JAGUNG


Jagung (Zea mays ssp. mays) adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk Amerika Tengah dan Selatan, bulir jagung adalah pangan pokok, sebagaimana bagi sebagian penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia. Pada masa kini, jagung juga sudah menjadi komponen penting pakan ternak. Penggunaan lainnya adalah sebagai sumber minyak pangan dan bahan dasar tepung maizena. Berbagai produk turunan hasil jagung menjadi bahan baku berbagai produk industri farmasi, kosmetika, dan kimia.
Jagung masuk Nusantara diperkirakan pada abad ke-16 oleh penjelajah Portugis[10]. Akibat riwayat yang cukup tua ini, berbagai macam nama dipakai untuk menyebutnya. Kata "jagung" menurut Denys Lombard merupakan penyingkatan dari jawa agung, berarti "jewawut besar"[11], nama yang digunakan orang Jawa dan diadopsi ke dalam bahasa Melayu. Beberapa nama lokal adalah jagong (Sunda, Aceh, Batak, Ambon), jago (Bima), jhaghung (Madura), rigi (Nias), eyako (Enggano), wataru (Sumba), latung (Flores), fata (Solor), pena (Timor), gandung (Toraja), kastela (Halmahera), telo (Tidore), binthe atau binde (Gorontalo dan Buol), dan barelle´ (Bugis)[12]. Di kawasan timur Indonesia juga dipakai luas istilah milu[13], yang nyata-nyata merupakan adaptasi dari kata milho, berarti "jagung", dalam bahasa Portugis.
Tanaman semusim (annual) yang dalam budidaya menyelesaikan satu daur hidupnya dalam 80-150 hari (sekitar 3 sampai 5 bulan), tergantung kultivar dan saat tanam. Istilah "seumur jagung" menggambarkan usia rata-rata jagung yang berkisar tiga sampai empat bulan[14]. Sekitar paruh pertama dari daur hidup merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap reproduktif. Sebagian jagung merupakan tanaman hari pendek yang pembungaannya terjadi jika mendapat penyinaran di bawah panjang penyinaran matahari tertentu, biasanya 12,5 jam[15].
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Rata-rata dalam budidaya mencapai 2,0 sampai 2,5 m, meskipun ada kultivar yang dapat mencapai tinggi 12 m pada lingkungan tumbuh tertentu[16]. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum rangkaian bunga jantan (malai). Meskipun ada yang dapat membentuk anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini. Tangkai batang beruas-ruas dengan tiap ruas kira-kira 20 cm. Dari buku melekatlah pelepah daun yang memeluk tangkai batang. Daun tidak memiliki tangkai. Helai daun biasanya lebar 9 cm dan panjang dapat mencapai 120 cm[17].


https://id.wikipedia.org › wiki › Jagung

Klasifikasi Tanaman
Secara biologi, tanaman jagung (Zea mays L.) dalam sistematika tumbuh-tumbuhan memiliki klasifikasi menurut Warisno (2007) sebagai berikut :
Kingdom                     Plantae
Divisio                        Spermatophyta
Class                           Monocotyledonae
Ordo                           Poales
Family                        Poaceae
Genus                         Zea
Species                       Zea mays L.

Morfologi Tanaman
Jagung merupakan tanaman satu musim (annual). Satu siklus hidup tanaman jagung ini diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus hidup tanaman jagung merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Susunan morfologi tanaman jagung terdiri dari akar, batang, daun, bunga, dan buah, penjelasannya sebagai berikut:

o          Akar
Sistem perakaran tanaman jagung terdiri dari 4 macam akar, yaitu akar utama, akar cabang, akar lateral, dan akar rambut. Sistem perakaran ini berfungsi sebagai alat untuk mengisap air dan garam-garam mineral yang ada dalam tanah, mengeluarkan zat organik dan senyawa yang tidak dibutuhkan dan alat pernapasan. Akar tanaman jagung termasuk dalam akar serabut yang panjangnya bisa mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar yang berada di kisaran 2 m. Pada tanaman yang cukup dewasa juga akan muncul akar adventif dari batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.

o          Batang
Batang tanaman jagung tegak dan mudah terlihat seperti tanaman sorgum dan tebu, akan tetapi tidak seperti padi atau gadum. Batang tanaman jagung bentuknya beruas-ruas dengan jumlah ruas yang bervariasi antara 10-40 ruas. Tanaman jagung biasanya tidak bercabang. Panjang batang jagung umumnya berkisar sekitar 60-300 cm, tergantung pada tipe jagung. Batang jagung umumnya cukup kokoh tetapi tidak banyak mengandung lignin.

o          Daun
Daun jagung termasuk daun sempurna dimana bentuknya memanjang, dan di antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Pada permukaan daun sebagian ada yang licin dan ada juga yang berambut. Setiap stoma dikelilingi oleh sel-sel epidermis yang berbentuk kipas. Struktur ini berfungsi penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.

o          Bunga
Tanaman jagung mempunyai bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Setiap kuntum bunga mempunyai struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut dengan floret. Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betinanya tersusun dalam tongkol yang tumbuh di antara batang dan pelepah daun. Biasanya, satu tanaman hanya bisa menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki beberapa bunga.

o          Buah
Buah jagung sendiri terdiri dari tongkol, biji dan daun pembungkus. Biji jagung memiliki bentuk, warna, juga kandungan endosperm yang bervariasi, bergantung pada jenisnya. Biasanya buah jagung tersusun dalam barisan yang melekat secara lurus atau berkelok-kelok dan berjumlah antara 8-20 baris biji.

Jenis Tanaman
Berdasarkan bijinya, tana,an jagung dapat digolongkan menjadi beberapa jenis. Berikut ialah berbagai jenis dari jagung berdasarkan bijinya:

1.         Jagung Tepung
Jagung tepung merupakan jenis jagung yang biasanya digunakan menjadi bahan baku dari tepung maizena. Selain untuk bahan dasar makanan, tepung maizena dari biji jagung tepung juga bisa menjadi pengganti dari tepung terigu dan tepung tapioka.
Biji dari jagung tepung mempunyai endosperma yang menghasilkan zat pati yaitu pati lunak. Bagian dari biji jagung tepung juga memiliki bagian yang disebut pati keras yang terdapat pada bagian sisi jagung yang tipis. Umumnya jagung dengan jenis jagung tepung biasanya ditanam di daerah Amerika Selatan terutama di Bolivia dan Peru.

2.         Jagung Manis
Jagung manis ialah jenis jagung yang paling banyak dikenal dan paling populer. Jagung jenis ini umumnya sering diolah menjadi jagung bakar atau dikonsumsi dengan cara dikukus. Rasa manis dari jagung manis sudah terbukti dan rasanya mampu menemani suasana yang dingin. Jagung manis juga mampu diolah menjadi berbagai makanan.
Bentuk dari biji jagung manis sendiri memiliki tekstur keriput dan transparan ketika memasuki usia matang. Kadar gula dari jagung ini pada saat belum matang lebih tinggi kandungannya dari pati. Jagung manis umumnya sering ditanam untuk dipanen ketika usianya masih masak susu atau masih muda.

3.         Jagung Mutiara
Jagung mutiara ialah salah satu jenis jagung yang memiliki memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Hal ini karena jagung jenis ini memiliki kandungan serat, zat besi, dan vitamin juga kandungan karbohidrat. Khasiat dari jagung mutiara juga mampu menyembuhkan penyakit seperti kolesterol.
Jagung mutiara mempunyai bulir yang tebal dan padat serta bentuk biji yang bulat. Tanaman ini juga sering ditanam oleh masyarakat Indonesia selain jenis jagung manis. Hal ini karena beberapa masyarakat Indonesia mempertimbangkan kualitas dari jagung mutiara yang bagus dan bisa diolah menjadi berbagai olahan.


4.         Jagung Berondong
Jagung berondong merupakan jenis jagung yang sering digunakan sebagai bahan untuk popcorn atau berondong jagung. Jenis jagung yang digunakan untuk popcorn ini mempunyai tekstur biji yang berbeda dari jagung yang lain. Bijinya bisa meletup jika dipanaskan. Perbandingan antara pati keras dan pati lunak dari jagung berondong lebih kecil jika dibandingkan dengan jenis jagung mutiara. Ukuran mengembang biji jagung berondong ini dapat mencapai 30 kali lebih besar dari ukuran awalnya.

5.         Jagung Ketan
Waxy corn ialah nama lain dari jagung ketan. Kandungan amilopektin yang ada pada jenis jagung ini sangat mendominasi endosperma dari jagung ketan. umumnya kandungan amilopektin pada jagung biasa berisi sekitar 70 persen dan sisanya ialah kandungan amilose. Jagung ketan ini umumnya tidak dijadikan sebagai bahan makanan tetapi dijadikan sebagai bahan perekat.
Syarat Tumbuh

o          Iklim
Suhu yang dikehendaki tanaman jagung adaah antara 21o C-30o C. Akan tetapi, untuk pertumbuhan yang baik bagi tanaman jagung khusunya jagung hibrida, suhu optimum adalah 23oC-27oC. Suhu yang terlalu tinggi dan kelembaban yang rendah dapat mengganggu peroses persarian. Jagung hibrida memerlukan air yang cukup untuk pertumbuhan, terutama saat berbunga dan pengisian biji. Curah hujan normal untuk pertumbuhan tanaman jagung adalah sekitar 250 mm/tahun sampai 2000 mm/tahun (Warisno, 2007).

Iklim yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung adalah daerah-daerah beriklim sedang hingga daerah beriklim subtropis/tropis yang basah. Jagung dapat tumbuh di daerah yang terletak antara 0o -50o LU hingga 0o-40o LS. Jagung bisa ditanam di daerah dataran rendah sampai di daerah pegunungan yang memiliki ketinggian tempat antara 1000-1800 meter dari permukaan laut.
Waktu fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air. Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman jagung yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah (AAK, 1993).

o          Tanah
Tanah sebagai tempat tumbuh tanaman jagung harus mempunyai kandungan hara yang cukup. Tanah yang gembur, subur, dan kaya akan humus dapat memberi hasil yang baik. Drainase dan aerasi yang baik serta pengelolaan yang bagus akan membantu keberhasilan usaha pertanaman jagung. Jenis tanah yang dapat ditanami jagung adalah tanah andosol, tanah latosol, tanah grumosol, dan tanah berpasir (AAK, 2006).
Derajat keasaman tanah (pH) yang paling baik untuk tanaman jagung hibrida adalah 5,5-7,0. Pada pH netral, unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman jagung banyak tersedia di dalamnya. Tanah-tanah yang pH nya kurang dari 5,5 dianjurkan diberi pengapuran untuk menaikkan pH (Warisno, 2007).

https://b-pikiran.cekkembali.com › SBM


Budi Daya Tanaman Jagung
Di Indonesia, jagung dikenal luas oleh masyarakat sebagai bahan makanan pokok pengganti beras dan berbagai macam makanan olahan lainnya. Selain bijinya, bagian lain dari tanaman jagung ini seperti daun, batang, klobot dan janggelnya pun juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak.
Berbagai macam jenis jagung bisa dibudidayakan oleh petani, tidak terkecuali dengan jagung hibrida yang diyakini berkualitas unggul dan mampu menghasilkan biji jagung yang lebih banyak dan sesuai dengan permintaan pasar.

Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan ketika akan membudidayakan jagung, berikut adalah penjelasannya.

Persiapan Benih
Sebaiknya dipilih benih jagung yang sudah bersertifikat. Biasanya benih jagung tersebut telah diberi perlakuan seed treatment, yaitu dengan melapisi fungisida pada benih yang berfungsi agar tanaman terlindung dari berbagai serangan penyakit dan mempermudah syarat tumbuh tanaman jagung.
Persiapan Lahan
Tanah digemburkan dengan dicangkul atau dibajak sedalam 25-30 cm, kemudian di ratakan/dihaluskan menggunakan garu. Setelah itu, dilakukan pemupukan dasar menggunakan pupuk kandang dan pupuk kimia. Pupuk kandang yang bagus adalah kotoran kambing, sedangkan pupuk kimianya bisa menggunakan NPK.
Perbandingan pupuk kandang dan kimianya adalah 40:1 hingga 50:1 yaitu tiap 40 ember pupuk kandang dapat dicampur dengan 1 ember pupuk NPK. Selain itu, dapat pula dilakukan pengapuran dengan menggunakan kapur dolomit.
Selanjutnya, pada kondisi tanah yang becek, sebaiknya dibuatkan bedengan agar benih tidak tergenang air dan tidak busuk. Ukuran lebar bedengan dan jarak antar bedengan adalah 100 cm dan 50 cm, sedangkan jarak di dalam barisnya adalah 20-25 cm.

Penanaman
Setelah bedengan terbentuk maka selanjutnya dibuatkan lubang tanam sedalam 5-10 cm. Lubang tanam dibuat merata sepanjang alur bedangan. Benih jagung dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 2 biji per lubang dan kemudian ditutup tanah. Benih akan berkecambah dan tumbuh setelah 4 sampai 7 hari.
Pemupukan Tambahan
Pemupukan tambahan dilakukan sebanyak 2-3 kali dalam satu masa tanam tergantung dari tingkat kesuburan tanah dan jenis benih yang digunakan. Jenis pupuk yang dibutuhkan tanaman jagung harus memenuhi unsur N, P dan K. Unsur N bisa didapatkan dari urea, unsur P dari SP-36 dan unsur K dari KCl.
Takaran pupuk untuk budi daya jagung berdasarkan anjuran Balitbangtan per hektarnya adalah 350 kg Urea + 200 kg SP-36 + 100 kg KCl. Untuk frekuensi pemukan dua kali, bisa diberikan pada 10 dan 35 hari setelah tanam (hst), sedangkan untuk frekuensi pemupukan 3 kali bisa diberikan pada umur 7-10 hst, 28-30 hst dan 40-45 hst. Pemberian pupuk dianjurkan tidak dicampur, dimana jarak dengan larikan kira-kira 7 cm dan kedalamannya 7 cm.


https://8villages.com › full › petani › article


Ciri-Ciri Tanaman Jagung Siap Panen :
1.         Tanaman jagung dapat di panen saat kondisi masak fisiologis berumur 100-110 HST pada dataran rendah dan tergantung dari jenis varietasnya.
2.         Kulit klobotnya telah berwarna coklat.
3.         Rambut jagung pada tongkol telah kering dan berwarna hitam.
4.         Jumlah populasi untuk klobot kering mencapai 90%.
5.         Tekstur keras pada biji jagung dengan ditandai apabila ditekan kuku tidak hancur/keras.
6.         Terdapat titik hitam (black layer) pada bagian ujung biji jagung.

https://gdmorganic.com › cara-menanam-jagung

Penyakit, obat dan Penangannya pada Jagung

Penyakit yang menyerang selama budidaya jagung juga berpotensi menimbulkan kerugian. Serangan parah penyakit-penyakit ini jika tidak dikendalikan dapat menurunkan hasil produksi jagung sehingga juga menurunkan pendapatan petani. Adapun penyakit tanaman jagun biasanya disebabkan oleh serangan hawar daun, busuk pelepah, penyakit bulai, busuk tongkol, busuk batang, karat daun, bercak  daun, serta virus.

1.   Hawar Daun (Helmithosporium turcicum)

Gejala
Awal terinfeksinya hawar daun, menunjukkan gejala berupa bercak kecil, berbentuk oval kemudian bercak semakin memanjang berbentuk ellips dan berkembang menjadi nekrotik (disebut hawar), warnanya hijau keabu-abuan atau coklat. Panjang hawar 2,5-15 cm, bercak muncul di mulai dari daun terbawah kemudian berkembang menuju daun atas. Infeksi berat akibat serangan penyakit hawar daun dapat mengakibatkan tanaman jagung cepat mati atau mengering. Cendawan ini tidak menginfeksi tongkol atau klobot jagung, cendawan dapat bertahan hidup dalam bentuk miselium dorman pada daun atau sisa-sisa tanaman di lahan.
Penyebab
Penyakit hawar daun disebabkan oleh Helminthosporium turcicum.
Pengendalian
           Menanam varietas tahan hawar daun, seperti : Bisma, Pioner-2, pioner-14, Semar-2 dan semar-5.
           Pemusnahan seluruh bagian tanaman sampai ke akarnya (Eradikasi tanaman) pada tanaman terinfeksi bercak daun.
           Penyemprotan  fungisida  menggunakan bahan aktif mankozeb atau dithiocarbamate. Dosis sesuai petunjuk di kemasan.

 2. Busuk Pelepah (Rhizoctonia    solani)

a. Gejala
Penyakit busuk pelepah pada budidaya jagung umumnya terjadi di pelepah daun, gejalanya terdapat bercak berwarna agak kemerahan kemudian berubah menjadi abu-abu, selanjutnya bercak meluas, seringkali diikuti pembentukan sklerotium berbentuk tidak beraturan, berwarna putih kemudian berubah menjadi cokelat.
Gejala serangan penyakit ini dimulai dari bagian tanaman yang paling dekat dengan permukaan tanah kemudian menjalar ke bagian atas. Penanaman varietas tidak tahan penyakit ini (rentan), serangan cendawan penyebab busuk pelepah dapat mencapai pucuk atau tongkol jagung. Cendawan ini bertahan hidup sebagai miselium dan sklerotium pada biji jagung, di dalam tanah serta pada sisa-sisa tanaman di lahan. Keadaan tanah basah, lembab, serta drainase kurang baik akan merangsang pertumbuhan miselium dan sklerotia, sehingga kondisi semacam ini merupakan sumber inokulum utama.
b. Penyebab
Penyebab penyakit busuk pelepah adalah Rhizoctonia solani.
c. Pengendalian
- Menggunakan varietas/galur tahan sampai agak tahan terhadap penyakit hawar pelepah seperti: Semar-2, Rama, Galur GM 27
- Diusahakan agar penanaman jagung tidak terlalu rapat sehingga kelembaban tidak terlalu tinggi
-  Lahan memilik idrainase baik
-  Pergiliran tanaman, tidak menanam jagung terus menerus di lahan yang sama
- Penyemprotan fungisida menggunakan bahan aktif mancozeb atau karbendazim. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.

3. Penyakit Bulai (Peronosclerospora maydis)
Penyakit bulai merupakan penyakit utama budidaya jagung. Penyakit ini menyerang tanaman jagung khususnya varietas rentan hama penyakit serta saat umur tanaman jagung masih muda (antara 1-2 minggu setelah tanam). Kehilangan hasil produksi akibat penularan penyakit bulai dapat mencapai 100%, terutama varietas rentan.

a. Gejala
Gejala khas penyakit bulai adalah adanya warna khlorotik memanjang sejajar tulang daun dengan batas terlihat jelas antara daun sehat. Bagian daun permukaan atas maupun bawah terdapat warna putih seperti tepung, sangat jelas di pagi hari. Selanjutnya pertumbuhan tanaman jagung akan terhambat, termasuk pembentukan tongkol buah, bahkan tongkol tidak terbentuk, daun-daun menggulung serta terpuntir, bunga jantan berubah menjadi massa daun yang berlebihan.
Penyakit bulai tanaman jagung menyebabkan gejala sistemik dimana gejalanya meluas ke seluruh bagian tanaman jagung serta menimbulkan gejala lokal (setempat). Gejala sistemik terjadi bila infeksi cendawan mencapai titik tumbuh sehingga semua daun akan terinfeksi. Tanaman terinfeksi penyakit bulai saat umur tanaman masih muda umumnya tidak menghasilkan buah, tetapi bila terinfeksi saat tanaman sudah tua masih dapat terbentuk buah, sekalipun buahnya kecil-kecil karena  umumnya      pertumbuhan tanaman mengerdil.
a. Penyebab
Penyakit bulai di Indonesia disebabkan oleh cendawan Peronosclerospora maydis dan Peronosclerospora philippinensis yang luas sebarannya,
Pengendalian
- Menanam varietas tahan penyakit bulai seperti varietas Bima 1, Bima 3, Bima 9, Bima 14, Bima  15,       Lagaligo, atau Gumarang
- Melakukan periode waktu bebas tanaman jagung minimal dua minggu sampai satu bulan
- Penanaman  jagung secara serempak
- Pemusnahan seluruh bagian tanaman sampai ke akarnya (Eradikasi tanaman) pada tanaman        terserang penyakit bulai
- Penggunaan fungisida metalaksil saat perlakuan benih dengan dosis 2 gram (0,7 g bahan aktif)  /kg benih

 4. Busuk tongkol Fusarium
a. Gejala
Gejala penyakit ini ditandai permukaan biji tongkol jagung berwarna merah jambu sampai coklat, kadang-kadang diikuti oleh pertumbuhan miselium seperti kapas berwarna merah jambu. Cendawan berkembang baik pada sisa tanaman maupun di dalam tanah, cendawan ini dapat terbawa benih, penyebarannya dapat melalui angin atau tanah. Penyakit busuk tongkol Fusarium disebabkan oleh infeksi cendawan Fusarium moniliforme.

5. Busuk tongkol Diplodia
a. Gejala
Serangan busuk tongkol diplodia ditandai adanya warna coklat pada klobot. Jika infeksi terjadi setelah 2 minggu keluarnya rambut jagung menyebabkan biji berubah menjadi coklat, kisut akhirnya busuk. Miselium cendawan diplodia berwarna putih, piknidia berwarna hitam tersebar pada kelobot. Infeksi dimulai dari dasar tongkol berkembang ke bongkol kemudian merambat ke permukaan biji serta menutupi kelobot. Cendawan dapat bertahan hidup dalam bentuk spora dan piknidia berdinding tebal pada sisa tanaman di lahan. Gejala busuk tongkol Diplodia disebabkan oleh infeksi cendawan Diplodia maydis.

6. Busuk tongkol Gibberella
a. Gejala
Serangan dini pada tongkol jagung dapat menyebabkan tongkol jagung menjadi busuk, kelobotnya saling menempel erat pada tongkol, serta buahnya berwarna biru hitam di permukaan      kelobot           maupun bongkol.
b. Pengendalian :
-   Menggunakan pemupukan berimbang.
-   Tidak membiarkan tongkol terlalu lama mengering di lahan, jika musim hujan bagian batang di bawah tongkol dipotong agar ujung tongkol tidak mengarah ke atas.
- Pergiliran tanaman mengunakan tanaman bukan termasuk padi-padian, karena patogen ini mempunyai banyak tanaman inang.


 7. Busuk Batang
a. Gejala
Penyakit busuk batang jagung dapat menyebabkan kerusakan pada varietas rentan hingga 65%. Tanaman jagung terserang penyakit ini tampak layu atau kering seluruh daunnya. Umumnya gejala tersebut terjadi pada stadia generatif, yaitu setelah fase pembungaan. Pangkal batang terserang berubah warna dari hijau menjadi kecoklatan, bagian dalam batang busuk, sehingga mudah rebah, serta bagian kulit luarnya tipis. Pangkal batang teriserang akan memperlihatkan warna merah jambu, merah kecoklatan atau coklat. Penyakit busuk batang jagung dapat disebabkan oleh delapan spesies/cendawan seperti Colletotrichum graminearum, Diplodia maydis, Gibberella zeae, Fusarium moniliforme, Macrophomina phaseolina, Pythium apanidermatum, Cephalosporium maydis, dan Cephalosporium acremonium. Di Sulawesi Selatan, penyebab penyakit busuk batang yang telah berhasil diisolasi adalah Diplodia sp., Fusarium sp. dan Macrophomina sp.
Penularan

Cendawan patogen penyebab penyakit busuk batang memproduksi konidia pada permukaan tanaman inangnya. Konidia dapat disebarkan oleh angin, air hujan ataupun serangga. Pada waktu tidak ada tanaman, cendawan dapat bertahan pada sisa-sisa tanaman terinfeksi dalam fase hifa atau piknidia dan peritesia yang berisi spora. Pada kondisi lingkungan yang sesuai untuk perkembangannya, spora akan keluar dari piknidia atau peritesia. Spora pada permukaan tanaman jagung akan tumbuh lalu menginfeksi melalui akar ataupun pangkal batang. Infeksi awal dapat melalui luka atau membentuk sejenis apresoria, serta mampu masuk ke jaringan tanaman. Spora/konidia yang terbawa angin dapat menginfeksi ke tongkol jagung. Akibat lebih kanjut, biji terinfeksi jika ditanam dapat menyebabkan penyakit busuk batang.

d. Pengendalian
- Menanam varietas tahan serangan penyakit busuk batang seperti BISI-1, BISI-4, BISI-5, Surya, Exp.9572, Exp. 9702, Exp. 9703, CPI-2, FPC 9923, Pioneer-8, Pioneer-10, Pioneer-12, Pioneer-13, Pioneer-14, Semar-9, Palakka, atau J1-C3.
- Melakukan pergiliran tanaman.
- Melakukan pemupukan berimbang, menghindari pemberian N tinggi dan K rendah.
- Drainase baik.
- Pengendalian penyakit busuk batang (Fusarium) secara hayati dapat dilakukan dengan cendawan    antagonis Trichodermasp.

 8. Karat Daun (Puccinia polysora)
a. Gejala
Bercak-bercak kecil (uredinia) berbentuk bulat sampai oval terdapat di permukaan daun jagung bagian atas maupun bawah, uredinia menghasilkan uredospora berbentuk bulat atau oval serta berperan penting sebagai sumber inokulum dalam menginfeksi Tanaman jagung lainnya, sebarannya melalui angin. Penyakit karat dapat terjadi di dataran rendah sampai tinggi, infeksinya berkembang baik pada musim penghujan atau musim kemarau.
b. Penyebab
Penyakit karat disebabkan oleh Puccinia polysora
c. Pengendalian
- Menanam varietas tahankarat daun, seperti Lamuru, Sukmaraga, Palakka, Bima-1 atau Semar-10
- Pemusnahan seluruh bagian tanaman sampai ke akarnya (Eradikasi tanaman) pada tanaman terinfeksi karat daun maupun gulma
- Penyemprotan fungisida menggunakan bahan aktif benomil. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk  di         kemasan.

8. Bercak Daun (Bipolaris maydis Syn.)
a. Gejala
Penyakit bercak daun pada tanaman jagung dikenal dua tipe menurut ras patogennya yaitu ras O dan T. Ras O bercak berwarna coklat kemerahan berukuran 0,6 x (1,2-1,9) cm, sedangkan Ras T bercak berukuran lebih besar yaitu (0,6-1,2)x(0,6-2,7) cm. Ras T berbentuk kumparan, bercak berwarna hijau kuning atau klorotik kemudian menjadi coklat kemerahan. Kedua ras ini, ras T lebih berbahaya (virulen) dibanding ras O. Serangan pada bibit tanaman menyebabkan tanaman menjadi layu atau mati dalam waktu 3-4 minggu setelah tanam.
Tongkol terserang/terinfeksi dini menyebabkan bijinya akan rusak lalu busuk, bahkan tongkol jagung dapat gugur. Bercak pada ras T terdapat di seluruh bagian tanaman (baik daun, pelepah, batang, tangkai kelobot, biji, maupun tongkol jagung). Permukaan biji terinfeksi tertutup miselium berwarna abu-abu sampai hitam sehingga dapat menurunkan hasil produksi secara signifikan. Cendawan ini dalam bentuk miselium dan spora dapat bertahan hidup dalam sisa tanaman di lahan atau pada biji jagung di penyimpanan. Konidia yang terbawa angin atau percikan air hujan dapat menimbulkan infeksi pertama pada tanaman jagung.
b. Penyebab
Penyakit bercak daun penyebabnya adalah Bipolaris maydis Syn. Pada B. maydis ada dua ras yaitu ras O dan ras T.
c. Pengendalian
- Menanam varietas tahan serangan bercak daun, seperti Bima-1, Srikandi Kuning-1, Sukmaraga atau Palakka
- Pemusnahan seluruh bagian tanaman sampai akarnya (Eradikasi tanaman) pada tanaman terinfeksi bercak daun
- Penggunaan fungisida menggunakan bahan aktif mancozeb atau karbendazim. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.

9. Virus Mosaik
a. Gejala
Gejala penyakit virus mozaik pada budidaya jagung ditandai tanaman jagung menjadi kerdil, daun berwarna mosaik atau hijau dengan diselingi garis-garis kuning, jika dilihat secara keseluruhan tanaman tampak berwarna agak kekuningan mirip gejala bulai namun permukaan daun bagian bawah maupun atas apabila dipegang tidak terasa adanya serbuk spora. Penularan virus dapat terjadi secara mekanis atau melalui serangga Myzus percicae dan Rhopalopsiphum maydis secara nonpersisten. Tanaman jagung terinfeksi virus ini umumnya menjadikan penurunan hasil secara signifikan.
b. Pengendalian
- Mencabut tanaman jagung terinfeksi virus seawal mungkin agar tidak menjadi sumber infeksi bagi tanaman sekitarnya ataupun pertanaman musim mendatang.
- Melakukan pergiliran tanaman, tidak menanam tanaman jagung secara terus menerus di lahan yang sama.
- Penyemprotan pestisida apabila di lapangan populasi vektor cukup tinggi. Dosis/konsentrasi tidak melebihi anjuran dalam  kemasan.
- Tidak menanam benih jagung dari tanaman terinfeksi virus.

nad.litbang.pertanian.go.id › ind › index.php › info-teknologi


Jenis-jenis Hama pada Tanaman Jagung

1. Belalang (Oxya chinensis dan Locusta sp.)
Hama belalang yang menyerang tanaman jagung ada dua jenis, yaitu Oxya chinensis dan Locusta sp.. Belalang menyerang dengan cara memakan tanaman jagung yang masih muda. Serangan belalang bisa menghabiskan seluruh bagian daun, bahkan tulang daun. Hama belalang banyak dijumpai pada dataran rendah, persawahan dan lahan yang berdekatan dengan padang rumput yang luas. Hama belalang dapat diatasi dengan musuh alami, yakni burung, laba-laba dan Systoecus sp.
Pengendalian dapat dilakukan dengan aplikasi biopestisida yang berbahan aktif Metarhizium anisopliae. Biopestisida ini mampu mengendalikan 70 hingga 90% hama belalang. Perlakuan secara kimiawi bisa menggunakan pestisida regent, curacron, prevathon atau lannet.
2. Lalat Bibit (Atherigona sp.)

Lalat bibit menyerang tunas muda pada jagung yang baru tumbuh. Kerusakan akibat hama ini bisa mencapai 80%. Lalat ini hanya ditemukan di pulau Jawa dan Sumatera. Lalat ini merupakan larva dari serangga yang baru menetas dan menyerang dengan cara melubangi batang dan memakannya hingga ke dasar batang. Tanaman yang terserang menjadi kuning, kerdil bahkan mati.

Pengendalian dilakukan dengan pergiliran tanaman, menjaga kebersihan lahan dan pemilihan waktu tanam yang tepat. Perlakuan secara kimiawi dapat dilakukan dengan cara mencampur benih dengan nematisida seperti furadan, curater, petrofur atau pentakur. Setelah tanaman berumur 5 – 7 hari dapat disemprot dengan curacron, regent atau prevathon.

3. Ulat Tanah (Agrotis sp.)
Hama ini menyerang batang dan daun tanaman muda, hingga menyebabkan tanaman mati. Ulat tanah aktif dan menyerang pada malam hari, sedangkan pada siang hari bersembunyi didalam tanah. Hama ini biasanya menyerang dengan memotong batang tanaman muda.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara pengolahan lahan yang tepat, pergiliran tanaman, dan menjaga kebersihan lahan. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada malam hari menggunakan insektisida curacron, lannet atau prevathon.

4. Kumbang Bubuk (Sitophilus zeamais Motsch)
Kumbang bubuk menyerang tonggkol jagung dilahan menjelang panen, hingga ketempat penyimpanan. Kumbang ini menyerang biji jagung dan menyebabkan biji berlubang dan rusak. Hama ini memiliki banyak tanaman inang seperti padi, kacang tanah, kedelai, kacang hijau dan sebagainya.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara pergiliran tanaman, menggunakan varietas tahan, dan panen tepat waktu. Pencegahan dilakukan dengan menjaga agar tongkol tetap tertutup kelobot hingga masa panen. Pemberian nutrisi dan pengairan yang cukup agar tongkol tidak mudah busuk. Tongkol yang busuk mudah terinfeksi oleh kumbang ini.

5. Ulat Grayak (Spodoptera sp.)
Ulat grayak biasanya menyerang tanaman secara berkelompok, dan bersembunyi dabawah daun. Serangan biasanya terjadi pada daun, yang menyebabkan daun menjadi transparan, berlubang dan bahkan hanya tersisa tulang daunnya saja.
Pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida lannet, santoat, regent, prevathon atau curacron.

6. Penggerek Tongkol (Heliotis armigera, Helicoverpa armigera)
Penggerek tongkol ada larva dari lalat heliotis. Lalat ini meletakkan telur-telurnya pada rambut jagung hingga menetas dan menyerang tongkol dan memakan biji yang masih dalam perkembangan. Biasanya hama ini menyerang tangkai bunga terlebih dahulu, kemudian masuk kedalam tongkol. Pada lubang-lubang bekas hama ini terdapat kotoran-kotorang yang menumpuk yang dikeluarkan oleh hama ini.
Pengendalian dapat dilakukan dengan agens hayati seperti trichoderma sp. dan eriborus argentiopilosa. Trichoderma berperan sebagai parasit telur, sedangkan Eriborus argentiopilosa sebagai parasit larva.

7. Penggerek Batang (Ostrinia fumacalis)
Hama ini biasanya menyerang pada seluruh fase pertumbuhan tanaman jagung. Penggerek batang merupakan larva dari telur ngengat yang menetas. Telur-telur tersebut biasanya diletakkan dipermukaan daun bagian bawah. Kemudian menetas dan menyerang pada seluruh bagian tanaman, mulai dari alur bunga jantan, daun, batang, pangkal tongkol dan pada tassel. Serangan menyebabkan kerusakan pada bunga jantan, daun berlubang, batang berlubang, serta merusak tasel dan mengakibatkan tasel mudah patah.
Pengendalian dapat dilakukan dengan pemanfaatan musuh alami seperti trichoderma sp., predator euborellia annulata dan bacillus thuringiensis. Perlakuan kimiawi dengan cara penyemprotan insektisida berbahan aktif karbofuran, monokrotofos, triazofos atau diklhrofos.
8. Kutu Daun (Myzus persicae)
Kutu daun menyerang bagian daun muda dengan cara menghisap cairan daun. Serangan dapat menyebabkan daun menguning, menggulung, dan menimbulkan cendawan jelaga. Kutu daun adalah vektor utama penularan penyakit virus mozaik.
Untuk pengendalian penyakit silahkan baca : Mengendalikan Penyakit Tanaman Jagung
Pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida demolish, curacron, cronus, bamex atau numectin.
Semoga bermanfaat…


https://mitalom.com › Hama & Penyakit Tanaman

Contoh obat untuk Jagung

Herbisida :















Obat Insektisida




 Obat Fungisida













https://www.bukalapak.com › products › obat-rumput-ampuh-herbisida

Cara menanam jagung dengan metode tanpa olah tanah

10 May 2016 | Redaksi Alam Tani

Ada berbagai macam cara menanam jagung salah satunya dengan menerapkan metode tanpa olah tanah (TOT). Pengertian tanpa olah tanah di sini adalah cara penanaman tanpa perlakuan persiapan lahan seperti pembalikan dan penggemburan tanah terlebih dahulu, hanya diperlukan lubang untuk membenamkan benih kedalam tanah.
Di negara maju penanaman tanpa olah tanah biasanya menggunakan alat planter. Sedangkan di Indonesia biasanya cukup menggunakan tugal. Tugal diperlukan untuk melubangi permukaan tanah tempat benih ditanam.
Perlu diketahui cara menanam jagung tanpa olah tanah ini tidak bisa diterapkan di semua jenis lahan. Hanya lahan yang memiliki tingkat kegemburan tertentu yang cocok untuk metode ini. Tanah yang keras tidak bisa menerapkan metode tanpa olah tanah.
Biasanya metode tanpa olah tanah cocok diterapkan di lahan sawah, bekas tanaman padi yang telah selesai di panen. Bisa diterapkan di sawah tadah hujan maupun sawah beririgasi teknis yang ingin menerapkan rotasi tanaman. Jerami bekas tanaman padi sangat berguna sebagai mulsa untuk tanaman jagung.
Kelebihan dan kekurangan metode TOT
Cara menanam jagung dengan metode tanpa olah tanah memiliki kelebihan dan kekurang. Berikut ini kelebihan penerapan metode tanpa olah tanah:
         Menyingkat waktu budidaya karena petani tidak perlu melakukan pengolahan tanah terlebih dahulu.
         Menghemat ongkos tenaga kerja.
         Menghindari kerusakan tanah, karena tanah yang terlalu sering dibalik dan digemburkan akan mengalami pengerasan dalam jangka panjang. Selain itu tanah yang dibajak atau digemburkan akan terbuka, sehingga ada potensi hilangnya mineral tanah.
         Mengurangi erosi lapisan hara tanah bagian atas karena proses pengolahan.
Sementara itu kekurangan metode tanpa olah tanah antara lain:
         Ada kemungkinan tanah telah ditumbuhi gulma yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman.
         Karena tanah tidak dibuka ada kemungkinan sisa-sisa hama yang masih berkembang biak di atas lahan, dan bisa mengganggu pertumbuhan tanaman berikutnya.
Persiapan lahan
a. Penyiapan mulsa jerami
Langkah persiapan yang diperlukan adalah pembersihan lahan. Bersihkan jerami sisa panen padi dari lahan dengan cara merajang atau mencacahnya. Kemudian taburkan secara merata di atas permukaan lahan. Jerami ini berguna sebagai mulsa penutup tanah.
b. Penyiapan drainase
Siapkan drainase di lahan yang akan digunakan. Drainase dibuat berbentuk garis lurus dengan jarak antar ruas sekitar 2 meter. Tujuan pembuatan drainase ini untuk membuang kelebihan air, karena tidak ada pengolahan tanah, seperti peninggian bedeng tanam. Jangan sampai lahan terendam air.
c. Pembersihan gulma
Gulma menjadi faktor yang cukup mengganggu dalam metode tanpa olah lahan. Bila laha yang kita gunakan ditumbuhi gulma sebaiknya terapkan pembersihan gulma dengan herbisida. Apabila gulmanya cukup banyak, gunakan herbisida sistemik yang bisa membasmi gulma hingga ke akarnya. Silahkan gunakan merek herbisida yang sesuai dengan kebutuhan Anda (kami tidak menyebutkan merek) dan gunakan sesuai dengan takaran yang dianjurkan.
Setelah 3 hari kontrol kembali lahan, apakah masih terdapat gulma atau tidak. Bila masih terdapat gulma lakukan lagi penyemprotan. Seminggu setelah penyemprotan herbisida, lahan siap untuk ditanami.
d. Pemupukan dan pengapuran
Bila bekas lahan yang digunakan kurang subur, bisa ditambahkan penambahan pupuk organik. Boleh pupuk kompos atau pupuk kandang. Pupuk ditaburkan dalam bentul larik, sesuai dengan baris lubang tanam. Dosis pupuk organik untuk tanaman jagung sekitar 1,5-2 ton per hektar. Bila perlu bisa lakukan pengapuran, cara menebarkan kapur sama dengan pupuk dalam bentuk larikan. Dosis pengapuran sekitar 300-400 kg per hektar.
Tahapan penanaman
a. Penyiapan benih
Gunakan benih unggul yang memiliki tingkat keberhasilan tumbuh lebih dari 95%. Penyiapan benih sebaiknya mengikuti anjuran produsen benih tersebut. Bagi benih jagung yang bukan dari pabrikan, benih bisa disiapkan terlebih dahulu dengan cara merendam terlebih dahulu dengan insektisida. Gunannya agar benih terlindung dari serangan penyakit saat. Bagi benih yang diproduksi pabrik biasanya sudah dicampur dengan insektisida, penampakan benih biasanya berwarna merah, sehingga tidak perlu perendaman dengan insektisida.
b. Pengaturan jarak tanam
Jarak tanam untuk tanaman jagung dalam satu baris sekitar 20 cm, sedangkan jarak antar baris 70-75 cm. Bila bedengan yang dibuat selebar 2 meter, akan terdapat setidaknya 3 baris tanaman jagung dalam satu bedeng.
c. Penanaman
Penanaman benih bisa dilakukan maksimal seminggu setelah pemberian pupuk organik dan pengapuran. Lubang tanam dibuat dengan tugal atau mesin planter. Kedalaman lubang tanam sekitar 3-5 cm. Masukkan 2 benih jagung dalam satu lubang tanam. Kemudian tutup dengan dengan tanah, jangat dipadatkan.
Siapkan juga tempat penyemaian benih secara terpisah, gunanya untuk menyulam tanaman jagung yang gagal tumbuh. Agar tanaman hasil sulaman memiliki umur yang sama dengan tanaman yang telah ditanam di lahan.
Periksa pertumbuhan benih setelah satu minggu. Kemudian sulam benih yang gagal tumbuh dengan bibit yang telah disemaikan di tempat terpisah. Usahakan penyulaman dilakukan dengan tanaman yang seumur.
d. Pemberian pupuk tambahan
Pemupukan tambahan dilakukan sebanyak 2- 3 kali dalam satu masa tanam tergantung dari tingkat kesuburan tanah dan jenis benih yang digunakan. Jagung hibrida biasanya membutuhkan pemupukan yang lebih banyak dibanding jagung biasa.
Jenis pupuk yang dibutuhkan tanaman jagung harus memenuhi unsur N, P dan K. Unsur N bisa didapatkan dari urea, unsur P dari SP-36 dan unsur K dari KCl. Takaran pupuk untuk budidaya jagung berdasarkan anjuran Balitbangtan per hektarnya adalah 350 kg Urea + 200 kg SP-36 + 100 kg KCl.
Bila kesulitan mendapatkan KCL, unusr K bisa didapatkan dari pupuk NPK. Dengan takaran sebagai berikut , 400 kg NPK 15:15:15 + 270 kg urea + 80 kg SP-36 untuk setiap hektarnya. Untuk frekuensi pemukan dua kali, berikan pada 10 dan 35 hari setelah tanam (hst). Untuk frekuensi pemupukan 3 kali berikan pada umur 7-10 hst, 28-30 hst dan 40-45 hst.
Pengairan
Pengairan yang paling mudah digunakan untuk penanaman jagung di lahan sawah adalah dengan sistem penggenangan. Bagian yang digenangi air hanya bagian parit drainase saja bukan seluruh lahan. Caranya alirkan air ke saluran drainase yang telah dibuat. Biarkan air meresap pada tanah bedengan. Setelah tanah tampak basah, keluarkan kembali air dari saluran drainase.
Ada 5 fase pertumbuhan tanaman jagung yang memerlukan pengairan, yakni fase pertumbuhan awal, fase pertumbuhan vegetatif, fase pembungaan, fase pengisian biji dan fase pematangan.



Pemeliharaan
Pemeliharaan pada tanaman jagung meliputi penyulaman, penjarangan, penyiangan, pembubunan, pengairan dan pengendalian OPT. Penyulaman dapat dilakukan dengan penanaman bibit baru setelah 7 hst sedangkan penjarangan tanaman dilakukan 2-3 minggu setelah tanam.
Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari setelah tanam dan harus dijaga jangan sampai merusak akar tanaman utama. Penyiangan kedua dilakukan sekaligus dengan pembubunan pada waktu pemupukan kedua.
Pengairan yang paling mudah digunakan untuk penanaman jagung di lahan sawah adalah dengan sistem penggenangan. Ada 5 fase pertumbuhan tanaman jagung yang memerlukan pengairan yakni fase pertumbuhan awal, fase pertumbuhan vegetatif, fase pembungaan, fase pengisian biji dan fase pematangan.

Sementara itu, beberapa hama yang biasanya menyerang tanaman jagung adalah ulat tanah, uret, ulat daun, lalat bibit, ulat tentara dll. Sedangkan penyakit yang menyerangnya adalah bercak ungu, bulai dan karat.
Panen dan Pasca Panen
Tanaman jagung bisa dipanen sekitar 100 hst, tergantung dari jenis benih yang digunakan. Secara fisik jagung yang siap panen akan terlihat dari daun klobotnya yang mengering berwarna kekuningan. Panen yang dilakukan sebelum atau setelah masa fisiologinya akan berakibat pada komposisi kimia jagung yang menentukan kualitasnya.

Setelah panen jagung harus dikeringkan terlebih dahulu. Cara pengeringan yang paling umum adalah dengan menjemurnya di ladang bersama-sama dengan klobotnya atau bisa juga dengan mengupas kelobotnya dan menjemurnya di lantai atau di atas terpal.


https://alamtani.com › Budidaya › Pertanian


Pabrik benih jagung di indonesia

PT Syngenta Indonesia

Pabrik:
Jalan Raya Tlajung Udik Km. 62.8
Gunung Putri - 16961
Bogor

Tel: 021-8672776
Fax: 021-8672825

Kantor:
Perkantoran Hijau Arkadia, Tower C, Lt. 9
Jalan TB Simatupang Kav 88
Jakarta 12520

Tel: 021-78836979
Fax: 021-78836323

Website: www.syngenta.co.id

PT EAST WEST SEED INDONESIA


KONTAK KAMI
Telepon: +62 264 201871 / +62 22 3000 2010
Fax: +62 264 201875 / +62 22 3000 2019
Hubungi kami disini
ALAMAT POS
PT EAST WEST SEED INDONESIA
Desa Benteng, Kecamatan Campaka
Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia 41181



PT. TAKII INDONESIA

SEKRETARIAT
Plaza Kelapa Gading Blok C No. 48
Jl. Boulevard Barat Raya, Kelapa Gading
Jakarta Utara 14240 – Indonesia
CONTACT US
Phone: +62 21 4585 1413
Email: info@hortindo.org






KOREAN SEED INDONESIA


o          Company Name : KOREAN SEED INDONESIA
o          Address : Bendorejo, Tawang Wates Kediri, Indonesia
o          Capital : -
o          Telephone : (62-354)442-614
o          Fax : (62-354)442-533
o          Email : koreana@indo.net.id


Lokasi perusahaan di Indonesia :
- Jakarta     Beltway Office Park Building A, 5th floor
Jl. Ampera Raya No. 9-10
Jakarta, 12550     Tel: +62-21-7822555
Fax: +62-21-7822565
- Malang     Malang Operations
Jl. Raya Krebet, Desa Krebet
Bululawang
Malang 65171 East Java     Tel: +62-341-879470
Fax: +62-341-879237
- Pasuruan     Pasuruan Operation
Kawasan Industri PIER
Jl. Rembang Industri I/48 A-B
Pasuruan 67153     Tel: +62-343-740209
Fax: +62-343-740210


KANTOR PUSAT DAN FASILITAS PRODUKSI


Kantor Pusat:
PT BISI International Tbk
Jl. Raya Surabaya Mojokerto km 19,
Desa Bringinbendo,
Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo,
Jawa Timur, Indonesia.

Telepon           +62-31-7882528

Faksimili          62-31-7882856
Alamat e-mail  investor.relations@bisi.co.id


Monsanto Indonesia


Jakarta
Head Office
Monsanto Indonesia
Wisma Pondok Indah 2, 6th floor
Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA
Pondok Indah - Jakarta 12310
Phone: +62-21-29976400
Fax: +62 21 7592 2928



PT ORIENTAL SEED INDONESIA


Kantor :
Dusun Kamal,Rt 02 Rw 04 Pagersari Mungkid Magelang Jawa Tengah Indonesia, 56551
Tlp. 0293 782450
Fax. 0293 782436
Hp. 0815 7872 6979



PT. BINTANG ASIA

Kontak Kami
Jl. Akhmaludin No. 26
Jember - Jawa Timur
Indonesia
Telp : 0331-323216
Email : cs@benihcitraasia.com


PT. BENIH PERTIWI

Kantor
Kompleks Plasa Segi Delapan,
Jl. Segi Delapan Indah Kav III D, No. 821-822,
Surabaya (60189)
Telepon: (031) 7322099, (031) 7320365
Fax : (031) 7320365
Pabrik
Jl. Pare Kediri, Ds. Sambirejo, Kec. Pare,
Kab. Kediri (64226),
Telepon : (0354)394818, (0354) 391882
Fax : (0354) 391090


PT. SANGHYANG SRI
Kementerian
Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 Indonesia
Telp. 021-29935678 Fax. 021-29935740
All Rights Reserved 2016


CV.Multi Global Agrindo

Alamat: Jl. Raya Solo-Tawangmangu, Lempo, Salam, Kec. Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 57791
Jam buka:
Buka Tutup pukul 15.00
  
           
           
           
           
           
           
Telepon: 0813-9347-3009
Provinsi: Jawa Tengah

PT. PRIMASID ANDALAN UTAMA INDONESIA


Alamat: Plaza Kelapa Gading, Rukan Inkopal, Blok C no. 48, JL. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading Permai, RT.15/RW.3, Klp. Gading Bar., Kec. Klp. Gading, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
Jam buka:
Buka  
Tutup pukul 17.00
                    
Telepon: (021) 4517103
Provinsi: Jakarta


CV. Aura Seed Indonesia
Hubungi Kami
           SMS : 0856-0856-6034
           WA : 0856-0856-6034
           TELP-1 : 0856-0856-6034
           TELP-2 : 081-904-983-985
           EMAIL : halo@sentratani.com
           FB : facebook.com/sentratani









Comments

Popular posts from this blog

TERONG

CABAI

Kentang