektin, karbosulfan, fipronil, imidakloprid.
Lalat buah (Bactrocera sp.)
Lalat buah merupakan hama yang menyerang buah cabai dengan
cara membuat lubang pada pangkal buah. Disitulah para lalat buah betina
meletakan telurnya.
Telur-telur lalat buah tersebut menetas dan larva berkembang
dalam buah sambil memakan dan menghisap bagian daging buah.
Indikasi serangan lalat buah, yaitu buah yang terserang
menjadi busuk dan gugur sebelum larva menjadi pupa. Selain itu jika buah
dibelah, maka akan terdapat banyak larva lalat.
Cara pengendalianya, yaitu pungut dan kumpulkan buah cabai
yang rontok kemudian musnahkan dengan cara dibakar. Hal tersebut bertujuan
supaya larva yang berada dalam buah
tidak menjadi pupa.
Selain itu bisa membuat perangkap lalat buah, dan bisa
menyemprotkan insektisida Curacron, Regent, Santoat, atau Matador ketika masih
pagi. Dimana pada waktu pagi daun masih berembun dan lalat belum berkeliaran.
Pengendalian kimiawi. Bisa menggunakan perangkap lalat dengan menggunakan atraktan yang mengandung methyl eugenol. Teteskan obat tersebut pada kapas dan masukkan pada botol bekas air mineral. Pemasangan perangkap bisa dilakukan setelah umur tanaman cabe satu bulan. Bila serangan parah, semprot dengan insektisida pada pagi hari, ketika daun masih berembun dan lalat belum berkeliaran.
Pengendalian kimiawi. Bisa menggunakan perangkap lalat dengan menggunakan atraktan yang mengandung methyl eugenol. Teteskan obat tersebut pada kapas dan masukkan pada botol bekas air mineral. Pemasangan perangkap bisa dilakukan setelah umur tanaman cabe satu bulan. Bila serangan parah, semprot dengan insektisida pada pagi hari, ketika daun masih berembun dan lalat belum berkeliaran.
Hama kutu daun
Kutu daun yang menyerang tanaman cabe biasanya berasal dari jenis Myzus persicae. Kutu daun menyerang dengan menghisap cairan pada daun. Daun menjadi kering dan permukaan daun keriting.
Selain itu, kutu daun bisa mengundang berbagai penyakit secara tidak langsung. Kutu ini bisa menjadi vektor pembawa virus, menghasilkan cairan berwarna kuning kehijaun yang mengundang semut dan mengundang datangnya cendawan yang menimbulkan jelaga hitam pada permukaan daun.
Pengendalian teknis. Petik daun-daun yang terserang kemudian musnahkan. Hindari juga penanaman cabe berdekatan dengan semangka, melon dan kacang panjang. Menjaga kebersihan kebun dan penggunaan plastik mulsa perak efektif menekan perkembangan kutu daun.
Pengendalian kimiawi. Gunakan jenis insektisida yang mengandung fipronil atau diafenthiuron. Penyempotan paling efektif dilakukan pada sore hari.
Tungau kuning (Polyphagotarsonemus latus Banks.)
Hama ini menyerang tanaman cabai dengan cara menghisap
cairan tanaman, sehingga menimbulkan pertumbuhan yang tidak normal.
Indikasi serangan, yaitu daun tampak menebal, melintir,
menyusut, dan keriting, serta warnaya menjadi kecoklatan. Pada tingkat serangan
yang parah daun menjadi rontok.
Cara pengendalianya, yaitu rotasi tanaman dan sanitasi
lahan. Menyemprotkan insektisida nabati dari ekstrak tembakau yang dicampur
bawng putih dan sedikit detergen. dengan interval penyemprotan 2 hari sekali
waktu pagi atau sore.
Selain itu bisa menyemprotkan 3hari sekali dengan racun
tungau (Akarisida) misalnya Agrimec, Demolish, Pegasus, Bamex, Omite, Mitac
atau Samite.
Pengendalian teknis. Tanaman yang terserang parah dicabut sedangkan yang belum parah dipotong pucuk-pucuknya. Sisa tanaman yang terserang dibakar agar tidak menjangkiti yang lain. Untuk mencegahnya, usahakan areal penanaman cabe tidak berdekatan dengan tanaman singkong. Menjaga kebersihan kebun efektif mengurangi serangan tungau.
Pengendalian kimiawi. Tungau hanya bisa diberantas dengan racun tungau seperti akarisida, bukan dengan insektisida. Dilihat dari fisiknya, tungau berkaki delapan berbeda dengan serangga (insek) yang berkaki empat.
Penyakit
Layu Fusarium (Fusarium oxysporum Schlecht)
Serangan cendawan ini dicirikan dengan kelayuan mulai dari
bawah tanaman menjalar ke atas sampai keranting muda. Warna jaringan xylem pada
batang dan akar akan menjadi coklat, serta luka infeksi yang terjadi akan
tertutup hifa berwarna putih.
Yang merupakan tanaman inang lain bagi cendawan ini ialah,
kacang panjang, timun, kobis, dan bawang merah.
Cara pengendalianya, yaitu dengan cara mencabut dan
memusnahkan tanaman yang terserang. Penggunaan musuh alami Trichoderma sp. dan
Gliocladium spp. yang dapat diaplikasikan saat pemupukan dasar.
Gunakan benih berkualitas yang resisten terhadap fusarium
oxysporum. Atur jarak tanam jangan terlalu dekat, sanitasi lahan, kurangi
penggunaan pupuk N, dan gunakan mulsa plastik.
Dan selanjutnya ketika musim hujan buat bedengan lebih
tinggi supaya tidak tergenang air yang akan menyebabkan tanah menjadi lembab.
Penyakit layu bakteri ( Ralstonia solanaceaerum )
Serangan bakteri ini dicirikan oleh kelayuan secara
tiba-tiba yang terjadi dari daun-daun muda dan menjalar ke daun-daun tua.
lama-lama pada bagian bawah sampai dengan seluruh daun layu dan akhirnya
tanaman akan mati.
Jaringan pembuluh angkut (xylem) pada batang bagian bawah
dan akar berwarna kecoklatan. Jika pada bagian buah yang terserang maka akan
berwarna kekuningan dan busuk.
Apabila bagian dari tanaman dipotong dan kemudian dicelupkan
pada air bersih, maka akan keluar cairan keruh dari potongan tersebut yang
merupakan bakteri R. solanaceaerum.
Cara pengendalianya, yaitu cabut dan musnahkan tanaman yang
terserang, lakukan rotasi tanam, gunakan antagonis richoderma sp. Dan
Gliocladium spp. Jika perlu lakukan penyemprotan fungisida dengan dosis yang
sesuai.
Bercak daun (Cercospora capsici )
Penyakit bercak daun merupakan penyakit yang menimbulkan
kerusakan pada daun, batang, dan akar. Tanaman yang terserang, yaitu terdapat
bercak-bercak kecil, bulat, dan kering,
dengan diameter 0,5cm pada permukaan daun yang terserang.
Pada bagian tengah bercak berwarna putih dan tepinya lebih
tua. Penyakit ini cenderung menyerang daun yang lebih tua, akan tetapi tidak
menutup kemungkinan menyerang daun yang muda.
Jika tingkat serangan parah, maka tanaman akan kehilangan
daun dan mempengaruhi tanaman dalam memproduksi buah. Selain pada daun bercak
juga sering dijumpai pada tangkai daun dan batang.
Cara penghendalianya, yaitu cabut dan musnahkan tanaman yang
terserang, rotasi tanaman yang bukan dari famili solanaceae. Menanam bibit yang
bebas penyakit pada lahan yang tidak terkontaminasi penyakit dan perbaiki
draenase.
Semprotkan fungisida, seperti Kasumin 2 cc/lt, Difolatan 4
cc/lt, Phycozan, Dithane M-45, Daconil, Topsin, Antracol dan Delsen.
Busuk buah (Antraknosa)
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan (Colletptrictum
(syd)), C. gloesporiodes, dan Gloeosporium piperatum. Serangan dari ketiga
cendawan tersebut, yaitu muncul bercak coklat kehitaman pada permukaan buah.
Buah-buah yang terserang akan lunak dan busuk serta pada
bagian tengah terdapat bercak hitam yang merupakan kelompok setae. Pada tingkat
serangan yang parah buah akan keriput dan kering dan pada khirnya rontok.
Cara pengendalinya, yaitu gunakan fungisida berbahan aktif
propineb, seperti Antracol.
Kuning (Gemini virus)
Tanaman cabai yang terserang virus ini ditandai dengan daun
yang mengecil, menggulung dan berwarna kuning. Cabai yang terserang virus ini
daunya terdapat bercak kuning yang lama-lama akan melebar dan menyebar
keseluruh permukaan daun.
Bentuk daun akan mengecil dan kaku, hingga pada akhirnya
akan rontok. Tanaman cabai yang terserang virus ini, produksinya akan menurun
bahkan tidak akan mampu berproduksi.
Virus ini ditularkan oleh kutu kebul Bemisia tabaci atau
Bemisia argentifolia. Cara pengendalianya, yaitu memanfaatkan musuh alami
Menochilus sexmaculus atau jamur patogen serangga seperti Beauveria bassiana
atau Verticillium lecani.
Gunakan varietas yang resisten terhadap virus kuning, dan
tambah pemupukan supaya tanaman tetap mampu berproduksi.
cybex.pertanian.go.id › mobile › artikel ›
MENGENAL-HAMA-DAN-PE...
Selain hama yang sering menyerang tanaman cabai, sebaiknya perlu di ketahui beberapa penyakit yang menyerang pada tanaman cabai. Berikut ini adalah penyakit yang menyerang tanaman cabai:
Layu Fusarium (Fusarium oxysporum f. Sp)
Penyakit Layu Bakteri Ralstonia (Ralstonia solanacearum)
Penyakit Busuk Buah Antraknosa (Collectrotichum gloeospoiroides)
Penyakit virus Kuning (Gemini virus)
Penyakit Bercak Daun (Cercospora sp.)
https://infopromodiskon.com › news › detail › pengendalian-hama-dan-pe
1.Layu Fusarium (Fusarium oxysporum f.sp)
Gejala Serangan :
Daun yang terserang mengalami kelayuan mulai dari bagian
bawah, menguning danmenjalar ke atas ke ranting muda. Bila infeksi berkembang
tanaman menjadi layu. Warna jaringan akar dan batang menjadi coklat. Tempat
luka infeksi tertutup hifa putih seperti kapas. Bila serangan terjadi pada saat
pertumbuhan tanaman maksimum, maka tanaman masih dapat menghasilkan buah. Namun
bila serangan sudah sampai pada batang, maka buah kecil akan gugur.
Pengendalian:
Sanitasi dengan mencabut dan memusnahkan tanaman terserang
Dianjurkan memanfaatkan agen antagonis Trichoderma spp. dan
Gliocladium spp. yang diaplikasikan bersamaan dengan pemupukan dasar.
Penggunaan fungisida sesuai anjuran sebagai alternatif
terakhir.
2.Penyakit Layu Bakteri Ralstonia (Ralstonia solanacearum)
Gejala Serangan :
Pada tanaman tua, layu pertama biasanya terjadi pada daun
yang terletak pada bagian bawah tanaman. Pada tanaman muda, gejala layu mulai tampak
pada daun bagian atas tanaman. Setelah beberapa hari gejala layu diikuti oleh
layu yang tiba-tiba dan seluruh daun tanaman menjadi layu permanen, sedangkan
warna daun tetap hijau, kadang-kadang sedikit kekuningan. Jaringan vaskuler
dari batang bagian bawah dan akar menjadi kecoklatan. Bila batang atau akar
dipotong melintang dan dicelupkan ke dalam air yang jernih, maka akan keluar
cairan keruh koloni bakteri yang melayang dalam air menyerupai kepulan asap.
Serangan pada buah menyebabkan warna buah menjadi kekuningan dan busuk. Infeksi
terjadi melalui lentisel dan akan lebih cepat berkembang bila ada luka mekanis.
Penyakit berkembang dengan cepat pada musim hujan.
Penyakit ini disebabkan oleh Pseudomonas solanacearum,
bakteri ini ditularkan melalui tanah, benih, bibit, sisa-sisa tanaman,
pengairan, nematoda atau alat-alat pertanian. Selain itu, bakteri ini mampu
bertahan selama bertahun-tahun di dalam tanah dalam keadaan tidak aktif.
Penyakit ini cepat meluas terutama di tanah dataran rendah.
Pengendalian :
Kultur teknis dengan pergiliran tanaman, penggunaan benih
sehat dan sanitasi dengan mencabut dan memusnahkan tanaman sakit.
Dianjurkan memanfaatkan agen antagonis Trichoderma spp. dan
Gliocladium spp. yang diaplikasikan bersamaan dengan pemupukan dasar.
Penggunaan bakterisida sesuai anjuran sebagai alternatif
terakhir.
3.Penyakit Busuk Buah Antraknosa (Collectrotichum
gloeospoiroides)
Gejala serangan :
Gejala awal penyakit ini ditandai dengan munculnya bercak
yang agak mengkilap, sedikit terbenam dan berair, berwarna hitam, orange dan
coklat. Warna hitam merupakan struktur dari cendawan (mikro skelerotia dan
aservulus), apabila kondisi lingkungan lembab tubuh buah akan berwarna orange
atau merah muda. Luka yang ditimbulkan akan semakin melebar dan membentuk
sebuah lingkaran konsentris dengan ukuran diameter sekitar 30 mm atau lebih.
Dalam waktu yang tidak lama buah akan berubah menjadi coklat kehitaman dan membusuk,
ledakan penyakit ini sangat cepat pada musim hujan. Serangan yang berat
menyebabkan seluruh buah keriput dan mengering. Warna kulit buah seperti jerami
padi.
Penyakit ini menyerang bagian buah cabai, baik buah yang
masih muda maupun yang sudah masak. Cendawan ini termasuk salah satu patogen
yang terbawa oleh benih. Penyebaran penyakit ini terjadi melalui percikan air,
baik air hujan maupun alat semprot. Suhu optimum bagi perkembangan cendawan ini
berkisar antara 20–24° C.
Penyakit ini menyerang bagian buah cabai, baik buah yang
masih muda maupun yang sudah masak. Cendawan ini termasuk salah satu patogen
yang terbawa oleh benih. Penyebaran penyakit ini terjadi melalui percikan air,
baik air hujan maupun alat semprot. Suhu optimum bagi perkembangan cendawan ini
berkisar antara 20–24° C.
Pengendalian :
Pencegahan dapat dilakukan dengan membersihkan lahan dan
tanaman yang terserang agar tidak menyebar.
Seleksi benih atau menggunakan benih cabai yang tahan
terhadap penyakit ini perlu dilakukan mengingat penyakit ini termasuk patogen
tular benih.
Kultur teknis dengan pergiliran tanaman, penggunaan benih
sehat dan sanitasi dengan memotong dan memusnahkan buah yang sakit.
Penggunaan fungisida sesuai anjuran sebagai alternatif
terakhir. Hindari pengguanaan alat semprot, atau lakukan sanitasi terlebih
dahulu sebelum menggunakan alat semprot.
4.Penyakit Virus kuning (Gemini Virus)
Gejala serangan :
Helai daun mengalami vein clearing dimulai dari daun pucuk
berkembang menjadi warna kuning jelas, tulang daun menebal dan daun menggulung
ke atas. Infeksi lanjut dari gemini virus menyebabkan daun mengecil dan
berwarna kuning terang, tanaman kerdil dan tidak berbuah.
Keberadaan penyakit ini sangat merugikan karena mampu
mempengaruhi produksi buah.
Selain cabai virus ini juga mampu menyerang tanaman tomat,
buncis, gula bit, babadotan, atau tanaman pertanian yang lain. Penyakit ini
disebabkan oleh virus gemini dengan diameter partikel isometri berukuran 18–22
nm. Virus gemini mempunyai genome sirkular DNA tunggal. Virus dapat ditularkan
melalui penyambungan dan melalui vektor Bemisia tabaci
Pengendalian :
Mengendalikan serangga vektor virus kuning yaitu kutu kebul
(Bemisia tabaci) dengan menggunakan musuh alami predator seperti Menochilus
sexmaculatus atau jamur patogen serangga seperti Beauveria bassiana atau
Verticillium lecani.
Penanaman varietas tahan seperti hotchilli.
Melakukan sanitasi lingkungan terutama
tanaman inang seperti ciplukan, terong, gulma bunga kancing.
Pemupukan tambahan untuk meningkatkan daya tahan tanaman
sehingga tanaman tetap berproduksi walaupun terserang virus kuning.
Kultur teknik yang meliputi : perendaman benih, penggunaan mulsa
plastik (untuk menekan gulma inang, populasi vektor, menunda perkembangan
virus)
Penanaman tanaman pembatas seperti jagung dan tagetes.
5.Penyakit bercak daun (Cercospora sp.)
Gejala Serangan :
Penyakit ini menimbulkan kerusakan pada daun, batang dan
akar. Gejala serangan penyakit ini mulai terlihat dari munculnya bercak bulat
berwarna coklat pada daun dan kering, ukuran bercak bisa mencapai sekitar 1
inci. Pusat bercak berwarna pucat sampai putih dengan warna tepi lebih tua.
Bercak yang tua dapat menyebabkan lubang-lubang. Bercak daun mampu menimbulkan
kerugian ekonomi yang besar pada budidaya cabai, daun yang terserang akan layu
dan rontok. Penyakit bercak daun ini dapat menyerang tanaman muda di
persemaian, dan cenderung lebih banyak menyerang tanaman tua. Serangan berat
meyebabkan tanaman cabai kehilangan hampir semua daunnya, kondisi ini akan
mempengaruhi kemampuan cabai dalam menghasilkan buah.
Kondisi lingkungan yang selalu hujan mendukung perkembangan
dan penyebaran penyakit bercak daun. Pada musim kemarau dan pada lahan yang
mempunyai drainase baik, penyakit layu kurang berkembang.
Pengendalian :
Sanitasi dengan cara memusnahkan dan atau sisa-sisa tanaman
yang terinfeksi/terserang
Menanam bibit yang bebas patogen pada lahan yang tidak
terkontaminasi oleh patogen, baik dipersemaian maupun di lapangan
Perlakuan benih sebelum tanam
Perbaikan drainase
Waktu tanam yang tepat adalah musim kemarau dengan irigasi
yang baik dan pergiliran tanaman dengan tanaman non solanaceae
Pengendalian kimia dapat dilakukan dengan fungisida secara
bijaksana, efektif, terdaftar dan diijinkan oleh Menteri Pertanian, berpedoman
pada peramalan cuaca dan populasi spora di lapangan
https://infopromodiskon.com › news › detail ›
pengendalian-hama-dan-pe
Pestisida
Pabrik benih di indonesia
Pabrik benih jagung di indonesia
PT Syngenta Indonesia
Jalan Raya Tlajung Udik Km. 62.8
Gunung Putri - 16961
Bogor
Tel: 021-8672776
Fax: 021-8672825
Kantor:
Perkantoran Hijau Arkadia, Tower C, Lt. 9
Jalan TB Simatupang Kav 88
Jakarta 12520
Tel: 021-78836979
Fax: 021-78836323
Website: www.syngenta.co.id
PT EAST WEST SEED INDONESIA
Telepon: +62 264 201871 / +62 22 3000 2010
Fax: +62 264 201875 / +62 22 3000 2019
Hubungi kami disini
ALAMAT POS
PT EAST WEST SEED INDONESIA
Desa Benteng, Kecamatan Campaka
Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia 41181
PT. TAKII INDONESIA
Plaza Kelapa Gading Blok C No. 48
Jl. Boulevard Barat Raya, Kelapa Gading
Jakarta Utara 14240 – Indonesia
CONTACT US
Phone: +62 21 4585 1413
Email: info@hortindo.org
KOREAN SEED INDONESIA
o Company Name : KOREAN SEED INDONESIA
o Address : Bendorejo, Tawang Wates Kediri, Indonesia
o Capital : -
o Telephone : (62-354)442-614
o Fax : (62-354)442-533
o Email : koreana@indo.net.id
Lokasi perusahaan di Indonesia :
- Jakarta Beltway Office Park Building A, 5th floor
Jl. Ampera Raya No. 9-10
Jakarta, 12550 Tel: +62-21-7822555
Fax: +62-21-7822565
- Malang Malang Operations
Jl. Raya Krebet, Desa Krebet
Bululawang
Malang 65171 East Java Tel: +62-341-879470
Fax: +62-341-879237
- Pasuruan Pasuruan Operation
Kawasan Industri PIER
Jl. Rembang Industri I/48 A-B
Pasuruan 67153 Tel: +62-343-740209
Fax: +62-343-740210
KANTOR PUSAT DAN FASILITAS PRODUKSI
PT BISI International Tbk
Jl. Raya Surabaya Mojokerto km 19,
Desa Bringinbendo,
Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo,
Jawa Timur, Indonesia.
Telepon +62-31-7882528
Faksimili 62-31-7882856
Alamat e-mail investor.relations@bisi.co.id
Monsanto Indonesia
Head Office
Monsanto Indonesia
Wisma Pondok Indah 2, 6th floor
Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA
Pondok Indah - Jakarta 12310
Phone: +62-21-29976400
Fax: +62 21 7592 2928
PT ORIENTAL SEED INDONESIA
Dusun Kamal,Rt 02 Rw 04 Pagersari Mungkid Magelang Jawa Tengah Indonesia, 56551
Tlp. 0293 782450
Fax. 0293 782436
Hp. 0815 7872 6979
Jl. Akhmaludin No. 26
Jember - Jawa Timur
Indonesia
Telp : 0331-323216
Email : cs@benihcitraasia.com
Kompleks Plasa Segi Delapan,
Jl. Segi Delapan Indah Kav III D, No. 821-822,
Surabaya (60189)
Telepon: (031) 7322099, (031) 7320365
Fax : (031) 7320365
Pabrik
Jl. Pare Kediri, Ds. Sambirejo, Kec. Pare,
Kab. Kediri (64226),
Telepon : (0354)394818, (0354) 391882
Fax : (0354) 391090
PT. SANGHYANG SRI
Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 Indonesia
Telp. 021-29935678 Fax. 021-29935740
All Rights Reserved 2016
CV.Multi Global Agrindo
Alamat: Jl. Raya Solo-Tawangmangu, Lempo, Salam, Kec. Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 57791
Jam buka:
Buka ⋅ Tutup pukul 15.00
Telepon: 0813-9347-3009
Provinsi: Jawa Tengah
PT. PRIMASID ANDALAN UTAMA INDONESIA
Alamat: Plaza Kelapa Gading, Rukan Inkopal, Blok C no. 48, JL. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading Permai, RT.15/RW.3, Klp. Gading Bar., Kec. Klp. Gading, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
Alamat: Plaza Kelapa Gading, Rukan Inkopal, Blok C no. 48, JL. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading Permai, RT.15/RW.3, Klp. Gading Bar., Kec. Klp. Gading, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
Jam buka:
Buka ⋅
Tutup pukul 17.00
Tutup pukul 17.00
Telepon: (021) 4517103
Provinsi: Jakarta
CV. Aura Seed Indonesia
• SMS : 0856-0856-6034
• WA : 0856-0856-6034
• TELP-1 : 0856-0856-6034
• TELP-2 : 081-904-983-985
• EMAIL : halo@sentratani.com
• FB : facebook.com/sentratani
Comments
Post a Comment