Padi
Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) merupakan salah
satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu
pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa
jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi
diduga berasal dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh
nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM.[1]
Hasil dari pengolahan padi dinamakan beras.
Ciri-ciri :
Padi termasuk dalam suku padi-padian atau poaceae.
Terna semusim,berakar serabut,batang sangat pendek,struktur serupa batang
terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang daun sempurna dengan
pelepah tegak,daun berbentuk lanset,warna hijau muda hingga hijau tua,berurat
daun sejajar,tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang,bagian bunga tersusun
majemuk,tipe malai bercabang,satuan bunga disebut floret yang terletak pada
satu spikelet yang duduk pada panikula,tipe buah bulir atau kariopsis yang
tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya,bentuk hampir bulat hingga
lonjong,ukuran 3 mm hingga 15 mm,tertutup oleh palea dan lemma yang dalam
bahasa sehari-hari disebut sekam,struktur dominan padi yang biasa dikonsumsi
yaitu jenis enduspermium.
https://id.wikipedia.org › wiki › Padi
Tanaman padi adalah sejenis tumbuhan yang sangat
mudah ditemukan,
apalagi kita yang tinggal di daerah pedesaan.
Hamparan persawahan dipenuhi
dengan tanaman padi. Sebagian besar menjadikan padi
sebagai sumber bahan
makanan pokok. Padi merupakan tanaman yang termasuk genus Orzya L. yangmeliputi kurang lebih 25 spesies,
tersebar di daerah tropis dan daerah subtropics,seperti Asia, Afrika, Amerika
dan Australia. Padi yang ada sekarang merupakan persilangan antara
Oryzaofficianalis dan Oryzasativa F. Spontane
Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari
semua serealia, setelah jagung dan gandum. Namun, padi merupakan sumber
karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia.
Tanaman padi dapat dibedakan berdasarkan
varietasnya. Varietas tanaman padi ini banyak sekali. Dan hampir setiap tahun
muncul dengan sifat genetik yang lebih baik.
Klasifikasi Tumbuhan Padi
Kingdom: Plantae
(Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta
(Tumbuhan berpembuluh) Divisi: Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida
(berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
(suku rumput-rumputan)
Genus: Oryza
Spesies: Oryza
sativa L
Akar
Berdasarkan literatur Aak (1992) akar adalah bagian
tanaman yang berfungsi menyerap air danzat makanan dari dalam tanah, kemudian
diangkut ke bagian atas tanaman. Akar tanaman padi dapat dibedakan atas :
Radikula
Akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah. Pada
benih yang sedang berkecambah timbul calon akar dan batang. Calon akar
mengalami pertumbuhan ke arah bawah sehingga terbentuk akar tunggang, sedangkan
calon batang akan tumbuh ke atas sehingga terbentuk batang dan daun.
Akar serabut(adventif)
Setelah 5-6 hari terbentuk akar tunggang, akar
serabut akan tumbuh.
Akar rambut
Merupakan bagian akar yang keluar dari akar tunggang
dan akar serabut. Akar ini merupakan saluran pada kulit akar yang berada
diluar, dan ini penting dalam pengisapan air maupun zat-zat makanan. Akar
rambut biasanya berumur pendek sedangkan bentuk dan panjangnya sama dengan akar
serabut.
Akar tajuk (crown roots)
Akar yang tumbuh dari ruas batang terendah. Akar
tajuk ini dibedakan lagi berdasarkan letak kedalaman akar di tanah yaitu akar
yang dangkal dan akar yang dalam. Apabila kandungan udara di dalam tanah
rendah,maka akar-akar dangkal mudah berkembang.
Bagian akar yang telah dewasa (lebih tua) dan telah
mengalami perkembangan akan berwarna coklat, sedangkan akar yangbaru atau
bagian akar yang masih muda berwarna putih.
Batang
Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan
batang yang tersusun dari beberapa ruas. Ruas-ruas itu merupakan bubung kosong.
Pada kedua ujung bubung kosong itu bubungnya ditutup oleh buku. Panjangnya ruas
tidak sama. Ruas yang terpendek terdapat pada pangkal batang. Ruas yang kedua,
ruas yang ketiga, dan seterusnya adalah lebih panjang daripada ruas yang
didahuluinya. Pada buku bagian bawah dari ruas tumbuh daun pelepah yangmembalut
ruas sampai buku bagian atas. Tepat pada buku bagian atas ujung dari daun
pelepah memperlihatkan percabangan dimana cabang yang terpendek menjadi lidah
daun (ligula), dan bagian yamg terpanjang dan terbesar menjadi daun kelopak
yang memiliki bagian auricle pada sebelah kiri dan kanan. Daun kelopak yang
terpanjang dan membalut ruas yang paling atas dari batang disebut daunbendera.
Tepat dimana daun pelepah teratas menjadi ligula dan daun bendera, di situlah
timbul ruas yang menjadi bulir padi.
Pertumbuhan batang tanaman padi adalah merumpun,
dimana terdapat satu batang tunggal/batang utama yang mempunyai 6 mata atau
sukma, yaitu sukma 1, 3, 5 sebelah kanan dan sukma 2, 4, 6 sebelah kiri. Dari
tiap-tiap sukma ini timbul tunas yang disebut tunasorde pertama.
Daun
Padi termasuk tanaman jenis rumput-rumputan
mempunyai daun yang berbeda-beda, baik bentuk, susunan, atau bagian bagiannya.
Ciri khas daun padi adalah adanya sisik dan telinga daun. Hal inilah yang
menyebabkan daun padi dapat dibedakan dari jenis rumput yang lain. Adapun
bagian-bagian daun padi adalah :
Helaian daun
Terletak pada batang padi dan selalu ada. Bentuknya
memanjang seperti pita. Panjang dan lebar helaian daun tergantung varietas padi
yang bersangkutan.
Pelepah daun (upih)
Merupakan bagian daun yang menyelubungi batang,
pelepah daun ini berfungsi memberi dukungan pada bagian ruas yang jaringannya
lunak, dan hal ini selalu terjadi.
Lidah daun
Lidah daun terletak pada perbatasan antara helai
daun dan upih. Panjang lidah daun berbeda-beda, tergantung pada varietas padi.
Lidah daun duduknya melekat pada batang. Fungsi lidah daun adalah mencegah
masuknya air hujan diantara batang dan pelepah daun (upih). Disamping itu lidah
daun juga mencegah infeksi penyakit, sebab media air memudahkan penyebaran
penyakit.
Daun yang muncul pada saat terjadi perkecambahan
dinamakan coleoptile. Coleoptilekeluar dari benih yang disebar dan akan
memanjang terus sampai permukaan air. Coleoptile baru membuka, kemudian diikuti
keluarnya daun pertama, daun kedua dan seterusnya hingga mencapai puncak yang
disebut daun bendera, sedangkan daun terpanjang biasanya pada daun ketiga. Daun
bendera merupakan daun yang lebih pendek daripada daun-daun di bawahnya, namun
lebih lebar dari pada daun sebelumnya. Daun bendera ini terletak di bawah malai
padi. Daun padi mula-mula berupa tunas yang kemudian berkembang menjadi daun.
Daun pertama pada batang keluar bersamaan dengan timbulnya tunas (calon daun)
berikutnya. Pertumbuhan daun yang satu dengan daun berikutnya (daun baru)
mempunyai selang waktu 7 hari,dan 7 hari berikutnya akan muncul daun baru
lainnya.
Bunga
Sekumpulan bunga padi (spikelet) yang keluar dari
buku paling atas dinamakan malai. Bulir-bulir padi terletak pada cabang pertama
dan cabang kedua, sedangkan sumbu utama malai adalah ruas buku yang terakhir
pada batang. Panjang malai tergantung pada varietas padi yang ditanam dancara
bercocok tanam. Dari sumbu utama pada ruas bukuyang terakhir inilah biasanya
panjang malai (rangkaian bunga) diukur. Panjang malai dapat dibedakan menjadi 3
ukuran yaitu malai pendek (kurang dari 20 cm), malai sedang (antara 20-30 cm),
dan malai panjang (lebih dari 30cm). Jumlah cabang pada setiap malai berkisar
antara 15-20 buah, yang paling rendah 7 buah cabang, dan yang terbanyak dapat
mencapai 30 buah cabang. Jumlah cabang ini akan mempengaruhi besarnya rendemen
tanaman padi varietas baru, setiap malai bisa mencapai100-120 bunga.
Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai
perhiasan bunga. Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang diatas. Jumlah
benang sari ada 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar
serta mempunyai dua kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik, dengan
dua buah kepala putik yang berbentuk malai dengan warna pada umumnya putih atau
ungu. (Departemen Pertanian, 1983)
Komponen-komponen (bagian) bunga padi adalah:
Kepala sari
Tangkai sari
Belahan yang besar (Palea)
Belahan yang kecil (Lemma)
Kepala putik
Tangkai bunga
Buah
Buah padi yang sehari-hari kita sebut biji padi atau
butir/gabah,sebenarnya bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma
dan palea. Buah ini terjadi setelah selesai penyerbukkan dan pembuahan. Lemma
dan palea serta bagian lain yang membentuk sekam atau kulit gabah.
Syarat Tumbuh
Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa
panas dan banyak mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per
bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang
dikehendaki per tahun sekitar 1500-2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan
tanaman padi 23 °C. Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara
0-1500 m dpl. Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah
yang kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu
dengan diperlukan air dalam jurnlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik
pada tanah berketebalan lapisan atasnya antara 18-22 cm dengan pH antara 4-7.
Iklim
Tumbuh di daerah tropis/subtropis pada 45 derajat LU
sampai 45 derajat LS dengan cuaca panas dan kelembaban tinggi dengan musim
hujan 4 bulan.
Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200 mm/bulan
atau 1500-2000 mm/tahun. Padi dapat ditanam di musim kemarau atau hujan. Pada
musim kemarau produksi meningkat asalkan air irigasi selalu tersedia. Di musim
hujan, walaupun air melimpah prduksi dapat menurun karena penyerbukan kurang
intensif.
Di dataran rendah padi memerlukan ketinggian 0-650 m
dpl dengan temperatur 22-27 derajat C sedangkan di dataran tinggi 650-1.500 m
dpl dengan temperatur 19-23 derajat C.
Tanaman padi memerlukan penyinaram matahari penuh
tanpa naungan.
Angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan
tetapi jika terlalu kencang akan merobohkan tanaman.
cybex.pertanian.go.id › mobile › artikel ›
BUDIDAYA-TANAMAN-PADI
Teknik Budidaya
Teknik bercocok tanam yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan persemaian sampai tanaman itu bisa dipanen. Dalam proses pertumbuhan tanaman hingga berbuah ini harus dipelihara yang baik, terutama harus diusahakan agar tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit yang sering kali menurunkan produksi.
Tahapan Pengolahan Tanah
Tahapan pengolahan tanah sawah pada prinsipnya
mencakup kegiatan–kegiatan sebagai berikut :
Perbaikan Pematang/Galengan dan Saluran
Sebelum penggarapan tanah dimulai, Pematang/Galengan
harus dibersihkan dari rerumputan, diperbaiki, dan dibuat cukup tinggi. Fungsi
utama untuk menahan air selama pengolahan tanah agar tidak mengalir keluar
petakan, sebab dalam penggarapan tanah air tidak boleh mengalir keluar. Fungsi
selanjutnya berkaitan erat dengan pengaturan kebutuhan air selama ada tanaman
padi.
Saluran atau parit diperbaiki dan dibersihkan dari
rumput-rumput. Kegiatan ini bertujuan agar dapat memperlancar arus air serta
menekan jumlah biji gulma yang terbawa masuk ke dalam petakan. Sisa jerami dan
sisa tanaman pada bidang olah dibersihkan sebelum tanah diolah.
Pencangkulan
Setelah dilakukan perbaikan Pematang/Galengan dan
Saluran, tahap berikutnya adalah pencangkulan. Sudut–sudut petakan dicangkul
untuk memperlancar pekerjaan bajak atau traktor. Pekerjaan tersebut
dilaksanakan bersamaan dengan saat pengolahan tanah.
Pembajakan dan Penggaruan
Pembajakan dan Penggaruan merupakan kegiatan yang
berkaitan. Kedua kegiatan tersebut bertujuan agar tanah sawah melumpur dan siap
ditanam padi.
Airi petakan sawah seminggu sebelum pembajakan,
untuk melunakan tanah dan menghindarkan melekatnya tanah pada mata bajak.
Terlebihdahulu dibuat alur ditepi dan ditengah petakan sawah agar air cepat
membasahi saluran petakan. Kedalaman dalam pembajakan + 15-25 cm. Hingga tanah
benar-benar terbalikan dan hancur.
Adapun manfaat dari pembajakan adalah sebagai
berikut :
Pemberantasan gulma, sebab dengan pembajakan
tumbuhan dan biji gulma akan terbenam.
Menambah unsur organik, karena pupuk hijau yang
berasal dari rumput akan terbenam dan tercampur dengan tanah.
Mengurangi pertumbuhan hama penyakit.
Setelah dibajak tanah segera harus digenangi, untuk
mempercepat pembusukan sisa-sisa tanaman dan menghindari hilangnya nitrogen
juga melunakan bongkahan tanah yang disebabkan pembajakan. Penggenangan
dilakukan selama kira-kira seminggu.
Penggaruan
Sebelum penggaruan dimulai, terlebihdahulu air
didalam petakan dibuang, ditinggalkan sedikit untuk membasahi bongkahan
bongkahan tanah. Selama penggaruan, saluran pemasukan dan pembuangan air harus
ditutup, untuk menjaga supaya sisa air jangan sampai habis keluar dari
petakan.Dengan cara menggaru tanah memanjang dan melintang, bongkahan-bongkahan
tanah dapat dihancurkan.
Dengan penggaruan yang berulang-ulang :
Dengan penggaruan yang berulang-ulang :
Peresapan air ke bawah dikurangi
Tanah menjadi rata
Penanaman bibit menjadi mudah
Rumput-rumput yang ada akan terbenam
Setelah penggaruan pertama, sawah digenangi lagi
selama 7-10 hari.
Proses perataan sebenarnya adalah penggaruan yang
kedua, yang dilakukan setelah lahan digenangi 7-10 hari. Pengaruan yang kedua
ini dilakukan dengan maksud :
Meratakan tanah sebelum tanam pindah
Membenamkan pupuk dasar guna menghindari
denitrifikasi
Melumpurkan tanah dengan sempurna
Tahapan pengolahan tanah mulai dari perbaikan
pematang/galengan sampai perataan memerlukan waktu ± 25 hari atau ± sama dengan
umur bibit di persemaian.
Secara Umum Pengolahan Tanah Meliputi 3 Fase
Penggenangan tanah sawah sampai tanah jenuh air.
Membajak sebagai awal pemecahan bongkah dan membalik
tanah.
Menggaru untuk menghancurkan dan melumpurkan tanah.
Untuk 3 fase pengolahan tanah tersebut menggunakan
1/3 kebutuhan air dari total kebutuhan air selama pertumbuhan tanaman.
Pengolahan tanah dengan cara basah yaitu tanah sawah dibajak dalam keadaan
basah dan digaru memanjang dan menyilang sampai tanah melumpur dengan baik.
Pengolahan tanah paling lambat 15 hari sebelum pemindahan bibit
Ciri-ciri Tanah Telah Selesai Diolah dan Siap Untuk Ditanami
Tanah terolah sampai berlumpur
Air tidak lagi banyak merembes ke dalam tanah
Permukaan tanah rata
Pupuk tercampur rata
Bersih dari sisa gulma dan tanaman
Persemaian
Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi. Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, oleh karena itu persemian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.
Persiapan dan Pengolahan Tanah Sawah
Penanaman
Saat menanam bibit padi jangan terlalu dalam, cukup
dengan kedalaman 1-2 cm. Hal ini penting dilakukan agar jumlah anakan produktif
tanaman padi meningkat. Menanam bibit padi yang terlalu dalam akan mempersulit
usaha pembentukan anakan padi.
Tahap penanaman
Tahap penanaman dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu
:
Memindahkan bibit
Bibit dipesemaian yang telah berumum 17-25 hari
(tergantung jenis padinya, genjah/dalam) dapat segera dipindahkan kelahan yang
telah disiapkan.
Menanam
Dalam menanam bibit padi, hal- hal yang harus
diperhatikan adalah sistem larikan (cara tanam), jarak tanam, hubungan tanaman,
jumlah tanaman tiap lobang, kedalam menanam bibit, cara menanam.
Pemeliharaan
Meliputi :
Penyulaman dan penyiangan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
penyulaman yaitu bibit yang digunakan harus jenis yang sama, bibit yang
digunakan merupakan sisa bibit yang terdahulu, penyulaman tidak boleh
melelewati 10 hari setelah tanam, selain tanaman pokok (tanaman pengganggu)
supaya dihilangkan.
Pengairan
Pengairan disawah dapat dibedakan menjadi pengairan
secara terus-menerus dan pengairan secara piriodik.
Pemupukan
Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan
yang berperan sangat penting bagi tanaman baik dalam proses
pertumbuhan/produksi.
Secara umum, tanaman padi dibedakan dalam 3
jenis “varietas”, antara lain:
Varietas Padi Hibrida
Arti mudahnya bisa dikatakan varietas padi sekali
tanam, hasilnya akan maksimal bila sekali ditanam. Tetapi bila keturunannya
(benih) ditanam kembali maka hasilnya akan berkurang jauh.
Memang varietas ini dibuat atau direkayasa oleh
pemiliknya untuk sekali tanam saja. Tujuannya agar petani membeli kembali.
Harga benih hibrida sangat mahal, bisa mencapai 40 ribu-60 ribu per kilo.
Contohnya: Intani 1 dan 2, PP1, H1, Bernas Prima,
Rokan, SL 8 dan 11 SHS, Segera Anak, SEMBADA B3, B5, B8 DAN B9, Hipa4, Hipa 5 Ceva, Hipa 6 Jete, Hipa 7, Hipa
8, Hipa 9, Hipa 10, Hipa 11, Long Ping (pusaka 1 dan 2), Adirasa-1,
Adirasa-64, Hibrindo R-1, Hibrindo R-2,
Manis-4 dan 5, MIKI-1,2,3, SL 8 SHS, SL 11 HSS, Maro dll.
Varietas Padi Unggul :
Arti mudahnya varietas ini bisa berkali-kali ditanam
dengan perlakuan yang baik. Hasil dari panen varietas ini bisa dijadikan benih
kembali. Ada petani yang saya temui bisa menanam sampai 10 kali lebih dengan
hasil yang hampir sama.Varietas padi unggul adalah varietas yang telah di lepas
oleh pemerintah denganSKMenteri Pertanian. Varietas ini telah melewati berbagai
uji coba.Contoh dari varietas ini yang banyak di tanam petani adalahCIHERANG
(bisa mencapai 47 % dari total varietas yang ditanam), IR-64, Mekongga,
Cimelati, Cibogo, Cisadane, Situ Patenggang, Cigeulis, Ciliwung, Cimelati,
Membramo, Sintanur, Jati luhur, Fatmawati, Situbagendit, dll.
Varietas Padi Lokal
Varietas padi lokal adalah varietas padi yang sudah
lama beradaptasi di daerah tertentu. Sehingga varietas ini mempunyai
karakteristik spesifik lokasi di daerah tsb. Setiap varietas mempunyai
keunggulan dan kelemahan. Demikian juga untuk varietas lokal tsb.
Contoh varietas lokal: varietas kebo, dharma ayu,
pemuda idaman, (Indramayu), Gropak, Ketan tawon, Gundelan, dll ( Malang),
Merong ( pasuruan ), Simenep , Srimulih, Andel Jaran, Ketan Lusi, Ekor Kuda,
hingga Gropak ( Kulon Progo-Jogja), dll.
Tambahan: Angkong, Bengawan, Engseng, Melati,
Markoti, Longong, Rejung Kuning, Umbul-umbul, Tunjung, Rijal, Sri Kuning,
Untup, Tumpang Karyo, Rangka Madu, Sawah Kelai, Tembaga, Tjina, dll
https://petaniindomodern.wordpress.com › 2016/02/10
› pengertian-tanam
Pengendalian Hama dan Penyakit
Berikut
Adalah Hama Dan Penyakit Yang Menyerang Padi
Hama dan penyakit tanaman padi membuat pertumbuhan
dan perkembangannya tidak maksimal. Hama adalah hewan yang biasanya menyerang
atau menggangu tanaman, sehingga tanaman tersebut tidak bisa tumbuh dan
berkembang dengan optimal.
Sedangkan penyakit tanaman padi umumnya disebabkan
oleh mikroorganisme berupa virus, bakteri dan jamur. Ada berbagai macam hama
dan penyakit tanaman yang menjadi momok bagi para petani atau peladang.
Hama dan Penyakit Tanaman
Tikus
Hama dan penyakit tanaman padi tentunya memang
sangat merugikan bagi petani. Salah satu hama yang paling banyak merugikan
petani adalah tikus. Hal ini disebabkan karena tikus memiliki mobilitas yang
tinggi serta daya adaptasi dan perkembangbiakan yang juga sangat tinggi.
Tikus biasanya menyerang tanaman padi, dan sering
bergerak pada malam hari. Biasanya target utama tikus dalam menyerang padi
adalah biji dan batangnya. Dengan giginya yang tajam, tikus dapat memakan
biji-bijian padi. Biasanya tikus membuat lubang didekat sawah dan bersembunyi
diantara semak-semak.
Kamu bisa mengendalikan hama satu ini dengan
beberapa cara, yaitu:
Menutup lubang yang ada disekitar sawah yang
digunakan sebagai tempat persembunyian, lalu menangkap tikus
Menggunakan pembasmi tikus atau umpan beracun, namun
dalam menerapkan cara ini harus berhati-hati
Penyakit Tungro
Salah satu hama dan penyakit tanaman padi yang
paling sering terjadi adalah penyakit tungro. Penyakit ini menyebabkan produksi
padi nasional kehilangan hasil yang cukup tinggi.
Penyakit Tungro disebabkan oleh dua jenis virus
yaitu, Rice Tungro Bacilliform Virus dan Rice Tungro Spherical Virus. Kedua
jenis virus ini bisa menginfeksi tanaman secara bersamaan karena tidak memiliki
kekerabatan serologi. Virus tungro juga bisa ditularkan oleh wereng.
Kamu bisa melihat tanaman yang terkena penyakit
tungro dengan melihat beberapa gejala seperti muncul seminggu sesudah
inokulasi, adanya diskolorasi berwarna kuning, dan adanya klorisi pada daun.
Bila kamu menemukan hal-hal tersebut pada padi, maka akan mempengaruhi hasil
panen.
Hama dan Penyakit Tanaman Padi (Ulat dan Penyakit
HDB)
Hama Ulat. (Dok FAO Indonesia)
Ulat
Hama dan penyakit tanaman padi selanjutnya adalah
ulat. Biasanya ulat akan memakan daun serta batang tumbuhan. Hal ini bahkan
mungkin sering kamu lihat di lingkungan sekitar.
Cara mengendalikan hama ulat ini adalah sebagai
berikut:
Mengecek bagian bawah daun, apabila terdapat telur
kupu berwarna putih maka segera dibersihkan
Genangilah tempat persemaian dengan air agar ulat
naik ke atas dan mudah untuk dibasmi
Apabila cara sebelumnya tidak efektif, maka opsi
terakhir adalah dengan menggunakan pestisida
Penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB)/ Ngresek
Penyebab penyakit HDB adalah bakteri X.oryzae pv.
oryzae atau X. Compestris pv.oryzae, yang tersebar hampir diseluruh daerah
pertanaman padi baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Penyakit ini bisa
timbul pada musim kemarau maupun hujan.
Kerugian hasil yang disebabkan oleh penyakit hawar
daun bakteri dapat mencapai 60%. Kerusakan terberat terjadi apabila penyakit
menyerang tanaman muda dan dapat menyebabkan tanaman mati.
Pada bibit, gejala penyakit disebut kresek, sedang
pada tanaman yang lebih lanjut, gejala disebut hawar (blight). Gejala diawali
dengan bercak kelabu umumnya di bagian pinggir daun. Pada varietas yang rentan
bercak berkembang terus, dan akhirnya membentuk hawar. Pada keadaan yang parah, pertanaman terlihat
kering seperti terbakar.
Pengendalian HDB bisa dilakukan dengan:
Tanam varietas tahan
Pemupukan rasionil/sesuai kebutuhan tanaman, pupuk N
tidak berlebihan, gunakan pupuk K.
Jarak tanam tidak terlalu rapat (jajar legowo).
Pengairan teratur (intermitten).
Usahakan keparahan penyakit < 15-20% dengan
aplikasi bakterisida, dll
________________________________________
Hama dan Penyakit Tanaman Padi (Walang Sangit dan
Wereng)
Walang Sangit
Walang sangit merupakan salah satu hama dan penyakit
tanaman padi yang cukup meresahkan para petani. Walang sangit dapat merusak
tanaman dengan meloncat ataupun terbang dari satu tanaman ke tanaman lain
sambil mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Adapun cara mengendalikan hama walang sangit adalah
sebagai berikut:
Menerapkan sistem tanam serentak
Menjaga kebersihan sawah dari rumput liar
Menangkap walang sangit
Menggunakan predator seperti laba-laba
Menanam jamur yang memberikan efek bagi walang
sangit
Menggunakan insektisida
Wereng
Hama dan penyakit tanaman padi berikutnya adalah
hama wereng. Wereng biasanya menyerang daun dan batang pada tumbuhan sehingga
menyebabkan tumbuhan tersebut menjadi mati. Hama wereng ini menjadi salah satu
penyebar virus yang menyebabkan penyakit tungro.
Adapun cara untuk menangani hama wereng adalah
sebagai berikut:
Mengatur Pola Tanam pada tanaman dengan melakukan
penanaman bersamaan atau bergilir untuk memutus siklus hidup hama wereng.
Menggunakan Predator seperti kumbang Paederuss
fuscipes, Ophinea nigrofasciata dan laba-laba Lycosa Pseudoannulata.
Menggunakan insektisida. Namun cara ini harus
dilakukan dengan efisien dan tetap dengan menjaga lingkungan
________________________________________
Hama dan Penyakit Tanaman Padi (Burung dan Busuk
Batang)
Burung
Selanjutnya, burung juga merupakan salah satu hama
dan penyakit tanaman padi yang harus diwaspadai. Hama burung menyerang tanaman
pada fase masak susu sampai padi panen. Burung akan memakan langsung bulir padi
yang sedang menguning sehingga menyebabkan kehilangan hasil secara langsung.
Selain itu burung juga mengakibatkan patahnya malai
padi. Pengendalian hama burung bisa dilakukan dengan cara pengusiran dengan
membuat ajir berwarna merah di sekitar sawah atau dengan menggunakan tali-tali
yang digantungi kaleng/plastik untuk membuat suara yang dapat mengusir burung
atau dengan menggunakan jaring yang dipasang di atas lahan sawah.
Busuk Batang
Busuk batang merupakan penyakit yang menginfeksi
pada bagian tanaman bagian kanopi dan menyebabkan tanaman menjadi mudah rebah.
Gejala awal berupa bercak berwarna kehitaman serta bentuknya tidak teratur pada
sisi luar pelapah daun dan secara bertahap membesar.
Akhirnya cendawan menembus batang padi yang kemudian
menjadi lemah, dan akhirnya anakan akan mati. Hal ini mengakibatkan tanaman
menjadi rebah.
Pengendalian bisa dengan cara pengeringan petakan
dan biarkan tanah hingga retak sebelum dialiri lagi. Di samping itu
tunggul-tunggul padi sesudah panen harus dibakar atau didekomposisi.
https://hot.liputan6.com › Hot
Pabrik benih jagung di indonesia
PT Syngenta Indonesia
Jalan Raya Tlajung Udik Km. 62.8
Gunung Putri - 16961
Bogor
Tel: 021-8672776
Fax: 021-8672825
Kantor:
Perkantoran Hijau Arkadia, Tower C, Lt. 9
Jalan TB Simatupang Kav 88
Jakarta 12520
Tel: 021-78836979
Fax: 021-78836323
Website: www.syngenta.co.id
PT EAST WEST SEED INDONESIA
Telepon: +62 264 201871 / +62 22 3000 2010
Fax: +62 264 201875 / +62 22 3000 2019
Hubungi kami disini
ALAMAT POS
PT EAST WEST SEED INDONESIA
Desa Benteng, Kecamatan Campaka
Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia 41181
PT. TAKII INDONESIA
Plaza Kelapa Gading Blok C No. 48
Jl. Boulevard Barat Raya, Kelapa Gading
Jakarta Utara 14240 – Indonesia
CONTACT US
Phone: +62 21 4585 1413
Email: info@hortindo.org
KOREAN SEED INDONESIA
o Company Name : KOREAN SEED INDONESIA
o Address : Bendorejo, Tawang Wates Kediri, Indonesia
o Capital : -
o Telephone : (62-354)442-614
o Fax : (62-354)442-533
o Email : koreana@indo.net.id
Lokasi perusahaan di Indonesia :
- Jakarta Beltway Office Park Building A, 5th floor
Jl. Ampera Raya No. 9-10
Jakarta, 12550 Tel: +62-21-7822555
Fax: +62-21-7822565
- Malang Malang Operations
Jl. Raya Krebet, Desa Krebet
Bululawang
Malang 65171 East Java Tel: +62-341-879470
Fax: +62-341-879237
- Pasuruan Pasuruan Operation
Kawasan Industri PIER
Jl. Rembang Industri I/48 A-B
Pasuruan 67153 Tel: +62-343-740209
Fax: +62-343-740210
KANTOR PUSAT DAN FASILITAS PRODUKSI
PT BISI International Tbk
Jl. Raya Surabaya Mojokerto km 19,
Desa Bringinbendo,
Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo,
Jawa Timur, Indonesia.
Telepon +62-31-7882528
Faksimili 62-31-7882856
Alamat e-mail investor.relations@bisi.co.id
Monsanto Indonesia
Head Office
Monsanto Indonesia
Wisma Pondok Indah 2, 6th floor
Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA
Pondok Indah - Jakarta 12310
Phone: +62-21-29976400
Fax: +62 21 7592 2928
PT ORIENTAL SEED INDONESIA
Dusun Kamal,Rt 02 Rw 04 Pagersari Mungkid Magelang Jawa Tengah Indonesia, 56551
Tlp. 0293 782450
Fax. 0293 782436
Hp. 0815 7872 6979
Jl. Akhmaludin No. 26
Jember - Jawa Timur
Indonesia
Telp : 0331-323216
Email : cs@benihcitraasia.com
Kompleks Plasa Segi Delapan,
Jl. Segi Delapan Indah Kav III D, No. 821-822,
Surabaya (60189)
Telepon: (031) 7322099, (031) 7320365
Fax : (031) 7320365
Pabrik
Jl. Pare Kediri, Ds. Sambirejo, Kec. Pare,
Kab. Kediri (64226),
Telepon : (0354)394818, (0354) 391882
Fax : (0354) 391090
PT. SANGHYANG SRI
Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 Indonesia
Telp. 021-29935678 Fax. 021-29935740
All Rights Reserved 2016
CV.Multi Global Agrindo
Alamat: Jl. Raya Solo-Tawangmangu, Lempo, Salam, Kec. Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 57791
Jam buka:
Buka ⋅ Tutup pukul 15.00
Telepon: 0813-9347-3009
Provinsi: Jawa Tengah
PT. PRIMASID ANDALAN UTAMA INDONESIA
Alamat: Plaza Kelapa Gading, Rukan Inkopal, Blok C no. 48, JL. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading Permai, RT.15/RW.3, Klp. Gading Bar., Kec. Klp. Gading, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
Alamat: Plaza Kelapa Gading, Rukan Inkopal, Blok C no. 48, JL. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading Permai, RT.15/RW.3, Klp. Gading Bar., Kec. Klp. Gading, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
Jam buka:
Buka ⋅
Tutup pukul 17.00
Tutup pukul 17.00
Telepon: (021) 4517103
Provinsi: Jakarta
CV. Aura Seed Indonesia
• SMS : 0856-0856-6034
• WA : 0856-0856-6034
• TELP-1 : 0856-0856-6034
• TELP-2 : 081-904-983-985
• EMAIL : halo@sentratani.com
• FB : facebook.com/sentratani
Comments
Post a Comment