Bawang Putih


Bawang Putih

Bawang putih (Allium sativum; bahasa Inggris: garlic) adalah nama tanaman dari genus Allium sekaligus nama dari umbi yang dihasilkan.[1][2] Mempunyai sejarah penggunaan oleh manusia selama lebih dari 7.000 tahun, terutama tumbuh di Asia Tengah,[3] dan sudah lama menjadi bahan makanan di daerah sekitar Laut Tengah, serta bumbu umum di Asia, Afrika, dan Eropa. Dikenal di dalam catatan Mesir kuno, digunakan baik sebagai campuran masakan maupun pengobatan.[4] Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia.
Bawang mentah penuh dengan senyawa-senyawa sulfur, termasuk zat kimia yang disebut alliin yang membuat bawang putih mentah terasa getir atau angur.[5][6]


https://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_putih

Bawang putih merupakan jenis tanaman budidaya yang pada umumnya dimanfaatkan sebagai bumbu masakan. Umbi ini wajib ada disetiap rumah tangga di Indonesia, hampir semua jenis masakan Indonesia menggunakan bawang putih sebagai bumbu tambahan. Biasanya bawang putih dimemarkan, dirajang, diiris tipis atau digiling dan dicampur bumbu lainnya untuk menyedapkan rasa masakan.

Selain untuk dikonsumsi, umbi bawang putih dapat dimanfaatkan secara tradisional untuk mengobati tekanan darah tinggi, gangguan pernafasan, sakit kepala, ambeien, sembelit, luka memar atau sayat, cacingan, insomnia, kolesterol, flu, gangguan saluran kencing, dan lain-lain. Sedangkan berdasarkan penelitianpenelitian ilmiah yang telah dilakukan, umbi bawang putih dapat digunakan sebagai obat anti-diabetes, anti-hipertensi, anti-kolesterol, anti-atherosklerosis, anti-oksidan, anti-agregasi sel platelet, pemacu fibrinolisis, anti-virus, anti-mikrobia, dan antikanker. Senyawa bioaktif utama bawang putih adalah alliin, allisin, ajoene, kelompok allil sulfida, dan allil sistein. Efek samping dan toksisitas bawang putih tidak ditemukan sehingga, aman untuk dikonsumsi.

Bawang putih umumnya tumbuh di dataran tinggi, tetapi varietas tertentu mampu tumbuh di dataran rendah. Tanah yang bertekstur lempung berpasir atau lempung berdebu dengan pH netral menjadi media tumbuh yang baik. Lahan tanaman ini tidak boleh tergenang air. Suhu yang cocok untuk budidaya di dataran tinggi berkisar antara 20–25OC dengan curah hujan sekitar 1.200–2.400 mm pertahun, sedangkan suhu untuk dataran rendah berkisar antara 27–30OC (Santoso, 2000).


https://mitalom.com/sekilas-tentang-bawang-putih-dan-sejarah-persebarannya/

Secara sederhana, bawang Putih memiliki karakteristik atau ciri – ciri yang lebih mudah antara lain :
Daun bawang berbentuk pipih dan berwarna hijau menyerupai pita memanjang disertai pada bagian tepinya rata ujungnya runcing dan panjang sekitar 60 cm dan lebar sekitar 1,5 cm.
Batang bersifat semu memiliki warna hijau dan bagian paling bawah Nampak bersiung – suing dan bergabung menjadi umbi besar berwarna putih. Bawang putih ini termasuk ke dalam tanaman herba yang bersifat semusim saja dan memiliki ketinggian sekitar 50 s/d 60 cm dengan bunga berwarna putih bertangkai panjang dan bentuknya payung dan memiliki akar serabut.


https://squirtlesquadsociety.com/penjelasan-morfologi-dan-klasifikasi-tanaman-bawang-putih/

Klasifikasi Bawang Putih

Kingdom         : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Sub divisio      : Angiospermae
Kelas               : Monocotyledonae
Bangsa              : Liliales
Suku                : Liliaceae
Marga              : Allium
Jenis                : Allium sativum
Nama umum    : bawang putih

Karakteristik dan Morfologi Bawang Putih

Bawang putih (Allium sativum) termasuk genus afflum atau di Indonesia lazim disebut bawang putih. Bawang putih termasuk klasifikasi tumbuhan terna berumbi lapis atau siung yang bersusun.
Daun Berupa helai-helai seperti pita yang memanjang ke atas. Jumlah daun yang dimiliki oleh tiap tanamannya dapat mencapai 10 buah. Bentuk daun pipih rata, tidak berlubang, runcing di ujung atasnya dan agak melipat ke dalam (arah panjang/membulur).


Helaian daun bawang putih berbentuk pita, panjang dapat mencapai 30–60 cm dan lebar 1–2,5 cm. Jumlah daun 7–10 helai setiap tanaman. Pelepah daun panjang, merupakan satu kesatuan yang membentuk batang semu. Bunga merupakan bunga majemuk yang tersusun membulat; membentuk infloresensi payung dengan diameter 4–9 cm. Perhiasan bunga berupa tenda bunga dengan 6 kepala berbentuk bulat telur. Stamen berjumlah 6, dengan panjang filamen 4–5 mm, bertumpu pada dasar perhiasan bunga. Ovarium superior, tersusun atas 3 ruangan. Buah kecil berbentuk kapsul loculicidal (Becker dan Bakhuizen van den Brink, 1963; Zhang, 1999).

Bawang putih tumbuh secara berumpun dan berdiri tegak sampai setinggi 30 -75 cm, mempunyai batang semu yang terbentuk dari pelepah-pelepah daun. Helaian daunnya mirip pita, berbentuk pipih dan memanjang. Batangnya yang merupakan batang semu, panjang (bisa 30 cm) tersusun pelepah daun yang tipis, namun kuat

Daun bawang putih berupa helai helai seperti pita yang memanjang ke atas. Jumlah daun yang dimiliki oleh tiap tanamannya dapat mencapai 10 buah. Bentuk daun pipih rata, tidak berlubang, runcing di ujung atasnya dan agak melipat ke dalam (arah panjang/membulur) (Meyers dan Michelle, 2006).

Akar bawang putih terdiri dari serabut-serabut kecil yang bejumlah banyak. Dan setiap umbi bawang putih terdiri dari sejumlah anak bawang (siung) yang setiap siungnya terbungkus kulit tipis berwarna putih. Akar Terletak di batang pokok atau di bagian dasar umbi ataupun pangkal umbi yang berbentuk cakram. Sistem perakarannya akar serabut, pendek, menghujam ke tanah, mudah goyang dengan air dan angin berlebihan. Akar bawang putih terbentuk di pangkal bawah batang sebenimya (discus). Di atas discus terbentuk batang semu yang dapat berubah bentuk dan fungsinya sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan atau di sebut “umbi”. Umbi bawang putih terdiri atas beberapa bagian bawang putih yang di sebut “siung”. Siung – siung ini terbungkus oleh selaput tipis yang kuat, sehingga tampak dari luar seolah – olah umbi yang berukuran besar.

Siung dan Umbi Di dekat pusat pokok bagian bawah, tepatnya diantara daun muda dekat pusat batang pokok, terdapat tunas, dan dari tunas inilah umbi-umbi kecil yang disebut siung muncul. Hampir semua daun muda yang berada di dekat pusat batang pokok memiliki umbi. Hanya sebagian yang tidak memiliki umbi (Syamsiah dan Tajudin, 2003). Bawang putih membentuk umbi lapis berwarna putih. Sebuah umbi terdiri dari 8–20 siung (anak bawang). Antara siung satu dengan yang lainnya dipisahkan oleh kulit tipis dan liat, serta membentuk satu kesatuan yang kuat dan rapat. Di dalam siung terdapat lembaga yang dapat tumbuh menerobos pucuk siung menjadi tunas baru, serta daging pembungkus lembaga yang berfungsi sebagai pelindung sekaligus gudang persediaan makanan. Bagian dasar umbi pada hakikatnya adalah batang pokok yang mengalami rudimentasi (Santoso, 2000; Zhang, 1999).

Budidaya tanaman Bawang Putih


Persyaratan Benih
Mutu bibit/benih bawang putih yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Bebas hama dan penyakit.
Pangkal batang berisi penuh dan keras.
Siung bernas (licin, tegar dan tidak keriput).
Besar siung untuk bibit 1,5 sampai 3 gram.


Cara Memilih Jenis Bawang untuk Ditanam
Menurut situs goodhousekeeping.com, ada dua jenis tanaman bawang putih yang dapat dibudidayakan sendiri di rumah.

Jenis bawang putih tersebut ialah:
Softneck
Hardneck.

Bawang dengan jenis softneck memiliki bentuk daun yang menjuntai ke bawah.
Sementara itu hardneck memiliki batang tegak dan keras lalu di tengahnya terdapat umbi bawang.
Bawang softneck dinilai lebih mudah untuk ditanam dan dikembangkan di daerah dengan cuaca cenderung panas.

Hasil yang dapat dipanen biasanya kecil-kecil dan memiliki rasa yang kuat.
Di sisi lain, hardneck cocok ditanam di daerah dingin cenderung bersalju.

Pengolahan lahan
Sebelum penanaman, lahan diolah terlebih dahulu. Tanah yang asam dinetralkan sebulan sebelum tanam. Bila pH kurang dari 6, dosis kapurnya sekitar 1-2 ton/ha.
Tanah tersebut dicangkul sedalam 30-40 cm, kemudian diberi pupuk kandang dan pupuk kompos sebanyak 10-15 ton/ha. Setelah pupuk kandang diratakan, dibuat bedengan yang lebarnya 60 cm.


Penanaman
Untuk bibit, umbi tersebut disimpan dahulu selama 3 bulan, setelah itu, kulit pembalut umbi bawang putih dikupas, lalu siungnya dipotong, jika nampak titik berwarna hijau maka bibit siap tanam.
Siung besar membutuhkan jarak tanam renggang sekitar 15 x 10 cm. Setiap lubang ditanam satu bibit dan diusahakan agar 2/3 bagian yang terbenam ke dalam tanah dengan posisi tegak lurus.
Posisi siung jangan sampai terbalik, sebab walau masih dapat rumbuh, tetapi pertumbuhannya tidak sempurna.

Pemupukan
Pemupukan bisa menggunakan pupuk organik dan pupuk non organik. Untuk pupuk organik bisa menggunakn pupuk kandang dengan dosis 10-20 ton/ha sedangkan dosis untuk pupuk non organik bisa dengan 200 kg N, 60 kg K20, 180 kg P2O5 dan 142 kg S untuk luasan per hektar.
Pemberian dilakukan secara bertahap, yakni pada saat tanam, pembentukan tunas dan pembentukan umbi yaitu saat tanaman berumur 15, 30, dan 40 hari.

Penyiangan
Pada penanaman bawang putih, penyiangan dan penggemburan dapat dilakukan dua kali atau lebih. Penyiangan dan penggemburan yang pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam.

Adapun penyiangan berikutnya dilaksanakan pada umur 4-5 minggu setelah tanam. Apabila gulma masih leluasa tumbuh, perlu disiang lagi. Pada saat umbi mulai terbentuk, penyiangan dan penggemburan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar dan umbi baru.


Pembubunan
Dalam penanaman bawang putih perlu dilakukan pembubunan. Pembubunan terutama dilakukan pada tepi bedengan yang seringkali longsor ketika diairi.
Pembubunan sebaiknya mengambil tanah dari selokan/ parit di sekeliling bedengan, agar bedengan menjadi lebih tinggi dan parit menjadi lebih dalam sehingga drainase menjadi normal kembali.

Pembubunan juga berfungsi memperbaiki struktur tanah dan akar yang keluar di permukaan tanah tertutup kembali sehingga tanaman berdiri kuat dan ukuran umbi yang dihasilkan dapat lebih besar-besar.

Pemeliharaan OPT
OPT yang menyerang tanaman bawang putih sangatlah bervariatif, di antaranya adalah Fusarium sp, Alternaria porii, Thrips tabaci, Spodoptera exigua (ulat bawang), Onion Yellow Dwarf Virus (OYDV) dsb.
Untuk mengendalikan OPT tersebut bisa dilakukan dengan penggunaan benih yang sehat, musuh alami, sanitasi yang baik dan penggunaan pestisida sesuai ambang pengendalian.

Panen
Bawang putih yang akan dipanen harus mencapai cukup umur. Tergantung pada varietas dan daerah, umur panen yang biasa dijadikan pedoman adalah antara 90-120 hari.
Ciri bawang putih yang siap panen adalah sekitar 50 persen daun telah menguning/kering dan tangkai batang keras.

Cara panen dapat dilakukan dengan pencabutan langsung terutama pada tanah yang ringan dan pencukilan dilakukan pada tanah-tanah bertekstur agak berat.
Hasil tanaman diikat sebanyak 30 tangkai tiap ikat dan dijemur selama 1-2 minggu.
Setelah pemanenan, lahan dapat ditanami kembali setelah dibiarkan selama beberapa minggu dan diolah terlebih dahulu atau dapat pula ditanami tanaman lainnya untuk melakukan rotasi tanaman.

Cara Memotong Daun dari Pohon Bawang Putih
Melansir sentrabudidaya.com, masa tanam bawang putih berkisar 90-120 hari.
Bila sudah siap panen, perhatikan dulu hal ini:
Daun berwarna hijau yang keluar dari dalam tanah merupakan daun bawang yang juga bisa dikonsumsi. Dari waktu ke waktu, daun tersebut akan semakin panjang maka itu daripada membusuk, potong dan manfaatkan untuk keperluan memasak sehari-hari.

Cara Memanen Bawang Putih
Panas dapat mempercepat perkembangan mereka, sementara suhu dingin dapat memperlambat.
Umbi bawang siap untuk dipanen ketika bagian tengah daun nampak menguning cenderung coklat.
Kamu dapat mengambil bawang ketika tanah cenderung kering.
Caranya, longgarkan permukaan tanah dengan menggunakan sekop.
Ketika makin banyak ruang yang terbuat, angkat daun hingga bawang terlihat.


Pasca Panen
Setelah dipanen dilakukan pengumpulan dengan cara mengikat batang semu bawang putih menjadi ikatan-ikatan kecil dan dikeringkan untuk menjaga dari kerusakan dan mutunya tetap baik.
Dalam jumlah kecil, bawang putih biasanya disimpan dengan cara digantung ikatan-ikatannyadi atas para-para.

Dalam jumlah besar, caranya adalah disimpan di dalam gudang. Gudang yang akan digunakan harus mempunyai ventilasi agar bisa terjadi peredaran udara yang baik.
Suhu ruangan yang diperlukan antara 25-30oC. Jika suhu ruangan terlalu tinggi, akan terjadi proses pertunasan yang cepat. Saat seluruh bawang sudah kamu angkat, taruh mereka di bawah sinar mahatari yang tidak terlalu terang.
Cara ini akan membuat lapisan kulit bawang terluar pecah sehingga lebih mudah dikupas nantinya.
Setelah itu, bersihkan sisa-sia tanah yang masih menempel menggunakan sikat.

Sortasi dilakukan untuk mengelompokkan umbi-umbi bawang putih menurut ukuran dan mutunya. Sebelum dilakukan penyortiran, umbi-umbi yang sudah kering dibersihkan.
Akar dan daunnnya dipotong hingga hanya tersisa pangkal batang semu sepanjang ± 2 cm.


https://8villages.com/full/petani/article/id/5a31132cb4cf55bb30d13220

Kandungan dan Manfaat Bawang Putih (Allium sativum L.)

Secara klinis, bawang putih telah dievaluasi manfaatnya dalam berbagai hal, termasuk sebagai pengobatan untuk hipertensi, hiperkolesterolemia, diabetes, rheumatoid arthritis, demam atau sebagai obat pencegahan atherosclerosis, dan juga sebagai penghambat tumbuhnya tumor. Banyak juga terdapat publikasi yang menunjukan bahwa bawang putih memiliki potensi farmakologis sebagai agen antibakteri, antihipertensi dan antitrombotik (Majewski, 2014). Bawang putih memiliki setidaknya 33 komponen sulfur, beberapa enzim, 17 asam amino dan banyak mineral, contohnya selenium. Bawang putih memiliki komponen sulfur yang lebih tinggi dibandingkan dengan spesies Allium lainnya. Komponen sulfur inilah yang memberikan bau khas dan berbagai efek obat dari bawang putih


http://digilib.unila.ac.id/7016/11/BAB%20II.pdf

Adapun efek dan manfaat bawang putih terhadap tubuh kita ialah sebagai berikut :
Pada Metabolisme Lemak dan Kolesterol Bawang putih membantu metabolisme lemak dan menurunkan level kolesterol tubuh. Meningkatkan kolesterol baik, HDL dan menurunkan kadar kolesterol jahat, LDL dan trigliserida. Melindungi pembuluh darah dan jantung. Secara signifikan mengurangi aktivitas HMG CoA dan enzim lainnya (Bayan, 2013).

Terhadap Proses Oksidasi Sel Kanker Studi baru belakangan ini menunjukkan bahwa suatu kandungan dalam bawang putih memiliki kadar anti-oksidan yang kuat. Dan komponen sulfur dalam bawang putih juga dipercaya memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan tumor (Bayan, 2013).

Terhadap Sistem Kardiovaskular Bawang putih dapat memperbaiki keseimbangan profil lipid, mempengaruhi tekanan darah, menginhibisi fungsi platelet, antioksidan dan aktivitas fibrinolisis (Bayan, 2013).

Terhadap Tulang dan Sendi Diallyl disulfide (DADS), menghambat ekspresi protease matriks yang menyebabkan kerusakan pada struktur kondrosit. Serta memiliki mekanisme potensial bersifat protektif terhadap pasien dengan osteoporosis. Selain itu pula, bawang putih memiliki kemampuan anti-inflamasi (Bayan, 2013).

Kemampuan antibakteri Studi In vitro telah menunjukkan bahwa bawang putih memiliki aktivitas melawan banyak bakteri gram negatif dan bakteri gram positif. Beberapa bakteri yang telah diuji sensitivitasnya terhadap bawang putih antara lain ialah Escherichia, Salmonella, 13 Staphylococcus, Streptococcus, Klebsiella, Proteus, Bacillus, Clostridium dan Mycobacterium tuberculosis (Bayan, 2013).

Louis Pasteur merupakan orang pertama yang menemukan efek antibakteri dari jus bawang putih. Bawang putih dipercayai memiliki aktivitas antibakteri berspektrum luas (Stavelikova, 2008). Kemampuan antibakteri ini diyakini dikarenakan adanya zat aktif Allicin dalam bawang putih. (Cai et al., 2007)

Mekanisme Antibakteri Bawang Putih Allicin dan komponen sulfur lain yang terkandung di dalam bawang putih dipercaya sebagai bahan aktif yang berperan dalam efek antibakteri bawang putih. Zat aktif inilah yang dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri dengan spektrum yang luas, hal ini telah dievaluasi di dalam banyak penelitian, bahwa bawang putih memiliki aktivitas antibakteri yang cukup tinggi dalam melawan berbagai macam bakteri, baik itu bakteri gram negatif maupun bakteri gram positif. Beberapa bakteri yang telah terbukti memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap aktivitas antibakteri bawang putih ialah Staphylococcus, Vibrio, Mycobacteria, dan spesies Proteus (Mikaili, 2013).

Allicin (diallyl thiosulfinate) merupakan salah satu komponen biologis yang paling aktif yang terkandung dalam bawang putih. Komponen ini, bersamaan dengan komponen sulfur lain yang terkandung dalam bawang putih berperan pula memberikan bau yang khas pada bawang putih (Londhe, 14 2011). Allicin tidak ada pada bawang putih yang belum dipotong atau dihancurkan (Majewski, 2014). Adanya kerusakan pada umbi bawang yang ditimbulkan dari dipotongnya atau dihancurkannya bawang putih akan mengaktifkan enzim Allinase yang akan memetabolisme alliin menjadi allicin, yang kemudian akan dimetabolisme menjadi vinyldithiines dan Ajoene. Proses ini memakan waktu berjam-jam dalam suhu ruangan dan hanya memakan waktu beberapa menit dalam proses memasak. Allicin tidak hanya memiliki efek antibakteri, tapi juga efek antiparasit, antivirus, dan parasit (Londhe, 2011).

Cara kerja Allicin dalam menghambat pertumbuhan bakteri ialah dengan cara menghambat secara total sintesis RNA bakteri. Walaupun sintesis DNA dan protein juga mengalami penghambatan sebagian oleh Allicin, nampaknya RNA bakteri merupakan target utama Allicin (Deresse, 2010). Allicin merupakan senyawa yang bersifat tidak stabil, senyawa ini dalam waktu beberapa jam akan kembali dimetabolisme menjadi senyawa sulfur lain seperti vinyldithiines dan Diallyl disulfide (Ajoene) yang juga memiliki daaya antibakteri berspektrum luas, namun dengan aktivitas yang lebih kecil (Dusica, 2011).

Allicin sendiri tidak stabil dalam panas ataupun pelarut organik yang akan terurai menjadi beberapa komponen, yaitu diallyl sulfides. (Londhe, 2011) Gambar 2.1.4 Rumus Bangun Allicin dan Komponen Lainnya 8 2.1.5 Mekanisme anti jamur bawang putih Kandungan kimia Allium sativum yang berfungsi sebagai anti jamur adalah allicin (dialyl thiosulfinate). Allicin (diallyl thiosulfinate) merupakan salah satu komponen biologis yang paling aktif yang terkandung dalam bawang putih. Komponen ini, bersamaan dengan komponen sulfur lain yang terkandung dalam bawang putih berperan pula memberikan bau yang khas pada bawang putih (Londhe 2011). Allicin tidak ada pada bawang putih yang belum dipotong atau dihancurkan (Majewski, 2014). Adanya kerusakan pada umbi bawang yang ditimbulkan dari dipotongnya atau dihancurkannya bawang putih akan mengaktifkan enzim Allinase yang akan memetabolisme alliin menjadi allicin, yang kemudian akan dimetabolisme menjadi vinyldithiines dan Ajoene. Proses ini memakan waktu berjam-jam dalam suhu ruangan dan hanya memakan waktu beberapa menit dalam proses memasak.

Allicin tidak hanya memiliki efek antibakteri, tapi juga efek antiparasit, antivirus, anti jamur dan parasit. Aktivitas antimikroba bawang putih akan berkurang jika dididihkan karena komponen utama allicin berubah pada temperatur yang tinggi. (Londhe, 2011). Allicin juga di percaya menghambat sel tumor 40-50% dalam hal percobaan, zat ini juga dapat mengenai saraf yang sakit sehingga dapat menghilangkan rasa nyeri, selain itu allicin dapat juga memberikan efek menenangkan dalam tubuh (Hembing, 2007). Air perasan bawang putih terbukti memiliki khasiat antifungi yang baik, bahkan air perasan bawang putih 25% lebih ampuh untuk menghambat pertumbuhan Candida albicans 9 pada kandidiasis vaginalis di bandingkan dengan ketokonazol 2% (Aras, 2006).


http://eprints.umm.ac.id/41286/3/jiptummpp-gdl-elokyuliam-47032-3-bab2.pdf

 Alliin bertanggung jawab pada bau dan citarasa bawang putih, asam amino yang mengandung sulfur, dan digunakan sebagai prekusor allicin. Alliin dan senyawa sulfoksida yang lain, kecuali sikloalliin, segera berubah menjadi senyawa thiosulfinat, seperti allicin, dengan bantuan enzim alliinase ketika bawang putih segar dicincang, dipotong, maupun dikunyah secara langsung (Amagase, 2006). Alliin memiliki potensi sebagai antibakteri.

Senyawa sulfur yang volatil seperti allicin. Allicin merupakan senyawa yang kurang stabil, adanya pengaruh air panas, oksigen udara, dan lingkungan basa, mudah sekali terdekomposisi menjadi senyawa sulfur yang lain seperti dialil sulfida.

Senyawa sulfur yang larut dalam lemak seperti diallyl sulfide (DAS) dan diallyl disulfide (DADS).

Senyawa sulfur larut air yang non volatil seperti S- allil sistein (SAC), yang terbentuk dari reaksi enzimatik γ-glutamilsisteine ketika bawang putih diekstraksi dengan air (Amagase, 2001). SAC banyak terdapat dalam berbagai macam sediaan bawang putih, merupakan senyawa yang memiliki aktivitas biologis, sehingga adanya SAC dalam sediaan bawang putih sering dijadikan standar bahwa sediaan bawang putih tersebut layak dikonsumsi atau tidak (Amagase, 2006).

Umbi Allium sativum L. berkhasiat sebagai obat tekanan darah tinggi, meredakan rasa pening di kepala, menurunkan kolesterol,dan obat maag (Sri Sugati et Hutapea, 1991). Disamping itu digunakan pula sebagai ekspektoransia (pada bronkhitis kronis), karminativa (pada keadaan dispepsia dan meteorismus) (Hansel, 1991).

Pengetahuan tentang manfaat Allium sativum L. dalam pengobatan sudah ada sejak tahun 1550 sebelum masehi, dimana orang-orang Mesir menggunakan bawang putih untuk mengobati berbagai penyakit (Yang, 2001).

Bawang putih juga mengandung komponen minyak atsiri, yang juga memiliki aktivitas antibakteri yang bekerja dengan mekanisme menghambat pembentukan membran sel bakteri. Namun, potensi minyak atsiri sebagai antijamur dikenal jauh lebih besar disbanding potensinya sebagai antibakteri (Benkeblia, 2004).

Satu lagi kandungan bawang putih yang juga diyakini  memiliki aktivitas antibakteri ialah flavonoid, yang bekerja dengan cara mendenaturasi protein yang dimiliki bakteri. senyawa flavonoid ini juga dikenal baik sebagai antioksidan. Flavonoid merupakan turunan senyawa fenol yang dapat berinteraksi dengan sel bakteri dengan cara adsorpsi yang dalam prosesnya melibatkan ikatan hidrogen. Dalam kadar yang rendah, fenol membentuk kompleks protein dengan ikatan lemah. Yang akan segera terurai dan diikuti oleh penetrasi fenol ke dalam sel, dan menyebabkan presipitasi dan denaturasi protein (Gulfraz, 2014). selain itu pula, fenol dapat menghambat aktivitas enzim bakteri, yang pada akhirnya akan mengganggu metabolisme serta proses kelangsungan hidup bakteri tersebut (Basjir, 2012).


http://digilib.unila.ac.id/7016/11/BAB%20II.pdf

Senyawa Yang Terkandung Dalam Bawang Putih

Kandugan kimia dari umbi bawang putih per 100 gram m yaitu :
protein sebesar 4,5 gram
lemak 0,20 gram
hidrat arang 23, 1 0 gram
vitamin B 1 0,22 miligram
vitamin C 1 5 miligram
kalori 95 kalori
posfor 134 miligram
kalsium 42 miligrain
besi 1 miligram dan - air 71 gram.

Di samping itu dari beberapa penelitian umbi bawang putih mengandung zat aktif awcin, awn, enzim alinase, germanium, sativine, sinistrine, selenium, scordinin, nicotinic acid.

Manfaat Umum Bawang Putih

Membantu Daya Ingat
Khasiat bawang putih sebagai bahan pangan tradisional yang menyehatkan telah lama menarik perhatian para ilmuwan. Dr. Saito, salah seorang peneliti Jepang terkemuka mengenai proses penuaan, telah menemukan bahwa bawang putih dapat memperpanjang rentang hidup tikus percobaan yang dipelihara di laboratorium.

Sebuah penelitian di Universitas Tokyo mencatat, bawang putih sangat baik bagi kelompok orang usia lanjut. Tanaman ini mampu meremajakan otak dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Ekstrak bawang putih telah terbukti dapat menekan kerusakan sel neuron di otak dan bahkan dapat merangsang pertumbuhan sel-sel neuron baru. Dari percobaan itu dibuktikan bahwa tikus tua yang diberi bawang putih mendapat nilai lebih baik dalam pengujian ingatan dibandingkan yang tidak diberi bawang putih.

Menghindarkan Penyakit Kanker
Salah satu penyakit yang membahayakan manusia adalah kolesterol , dalam keadaan tubuh kolesterol tinggi tubuh akan cepat sekali lelah , untuk itu perlu pencegahan agar penyakit ini tidak terlalu berbahaya. Makanan yang berlemak tinggi menjadi salah satu faktor utama yang membuat penyakit ini timbul di tubuh manusia.

Dengan mengkonsumsi bawang putih setengah sampai satu siung sehari secara kontinyu selama satu bulan mampu menurunkan kolesterol sebanyak 9%. Tetapi dalam pengkonsumsiaannya harus diperhatikan dosisnya, jika terlalu banyak tidak baik bagi kesehatan. Mengkonsumsi lebih dari tiga siung setiap hari dapat menimbulkan diare, kentut, sebah, dan demam. Bahkan bisa memunculkan perdarahan lambung.



Salah satu zat antikolesterol paling kuat pada bawang putih adalah ajoene. Senyawa ini juga dapat mencegah penggumpalan darah. Meskipun bawang putih dimasak, kandungan senyawa ini tidak rusak. Pada 1981, peneliti dari Pusat Riset Obat-obatan di Tagore Medical College, India, melaporkan efek bawang putih mentah dan goreng yang diujicobakan pada 20 pasien dengan riwayat penyakit jantung. Menurut laporannya, terdapat pengurangan kecenderungan pembentukan bekuan darah pada pembuluh darah mereka. Ini ditunjukkan oleh aktivitas fibrinolitik yang meningkat. Penelitian juga mengemukakan, khasiat bawang putih  sedikit berkurang bila bawang digoreng. Jadi pandangan umum yang menyatakan bawang putih akan kehilangan efeknya bila dimasak adalah salah.
Penelitian yang dilakukan di University of Minnesota juga menunjukkan bahwa peluang terserang kanker turun 50 persen pada wanita usia lanjut yang mengonsumsi bawang putih. Sel- sel kanker prostat hanya tumbuh seperempatnya dari kecepatan normal bila penderitanya mengonsumsi bawang putih.

Pada tahun 1981, peneliti dari pusat riset obat-obatan di Tagore Medical College, India, melaporkan 
efek bawang putih mentah dan goreng yang diujicobakan pada 20 pasien yang punya riwayat penyakit jantung. Hasilnya menunjukkan bahwa kecenderungan penggumpalan darah pada pembuluh darah berkurang, yaitu ditunjukkan oleh aktivitas fibrinolitik yang meningkat.

Penurun Kolesterol
Kehebatan konsumsi bawang putih sebagai penekan kolesterol juga tercatat dalam beberapa penelitian. Konsumsi bawang putih setengah sampai satu siung sehari selama sebulan mampu menurunkan kadar kolesterol sebesar 9 persen. Salah satu zat antikolesterol yang paling kuat di dalam bawang putih adalah ajone, suatu senyawa yang juga mencegah penggumpalan darah.
Penelitian yang dilakukan oleh Bordia dan dimuat dalam American Journal ofClinical Nutrition pada tahun 1981 mengungkapkan bahwa bawang putih mampu menurunkan kolesterol hingga 14 persen dan meningkatkan kolesterol baik HDL (High Density Lipoprotein) sebesar 40 persen setelah enam bulan.

Sementara itu, penelitian epidemiologi mengungkapkan bahwa kelompok masyarakat yang mengonsumsi bawang putih 30-50 g seminggu mempunyai kadar kolesterol jauh lebih rendah dibandingkan kelompok masyarakat yang tingkat konsumsinya tidak sebesar itu.

Serangan Jantung
Bawang putih juga diketahui dapat mencegah serangan jantung. Penelitian yang melibatkan 432 penderita penyakit jantung menunjukkan bahwa mereka yang rajin mengonsumsi bawang putih (2-3 siung per hari) ternyata mampu bertahan hidup lebih lama. Hal tersebut terjadi karena bawang putih mampu mengecilkan sumbatan-sumbatan pada arteri jantung. Karena itu, penggemar menu daging perlu menyertakan bawang putih (dalam bentuk bumbu atau acar) untuk mengurangi dampak buruk dari lemak hewani. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bawang putih juga sangat berkhasiat untuk membunuh parasit cacing di dalam tubuh. Artikel Garlic as an Antinematodal agent di Aquarium Fish, November 1995, menunjukkan bahwa bawang putih menghambat pdrtumbuhan nematoda (cacing) dalam saluran pencernaan Pterophylum scalare.


 http://tumbuhanektum.blogspot.com/2011/12/bawang-putih-allium-sativum.html

Penelitian Mekanisme Antikanker
Berbagai penelitian epidemiologi yang berkembang menyebutkan bahwa Allium sativum L. dan berbagai tanaman lain yang mengandung senyawa organosulfur dapat mencegah terjadinya kanker pada manusia, termasuk kanker kolon (Reddy et Rao, 1993).

Penelitian lain yang memperkuat bahwa bawang putih dapat digunakan sebagai kemopreventif kanker kolon dilakukan dengan membandingkan antara SAC dan SAMC yang dikandung oleh bawang putih pada sel kanker kolon HT-29 dan SW-480. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah SAMC dapat menghambat pertumbuhan serta mengistirahatkan sel pada fase G¬2 – M dan menginduksi terjadinya apoptosis (Shirin et al., 2001).

Bawang putih yang tersedia di pasaran internasional tersedia dalam empat macam bentuk yaitu minyak esensial bawang putih, maserat minyak bawang putih, serbuk bawang putih (yang dikenal sebagai Garlicin), dan aged garlic extract (AGE). Penelitian yang sudah dilakukan membandingakan antara AGE dengan bentuk olahan bawang putih yang lain seperti jus bawang putih mentah (raw garlic juice), jus bawang putih yang dipanaskan (heated garlic juice), dan serbuk bawang putih masak.

Jika dilihat aksi farmakologinya, maka AGE lebih poten dalam menghambat pertumbuhan sel sarkoma-180 yang ditransplantasi pada tikus, dibanding dengan bentuk olahan bawang putih yang lain (Kasuga et al., 2001).

Efek antikanker dari Allium sativum L. juga dapat diperkuat dengan adanya senyawa organoselenium dibanding senyawa organosulfur yang analog. Organoselenium yang disintesis di laboratorium, dialil selenida, 300 kali lebih efektif jika dibanding dialil sulfida dalam melindungi induksi DMBA pada kanker payudara tikus. Lebih jauh lagi benzil selenosianat dapat menghambat induksi azoxymetana kanker kolon pada tikus (El-Bayoumy et al., 2006).


https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=441

Kandungan Senyawa BAWANG PUTIH

Khasiat bawang putih memang diketahui sangat berguna untuk kesehatan manusia kerana membantu dalam membunuh parasit, membantu dalam sistem pernafasan. Bawang putih telah digunakan sejak jaman dahulu kala di China sebagai tumbuhan herbal untuk kesehatan manusia. Kajian sains menunjukkan setiap 100 gram bawang putih mengandung 623 kJ kalori, karbohidrat (33 g), gula (1 g), serat (2.1 g), lemak (0.5 g), protein (6.39 g), beta karotin ( 5 microgram), thiamine (vitamin B1) (0.2 microgram), riboflavin (vitamin B2) (0.11 microgram), niacin (0.7 mucrogram), asid panthitenik (0.59 microgram), Vitamin B6 (1.2535 micragram), folate (3 microgram), vitamin C (31.2 mg), kalsium (181 mg), zat besi (1.7 mg), magnesium (25 mg), fosforus (153 mg), kalium (401 mg), natrium (17 mg) dan zink (1.16 mg). Kandungan zat lain didalam bawang putih adalah mangan (1.672 mg) dan selenium (14 micrograms). Kandungan berbagai macam nutrisi tersebut bermanfaat untuk kesehatan tubuh manusia.

Toksisitas dan Efek Samping BAWANG PUTIH

Beberapa literatur menyatakan adanya efek negatif konsumsi bawang putih, namun sebagian besar tidak memiliki bukti yang cukup, hanya berupa studi awal, studi kasus atau studi epidemiologi (Jesse et al., 1997). Dugaan diet bawang putih terkait dengan kangker mulut tidak benar, mengingat bawang putih bersifat anti kangker. Kangker tersebut merupakan akibat cara menyikat gigi untuk menghilangkan bau menyengat yang salah (Kabat et al., 1989). Salah satu kajian ilmiah dengan bukti cukup mengenai efek negatif bawang putih adalah kajian hepatosit pada tikus.

Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih sangat bernilai untuk detoksifikasi dan antioksidasi pada kadar 1 mM, namun pada kadar 5 mM secara nyata dapat menurunkan viabilitas sel, mengubah morfologi sel, dan menurunkan aktivitasnya (Sheen et al., 1996). Umbi bawang putih aman untuk dikonsumsi manusia pada takaran normal, yakni kurang dari tiga umbi per hari. Pada takaran tersebut, toksisitas dan efek samping konsumsi umbi bawang putih belum ada. Bahkan untuk wanita hamil dan menyusui, umbi bawang putih tidak menunjukkan efek negatif. Pada kasus yang jarang terjadi, bawang putih dapat menyebabkan alergi (Pizorno dan Murray, 2000; Yarnell, 1999; Lemiere et al., 1996; Delaney dan Donnely, 1996; Burden et al., 1994).

Bawang putih juga tidak berefek negatif terhadap sekresi enzim pencernaan (Sharatchandra et al., 1995). Efek positif konsumsi bawang putih jauh lebih tinggi dibandingkan efek negatifnya. Penelitian-penelitian terbaru menunjukkan bawang putih merupakan obat mujarap untuk meningkatkan vitalitas tubuh bagaikan ginseng (Jesse et al., 1997).

Manfaat Lain BAWANG PUTIH

Dewasa ini bawang putih diketahui bermanfaat dalam dunia pertanian. Ekstrak bawang putih diketahui dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan hama pada tanaman budidaya. Ekstrak bawang putih bekerja sebagai penolak hama, dengan aromanya yang menyengat membuat hama menjauh dari tanaman. Selain itu juga dapat digunakan sebagai nematisida, fungisida, antibiotik dan bakterisida. Ekstrak bawang putih dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur dan bakteri.
(dari berbagai sumber)


https://mitalom.com/sekilas-tentang-bawang-putih-dan-sejarah-persebarannya/

Pestisida tanaman bawang putih







Pabrik benih di indonesia

PT Syngenta Indonesia

Pabrik:
Jalan Raya Tlajung Udik Km. 62.8
Gunung Putri - 16961
Bogor

Tel: 021-8672776
Fax: 021-8672825

Kantor:
Perkantoran Hijau Arkadia, Tower C, Lt. 9
Jalan TB Simatupang Kav 88
Jakarta 12520

Tel: 021-78836979
Fax: 021-78836323

Website: www.syngenta.co.id

PT EAST WEST SEED INDONESIA


KONTAK KAMI
Telepon: +62 264 201871 / +62 22 3000 2010
Fax: +62 264 201875 / +62 22 3000 2019
Hubungi kami disini
ALAMAT POS
PT EAST WEST SEED INDONESIA
Desa Benteng, Kecamatan Campaka
Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia 41181



PT. TAKII INDONESIA

SEKRETARIAT
Plaza Kelapa Gading Blok C No. 48
Jl. Boulevard Barat Raya, Kelapa Gading
Jakarta Utara 14240 – Indonesia
CONTACT US
Phone: +62 21 4585 1413
Email: info@hortindo.org






KOREAN SEED INDONESIA


o          Company Name : KOREAN SEED INDONESIA
o          Address : Bendorejo, Tawang Wates Kediri, Indonesia
o          Capital : -
o          Telephone : (62-354)442-614
o          Fax : (62-354)442-533
o          Email : koreana@indo.net.id


Lokasi perusahaan di Indonesia :
- Jakarta     Beltway Office Park Building A, 5th floor
Jl. Ampera Raya No. 9-10
Jakarta, 12550     Tel: +62-21-7822555
Fax: +62-21-7822565
- Malang     Malang Operations
Jl. Raya Krebet, Desa Krebet
Bululawang
Malang 65171 East Java     Tel: +62-341-879470
Fax: +62-341-879237
- Pasuruan     Pasuruan Operation
Kawasan Industri PIER
Jl. Rembang Industri I/48 A-B
Pasuruan 67153     Tel: +62-343-740209
Fax: +62-343-740210


KANTOR PUSAT DAN FASILITAS PRODUKSI


Kantor Pusat:
PT BISI International Tbk
Jl. Raya Surabaya Mojokerto km 19,
Desa Bringinbendo,
Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo,
Jawa Timur, Indonesia.

Telepon           +62-31-7882528

Faksimili          62-31-7882856
Alamat e-mail  investor.relations@bisi.co.id


Monsanto Indonesia


Jakarta
Head Office
Monsanto Indonesia
Wisma Pondok Indah 2, 6th floor
Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA
Pondok Indah - Jakarta 12310
Phone: +62-21-29976400
Fax: +62 21 7592 2928



PT ORIENTAL SEED INDONESIA


Kantor :
Dusun Kamal,Rt 02 Rw 04 Pagersari Mungkid Magelang Jawa Tengah Indonesia, 56551
Tlp. 0293 782450
Fax. 0293 782436
Hp. 0815 7872 6979



PT. BINTANG ASIA

Kontak Kami
Jl. Akhmaludin No. 26
Jember - Jawa Timur
Indonesia
Telp : 0331-323216
Email : cs@benihcitraasia.com


PT. BENIH PERTIWI

Kantor
Kompleks Plasa Segi Delapan,
Jl. Segi Delapan Indah Kav III D, No. 821-822,
Surabaya (60189)
Telepon: (031) 7322099, (031) 7320365
Fax : (031) 7320365
Pabrik
Jl. Pare Kediri, Ds. Sambirejo, Kec. Pare,
Kab. Kediri (64226),
Telepon : (0354)394818, (0354) 391882
Fax : (0354) 391090


PT. SANGHYANG SRI
Kementerian
Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 Indonesia
Telp. 021-29935678 Fax. 021-29935740
All Rights Reserved 2016


CV.Multi Global Agrindo

Alamat: Jl. Raya Solo-Tawangmangu, Lempo, Salam, Kec. Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 57791
Jam buka:
Buka  Tutup pukul 15.00
  
           
           
           
           
           
           
Telepon: 0813-9347-3009
Provinsi: Jawa Tengah

PT. PRIMASID ANDALAN UTAMA INDONESIA


Alamat: Plaza Kelapa Gading, Rukan Inkopal, Blok C no. 48, JL. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading Permai, RT.15/RW.3, Klp. Gading Bar., Kec. Klp. Gading, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
Jam buka:
Buka  
Tutup pukul 17.00
                    
Telepon: (021) 4517103
Provinsi: Jakarta


CV. Aura Seed Indonesia
Hubungi Kami
           SMS : 0856-0856-6034
           WA : 0856-0856-6034
           TELP-1 : 0856-0856-6034
           TELP-2 : 081-904-983-985
           EMAIL : halo@sentratani.com
           FB : facebook.com/sentratani


Comments

Popular posts from this blog

TERONG

Kentang

CABAI