Gambas
Gambas atau oyong (Luffa acutangula, suku
labu-labuan atau Cucurbitaceae), adalah komoditi sayuran minor. Penanamannya
biasanya dilakukan di pekarangan atau bagian ladang yang tidak digunakan untuk
tanaman lain. Gambas dipanen buahnya ketika masih muda dan diolah sebagai
sayur.
Gambas masih sekerabat dengan belustru (Luffa
aegyptiaca).
https://id.wikipedia.org/wiki/Gambas
Spesies yang lain antara lain Citrullus lanatus, Cucumis sativus, Luffa acutangula, Momordica charantia, dan Cucurbita digiata.
Cara menanam tanaman gambas adalah tanam langsung dengan memasukan 2 biji kedalam lubang sedalam 1- 2 cm kemudian ditimbun tanah. Panen mulai usia 3 bulan dan diulangi setiap seminggu sekali. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, tanaman ini membutuhkan tanah yang subur, gembur, banyak mengandung humus, beraerasi dan berdrainase baik, serta mempunyai pH 5,5–6,8. Tanah yang paling ideal bagi budidaya oyong adalah jenis tanah liat berpasir, misalnya tanah latosol, aluvial, dan podsolik merah kuning.[1]
Zufahmi1 , Ervina Dewi2 , Zuraida3 1,2 Program Studi
Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Jabal Ghafur/ Downloads/88-173-1-SM.pdf
Gambas/Oyong (Luffa acutangula) atau ridged gourd,
emes atau kimput (Sunda) dan timput (Palembang). Gambas adalah salah satu
tanaman buah-buahan, namun bagi masyarakat Indonesia gambas sering disebut
sayuran karena kebanyakan gambas dikonsumsi dalam bentuk sayuran seperti sayur
bening, opor, dan tumisan serta masih banyak kuliner lain yang berbahan dasar
gambas.
Di dalam ilmu biologi gambas termasuk keluarga
Cucurbitaceae atau labu-labuan yang bearti tanaman tersebut masih berkerabat
dekat dengan labu, timun, melon dan semangka.
Syarat Tumbuh
Tanaman Oyong adalah tanaman tahunan dan tumbuh di
dataran rendah hingga ketinggian, tetapi juga dapat ditanam di ladang atau di
bekas sawah. Tanaman ini termasuk tanaman merambat. Tanaman oyong membutuhkan
iklim kering dan air yang cukup sepanjang musim tanam.
Lingkungan ideal untuk pertumbuhan tanaman yang
optimal adalah di daerah dengan suhu 18 hingga 24 ° C dan kelembaban 50 hingga
60%. Tanaman oyong toleran terhadap berbagai jenis tanah. Untuk hasil yang
optimal, tanaman ini juga membutuhkan tanah subur dan gembur yang mengandung
humus, berventilasi baik, dan memiliki pH 5,5-6,8. Tanah yang paling ideal
untuk budidaya oyong adalah sejenis tanah berpasir, seperti latosol, aluvial
dan tanah podsolik merah-kuning (PMK).
Tanaman gambas atau oyong merupakan salah satu komoditi sayuran yang memiliki adaptasi tinggi terhadap lingkungan dan bisa tumbuh pada berbagai macam jenis tanah. Tanaman gambas membutuhkan sinar matahari secara penuh dan dapat tumbuh optimal pada lingkungan dengan suhu rata-rata 18 – 24 derajat celcius. Tanaman ini rentan terhadap kekeringan dan dapat tumbuh dengan baik jika ketersediaan air cukup. Jika kekurangan air tanaman akan tumbuh kerdil, berbatang kecil, bunga dan bakal buah rontok serta produksi tidak maksimal. Tanaman gambas atau oyong tumbuh dan berproduksi secara maksimal pada tanah yang subur, gembur, memiliki aerasi dan drainase yang baik. pH ideal untuk tanaman gambas adalah 5,5 – 6,8 (netral) dengan kelembaban rata-rata antara 50 – 60%. Tanaman ini tidak mengenal musim, bisa dibudidayakan kapan saja, baik pada musim hujan maupun pada musim kemarau.
Klasifikasi Tanaman Gambas
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Cucurbetaceae
Genus : Luffa
Spesies : Luffa acutangula
Morfologi Tanaman Gambas
Akar Gambas
Tanaman gambas berakar tunggang dan akar lateral.
Akar tunggang merupakan akar primer sebagai sumbu utama dan berfungsi sebagai
penopang serta menyerap unsur hara pada ke dalaman akar maksimum di dalam
tanah. Sedangkan akar lateral adalah cabang akar yang tumbuh dari akar primer
dan bergerak kesamping sebagai fungsi utamanya menyerap unsur hara dan air di
permukaan dan di dalam tanah.
Batang Gambas
Batang tanaman gambas memiliki panjang sekitar
0,5-3,0 cm, berbentuk persegi, berbulu kasar pada permukaan batang. Arah
pertumbuhan batang gambas yakni vertikal dengan dibantu oleh batang sulur
sebagai batang pemanjat.
Batang tanaman gambas berbentuk segi lima, lunak,
tumbuh merambat atau menjalar serta mempunyai sulur yang digunakan sebagai alat
untuk merambat. Sulur muncul dari ketiak daun, berbentuk spiral dan mempunyai
bulu yang lebih panjang dari pada bulu-bulu batang.
Batang cucurbitacea merupakan tanaman herba tahunan
atau berumur lebih panjang, menjalar atau memanjat kadangkadang sebagian besar
diantaranya berkayu lunak. karakteristik cucurbita melo berwarna hijau muda
dengan bentuk batang agak bersegi lima berlekuk dengan 3 -7 lekukan dan
bergaris tengah 8cm – 15cm. batangnya berhulu dan tedapat buku atau ruas – ruas
tempat melekatnya tangkai daun. karekterisasi labu kuning dapat diketahui bahwa
warna batang berwana hijau tua, bentuk batang semuanya segitiga, sifat batang
umumnya berair, permukaan batang kasar, dan arah tumbuh. Batang pare dapat
mencapai panjang ± 5 cm dan berbentuk segilima. (Suwarto, 2010).
Daun Gambas
Daun (leaf) pada kebanyak tumbuhan vaskular
merupakan organ fotosintetik utama, walaupun batang hijau melakukan
fotosintetik (Campbell, 2010). Bentuk daun sangat bervariasi namun biasanya
terdiri dari atas sebuah helaian (blade) pipih dengan satu tangkai daun
(petiole). Pada umumnya organ daun cucurbitacea berperan dalam proses
fotosintetik dan memiliki daun tunggal serta umumnya susunan daun
berselang-seling. Lebih lanjut Parmiarso (2012), menyatakan bahwa mentimun
(Cucumis sativus) memiliki daun tunggal dengan bagian runcing menyerupai bentuk
seperti jantung, tepi daun bergerigi, kedudukan daun pada berselang-seling
antara satu daun dengan daun di atasnya serta tumbuh keluar dari ruas batang.
Panjang daun antara 7-18 cm. Daun melon berwarna hijau dengan bentuk daun
bercangkap atau menjari bersudut lima, berlekuk 3-5 lekukan dan ebrgaris tengah
8- 15 cm. Daun ditopong dengan tangkai daun yang perpajangannya merupakan induk
tulang daun, permukaan daun berbulu kasar, dan susunan daun berselang-seling.
Bunga merupakan alat reproduksi seksual.
Daun tanaman gambas tunggal berwarna hijau tua, berbentuk lonjong (silindris) dengan pangkal mirip bentuk jantung, puncak daun meruncing dan permukaan daun kasar. Daun berukuran panjang 10-25 cm dan bertangkai sepanjang 5-10 cm, tulang daun menonjol pada permukaan bawah.
Tanaman gambas berdaun tunggal dan tidak memiliki
daun penumpu (stipula). Bentuk daun bulat, permukaan daun kasar karena terdapat
bulu-bulu, memiliki tangkai berbentuk bulat dan berbulu kasar, ujung daun
meruncing dan tepi daun berlekuk menjari.
Bunga Gambas
Merupakan bunga tunggal yang muncul di ketiak daun,
bertangkai, tergolong bunga sempurna, mahkota bunga berwarna kuning berjumlah 5
petal memiliki 3 benang sari dan satu putik, bentuk tangkai bunga bulat,
kelopak bunga berwarna hijau kekuningan dengan jumlah sepal 5, dan panjang 3-4
cm.
Bunga tanaman gambas berkelamin satu (monoecus), yaitu bunga jantan dan betina yang terdapat pada satu tanaman. Bunga berwarna kuning, penyerbukan dilakukan sendiri (self pollination) dan dilakukan dengan penyerbukaan silang (cross pollination).
Bunga dikatakan lengkap apabila mempunyai daun kelopak, daun mahkota, benang sari, putik, dan daun buah. Bunga terdiri atas bagian fertil, yaitu benang sari dan daun buah, serta bagian yang steril yaitu daun kelopak dan daun mahkota. Karakteristik dari famili cucurbitacea memiliki bunga berkelamin tunggal (uniseksual) aktinomod ada hypathium, sangat jarang berkelamin ganda, Kelopak bunga lengket, mahkota berdaun lengket, tabung mahkota tumbuh bersatu dengan tabung kelopak., umumnya 5 sepal dan petal, petal umumya bersatu atau lepas dari stamen, Filamen lepas atau bersatu, begitu pula pada anteranya,ovarium inferior, plasenta parietalis atau plasenta bersatu di tengah sehingga plurilotulen (Olson,2013).
Buah Gambas
Buah secara normal terbentuk dari perkembangan
setelah pembuahan, dimana bakal buah meluas kearah plasenta dan ovarium. Ukuran
buah bertambah disebabkan oleh adanya 2 proses, yakni pembelahan sel (yang
diawali oleh membesarnya sel, sebelum pembelahan mitosis) dan pembesaran sel
berikutnya. Pembesaran sel tergantung, biasanya awal terjadinya pada pembelahan
sel, dan dimulai sebelum antesis, kemudian berlanjut sampai buah sesungguhnya.
Tingkat ini kemudian secara berangsur menuju pada pembentangan sel, dan diikuti
oleh pertumbuhan memanjang.
Karakteristik bentuk biji tanaman cucurbitacea salah satu biji mentimun berbentuk pipih, kulitnya berwarna putih atau putih kekuning - kuningan sampai coklat. Biji ini dapat digunakan sebagai alat perbanyakan tanaman (Cahyono, 2006).
Karakteristik bentuk biji tanaman cucurbitacea salah satu biji mentimun berbentuk pipih, kulitnya berwarna putih atau putih kekuning - kuningan sampai coklat. Biji ini dapat digunakan sebagai alat perbanyakan tanaman (Cahyono, 2006).
Buah oyong mengandung zat gizi penting, diantaranya : protein, karbohidrat, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1, vitamin C, serat, kalium, sodium, Vitamin K, dan masih mineral penting lainnya. Kadar kalium yang terdapat dalam buah oyong 453 mg/ 100 gram (V., Jyothi, dkk., 2010). dalam golongan saponin. Saponin adalah senyawa glikosida yang memiliki molekul tinggi dan terdaat dalam tanaman. Saponin dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan cara melepas insulin dan mencegah terbentuknya formasi glukosa pada pembuluh darah (Bushan, et al., 2009) Pada oyong, terdapat curcubitacin yang merupakan golongan saponin dan dapat memberikan efek antihiperglikemik (Patil, Patel, & Bhavsar, 2010).
Zufahmi1 , Ervina Dewi2 , Zuraida3 1,2 Program Studi
Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Jabal Ghafur/ Downloads/88-173-1-SM.pdf
Buah berbentuk seperti belimbing berukuran panjang 15 cm – 60 cm, lebar 5 cm –
12 cm dengan diameter 5 cm – 8 cm. tiap buah memiliki biji banyak dan tiap biji
berukuran 11-13 mm x 7-9 mm dengan struktur kulit agak keras. Buah yang tua
berwarna hijau kecoklatan hingga kuning coklat, dan kulit biji berwarna hitam.
http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-gambas-oyong/
Biji Gambas
Biji gambas berwarna putih ketika masih muda dan
menjadi hitam ketika buah gambas menua, bentuknya lonjong meruncing dan pipih.
https://www.teorieno.com/2017/12/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman_14.html?m=0
Cara Budidaya Gambas
Persiapan Benih
Hal pertama yang harus anda lakukan jika ingin
menanam gambas adalah pembenihan yaitu pemilihan biji gambas dengan kualitas
serta mutu tinggi yang layak untuk di tanam.
Untuk biji atau benih gambas, anda bisa
mendapatkannya di toko bibit ataupun koprasi tani. Selain itu anda juga bisa
mendapatkan benih gambas dengan mengambil langsung dari buah gambas atau oyong
yang sudah tua dan kering di pohonnya.
Adapun hal yang harus anda perhatikan :
Jika anda membeli benih dari toko bibit ataupun
koprasi tani, pastikan biji dibungkus rapih dan tidak cacat sama sekali dan
jangan lupa perhatikan pula tanggal kadaluarsa yang tertera pada bungkusnya.
Pilihlah benih gambas yang sekiranya memiliki tanggal kadaluarsa yang cukup
lama.
Dengan lamanya waktu kadaluarsa yang tertera pada bungkus
benih, ini juga menentukan kelayakan tanam benih serta kualitas benih.
Namun jika anda memilih untuk memperoleh benih dari buah gambas yang sudah tua, pastikan bahwa benih yang anda ambil adalah benih dari gambas yang mongering di pohon.
Adapun cara untuk memperolehnya yaitu belah buah
gambas yang mengering di pohonnya dan jemurlah biji gambas selama 1 hari penuh
hingga biji benar- benar mongering.
Bibit gambas dapat diperoleh dari buah gambas tua
yang berwarna coklat tua, kering dan bijinya berwarna hitam. Biji dikeluarkan
dari buah-buahnya dan kemudian dikeringkan dalam kadar air bijinya hanya 8%.
Setelah pengeringan, biji disimpan di tempat yang rapat dengan diberi abu
sekam. Jika Anda tidak ingin rumit, Anda dapat membeli benih gambasberkualitas
tinggi di toko pertanian.
Benih gambas juga bisa diperoleh dengan membelinya
di toko pertanian atau membuat benih sendiri. Pilih benih gambas dari tanaman
yang sudah diketahui kualitasnya atau varietas unggul. Buah gambas/oyong yang
ingin dibuat benih sebaiknya dibiarkan tua dan kering dipohon. Kemudian biji
gambas dijemur sampai kering sebelum benih ditanam. Namun jika budidaya
dilakukan dalam skala besar sebaiknya benih yang digunakan adalah benih hibrida
(F1) yang sudah teruji kualitasnya. Benih gambas hibrida (F1) produksinya lebih
tinggi daripada benih buatan sendiri (F2). Kualitas buah gambas yang berasal
dari benih F2 masih baik, akan tetapi produksinya lebih sedikit. Beberapa benih
gambas hibrida (F1) yang rekomended antara lain esenza F1, prima F1, sasi F1,
miriam F1 atau hanoman F1.
Persiapan Lahan Tanam
Lahan untuk budidaya gambas atau oyong dibersihkan
terlebih dahulu dari gulma atau rumput liar. Kemudian tanah digemburkan dengan
cara dibajak atau dicangkul. Buat bedengan dengan lebar 80 – 100 cm, tinggi dan
panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan. Jika budidaya gambas
dilakukan pada lahan datar atau sawah, sebaiknya bedengan dibuat agak tinggi
agar air hujan tidak tergenang dan merendam akar tanaman. Tanaman ini tidak
menyukai tanah yang terlalu basah dan genangan air. Jarak antar bedengan adalah
2 – 2,5 meter.
Jika pH tanah dibawah 5,5 sebaiknya dilakukan
penaburan dolomit atau kapur pertanian. Dolomit ditaburkan dilakukan 7 – 10
hari sebelum pemberian pupuk dasar, dan biarkan tersiram air hujan terlebih
dahulu.
Pada setiap tanah sebenarnya sudah tersedia unsur hara yang dibutuhkan tanaman, akan tetapi ketersediannya belum tentu mencukupi. Oleh karena itu perlu diberikan pupuk dasar. Pupuk dasar untuk tanaman gambas antara lain pupuk kandang/kompos, TSP, KCL dan ZA atau Urea. Perbandingan dosis pupuk TSP, KCL dan ZA adalah 2 : 1 : 1 (2 TSP : 1 KCL dan 1 ZA). Pupuk dasar ditaburkan merata diatas bedengan, kemudian diaduk hingga rata dengan tanah atau ditutup dengan tanah saja. Biarkan selama 7 – 10 hari dan biarkan tersiram air hujan sebelum pemasangan mulsa. Dosis pupuk dasar untuk tanaman gambas disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah.
ka keasaman atau pH tanah kurang dari 5,5, Anda
harus segera melakukan pengapuran dengan dolomit atau kapur pertanian 7 hingga
10 hari sebelum pemupukan dasar.
Pengolahan tanah
Genangi lahan semalam
Bajak tanah kedalaman 25-30 cm biarkan 5-7 hari
Buat bedengan tinggi 30-40 cm, lebar bedengan ± 100
m dan lebar parit ± 100 cm. Tinggi bedengan sesuaikan dengan kondisi tanah dan
musimnya.
Pemupukan
Pemupukan dasar terjadi dengan pupuk kandang atau
kompos, urea, TSP, dan KCl. Jika Anda menggunakan urea, TSP, dan KCl, gunakan
dengan perbandingan sekitar 1: 2: 1. Berikan pupuk dasar yang seragam ke
bedeng, sejajarkan dengan tanah, atau tutup atasnya dengan tanah. Diamkan
selama 10 hari sebelum Pemasangan mulsa.
Penanaman
Bedengan yang sudah selesai dibuat kemudian dipasang
dengan mulsa plastik sehingga tidak ada gulma yang tumbuh dan kelembaban tanah
tetap terjaga. pada bedengan, jika hanya satu baris, maka bedengan dibuat
dibagian tengah bedengan yang mulsa pada jarak sekitar 70 cm, lubang tanam 80
cm, jika 2 baris maka dimasukkan jarak antara lubang di satu baris sekitar 70
cm hingga 80 cm dan Jarak antara garis dapat disesuaikan selama tidak terlalu
dekat.
Benih yang telah disiapkan dapat ditanam perlahan di area penanaman atau melalui persemaian terlebih dahulu. Benih yang akan ditanam pertama-tama harus dikecambahkan agar tanaman gambas dapat tumbuh bersama nantinya, caranya kulit benih pada bagian tuna tumbuh diretakkan menggunakan gunting kuku atau yang lainnya.
Kemudian rendam dalam air hangat selama sekitar 10
jam dengan menambahkan sedikit ZPT. Tiriskan dan bungkus dengan kain lembab.
Jika sudah tumbuh, tanam bibit di area penanaman. Setiap lubang tanaman
menerima 1 biji dengan tunas akar di tanah dan menutupinya lagi hanya dengan
tanah tipis. Saat tanah kering, siramlah agar tanah lembab. Jika perlu taburkan
nematicide di sekitar benih yang ditanam untuk menghindari hama.
Sebaiknya bedengan ditutup menggunakan mulsa plastik untuk menghambat gulma dan supaya kelembaban tanah tetap stabil jika musim hujan. Buat lubang tanam dengan jarak 70 atau 80 cm, jika budidaya dimusim hujan jarak tanam 80 cm. Dalam satu bedengan lubang tanam dibuat satu baris yang dibuat ditengah-tengah bedengan
Benih terlebih dahulu dijemur hingga kering sebelum ditanam. Benih gambas bisa ditanam langsung kelahan atau disemai terlebih dahulu. Benih sebaiknya dikecambahkan terlebih dahulu agar tumbuh serempak. Cangkang / kulit benih terlebih dahulu dipecah atau diretakkan menggunakan gunting kuku pada bagian dimana tunas akan tumbuh, cukup diretakkan saja kulit benihnya dan jangan sampai keping bijinya pecah. Kemudian benih direndam menggunakan air hangat kuku selama kurang lebih 10 jam, bisa juga ditambahkan sedikit ZPT. Benih ditiriskan dan dibungkus menggunakan kain atau kertas lembab. Cara menumbuhkan benih gambas sama persis dengan cara menumbuhkan benih pare, Jika benih sudah berkecambah, benih bisa langsung ditanam kelahan.
Tanam satu benih satu lubang tanam, lubangi tanah sesuai dengan ukuran benih, benih ditanam dengan posisi tunas/calon akar menghadap kebawah. Kemudian ditutup dengan tanah tipis. Siram sampai basah jika tanah dalam kondisi kering. Untuk mencegah gangguan hama, taburkan nematisida secukupnya disekitar benih.
Pemasangan Ajir atau lanjaran
Gambas merupakan tanaman merambat yang memiliki
banyak cabang dan tunas, batang gambas bisa tumbuh mencapai 3 – 4 meter. Oleh
sebab itu perlu dibuat para – para atau lanjaran yang sesuai. Para-para
sebaiknya dipasang segera setelah proses penanaman benih selesai. Agar bisa
berproduksi dengan maksimal, tanaman gambas membutuhkan
rambatan/lanjaran/para-para yang luas agar cabang dan tunas tidak saling
bertumpuk. Bentuk atau model para-para tanaman gambas sama persis dengan
para-para untuk tanaman pare.
Pasang mulsa hitam perak saat matahari terik agar
bisa menutup permukaan bedengan dengan tepat, rapi dan kencang.
Biarkan mulsa tertutup 3-5 hari sebelum dibuat
lubang, tujuannya adalah agar pupuk dasar yang diberikan tidak menguap.
Lubang tanam dibuat dengan jarak tanam 50 x 200 cm
(seperti contoh gambar diatas).
Lanjaran dan para-para mulai dipasang segera setelah
tanam (<7 hst) dengan panjang 175 – 200 cm.
https://benihpertiwi.co.id/budidaya-gambas-pertiwi/#.XosXJ4gzZdg
Setelah tanaman gambas berumur satu minggu setelah
tanam, lakukan pemeriksaan. Jika ada tanaman yang mati atau tidak tumbuh dengan
baik, segera tanam kembali atau ganti dengan tanaman baru.
Penyiraman
Untuk penyiraman tanaman gambas, seperti menyiram tanaman sayur pada umumnya. Lakukanlah penyiraman secara rutin . berikut adalah langkah tepat dalam penyiraman tanaman gambas :
Penyiraman pada tanaman gambas dilakukan secara
rutin kurang lebih sebanyak 2 kali sehari pada pagi dan siang hari.
Jika musim hujan tiba, anda dapat mengurangi jumlah air yang anda berikan. Anda dapat menyiramnya sebanyak sekali dalam sehari, perhatikan saja kondisi tanah pada lahan tanam anda.
Pastikan saja tanah pada lahan tanam anda lembab dan
tidak kekeringan. Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan tanaman, agar
tanaman tidak mengering atau kekurangan air. Jika tanaman kekurangan air, bunga
dan buah gambas bisa rontok dan ketika mereka tumbuh mereka memiliki bentuk
buah yang tidak normal.
Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman Gambas / Oyong
Setelah penanaman selesai, kegiatan budidaya
selanjutnya adalah memelihara dan merawat tanaman gambas. Beberapa perawatan
penting pada tanaman gambas antara lain penyulaman, penyiraman dan penyiangan.
a). Lakukan pengontrolan satu minggu setelah tanam,
segera sulam tanaman gambas jika ada yang tidak tumbuh atau dimakan hama.
c). Tanaman gambas akan tumbuh dengan baik jika
ketersediaan air cukup. Lakukan penyiraman sesuai dengan kebutuhan, jangan
sampai tanaman kekurangan air atau kekeringan. Tanaman gambas sangat membutuhkan
air pada masa pertumbuhan vegetatif hingga masa pertumbuhan generatif. Jika
kekurangan air, bunga dan buah gambas bisa rontok serta bentuk buah tidak
normal.
d). Selanjutnya adalah penyiangan, yaitu
pengendalian gulma atau rumput yang mengganggu tanaman. Penyiangan terutama
dilakukan pada awal pertumbuhan, jika tanaman gambas sudah memenuhi para-para
dan rimbun rumput tidak akan tumbuh lagi dan tidak perlu dilakukan penyiangan.
Pemupukan Susulan Tanaman Gambas
Tanaman gambas usia 1 minggu setelah tanam
Pemupukan susulan tanaman gambas pertamakali
dilakukan pada usia 10 setelah tanam. Pemupukan susulan selanjutnya dilakukan
setiap 1 minggu sekali. Pemupukan awal saya menggunakan pupuk NPK 16-16-16
dengan cara dikocor. Sebelum pemberian pupuk susulan sebaiknya tanah dipastikan
dalam keadaan basah agar pupuk mudah diserap oleh tanaman. Berikut ini dosis
dan interval pemupukan susulan untuk 1000 tanaman gambas :
Pupuk susulan l(usia 10 HST) : Dosisnya 2 kg NPK
dilarutkan dengan 250 liter air, kemudian dikocorkan 250 ml setiap tanaman.
Pupuk susulan II(usia 17 HST) : Dosisnya 3 kg NPK
dilarutkan dengan 300 liter air, kemudian dikocorkan 300 ml setiap tanaman.
Pupuk susulan III (usia 24 HST) : Dosisnya 5 kg
NPK dilarutkan dengan 500 liter air, kemudian dikocorkan 500 ml setiap tanaman.
Pupuk susulan IV (usia 31 HST) : Dosisnya 4 kg
TSP + 4 kg KCL dan 2 kg ZA, ditaburkan atau ditugal disekeliling tanaman dengan
jarak 30 cm dari pangkal batang.
Pupuk susulan V (usia 38 HST) : Dosisnya 9 kg TSP
+ 8 kg KCL dan 4 kg ZA, ditaburkan merata pada bedengan
Pupuk susulan VI dan VII dilakukan pada usia 50
dan 60 HST dengan dosis sama dengan pupuk susulan V.
Jika pada usia 75 HST tanaman gambas masih
terlihat sehat pemupukan susulan bisa dilanjutkan kembali.
Dosis dan jenis pupuk yang digunakan bisa saja berbeda disetiap wilayah, tergantung pada kondisi tanah, tingkat kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Tanaman gambas juga tidak luput dari gangguan OPT
(organisme pengganggu tanaman). Beberapa jenis hama yang banyak dijumpai pada
tanaman gambas antara lain oteng-oteng, penggorok daun, ulat grayak, ulat
tanah, bekicot, jangkrik dan lalat buah. Pengendalian bisa dilakukan dengan
penyemprotan insektisida yang sesuai dengan jenis hama sasaran.Sedangkan
penyakit yang sering menyerang tanaman gambas antara lain bercak daun, layu
fusarium, dan antraknosa. Pengendalian dilakukan dengan penyemprotan fungisida
seperti score, cozeb, dithane atau bion-M.
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/84644/Cara-Menanam-Gambas-Oyong-Yang-Baik-dan-Benar/
Hama dan penyakit yang biasanya menyerang tanaman
gambas atau oyong diantaranya Oteng-Oteng, pengerek daun, ulat Grayak, cacing
tanah, siput, jangkrik, lalat buah, bercak daun, layu Fusarium dan Anthracnose.
Semua hama dan penyakit ini dapat diatasi dengan menyemprotkan insektisida dan
fungisida sesuai dosis yang disarankan.
Pemanenan
Gambas atau Oyong sudah dapat dipanen setelah
tanaman berumur sekitar 40 hingga 70 hari setelah tanam. Setelah panen pertama
panen bisa terus diulangi yaitu setiap 2 hari.
Buah gambas atau oyong bisa dipanen pada usia 40 –
45 HST (hari setelah tanam). Buah dipanen ketika masih muda, yaitu ketika kulit
buah masih berwarna hijau segar, kulit tidak mengkilat, kulit buah masih lunak,
mudah dipatahkan dan belum berserat. Pemanenan gambas dilakukan setiap 2 hari
sekali, dan dalam satu musim tanam pemanenan bisa dilakukan hingga 25 – 30 kali
tergantung varietas yang digunakan, perawatan serta kondisi tanah.
https://bungabunga.co.id/budidaya-gambas/
https://ilmubudidaya.com/cara-menanam-gambas
HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN GAMBAS
Hama yang terdapat pada tanaman gambas antara lain
:Ulat bunga (Maruca testualis) lalat buah ( Bactrocera sp), kutu daun ( Aphis
cracivora Koch) Ulat grayak (spodoptera litura),penanggulangan semprot dengan
insektisida ber bahan aktif :Abamectin,Imidakloprit,Sipermetrin.
Penyakit yang menyerang tanaman Gambas antara lain:
Bercak daun (Cescospora sp), Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum),Antraknos,
Layu Fusarium ( Fusarium oxysporum). Penanggulangan semprot dengan fungisida
berbahan aktif : Mankozeb,Propinep,Oksitetrasiklin
http://tipspetani.blogspot.com/2017/10/panduan-cara-menanam-dan-pemeliharaan.html
Berikut ini penjelasan pengendalian hama tanaman oyong meliputi penjelasan jenis hama yang biasa menyerang tanaman oyong dan cara mengendalikannya.
Hama
Kumbang Daun (Epilachna sparsa dan Aulocophora similis Oliver)
Gejala serangan:
Daun berlubang-lubang.
Tanaman rusak, hingga hanya menyisakan tulang-tulang
daun.
Menyerang hebat musim kemarau.
Pengendalian:
Nonkimiawi: Mengatur waktu tanam serempak dan pergiliran
(rotasi) tanaman dengan tanaman lain yang bukan inang utama kumbang.
Kimiawi: Menyemprotkan insektisida yang mangkus dan
sangkil, seperti Decis 2, EC atau Curacron 500 EC. Sesuaikan konsentrasi sesuai
anjuran yang tertera pada kemasan.
Ulat Grayak (Spodoptera litura F)
Gejala serangan:
Daun berlubang-lubang dengan ukuran tidak menentu.
Tanaman menjadi gundul.
Pengendalian:
Nonkimiawi: Menjaga kebersihan kebun, mengatur waktu
tanam serempak, dan pergiliran (rotasi) tanaman. Atau juga memanfaatkan musuh
alami yaitu Telenomus Spodoptera yang memparasit telur.
Kimiawi: Memasang Sex Pheremone Ugratas Merah dan
menyemprotkan insektisida yang mangkus, misalnya Decis 2,5 EC atau Curacron 500
EC.
Ulat Tanah (Agrotis ipsilon Hufn)
Gejala serangan:
Kerusakan berada pada titik tumbuh (pucuk), terutama
pada tanaman yang masih muda.
Tanaman menjadi rebah, pangkal batang terpotong, dan
bagian tanaman yang terserang layu terkulai.
Pengendalian:
Nonkimiawi: Menjaga kebersihan (sanitasi) kebun,
menggunakan pupuk kandang bebas hama dan memusnahkan hama pada siang hari.
Kimiawi: Menggunakan insektisida Furadan 3G pada
saat tanam dan menyemprotkan insektisida Marshal 200 EC atau Decis 2,5 EC.
Lalat Buah (Dacus Cucurbita Coq)
Gejala serangan:
Daging buah berlubang kecil, busuk dan berulat
Buah berguguran sebelum waktunya.
Pengendalian:
Nonkimiawi: Menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa
tanaman, mengatur pergiliran (rotasi) tanaman, memusnahkan inang hama.
Kimiawi: Memasang perangkap berbahan aktif
Metyleugenol, misalnya Super Meg, atau dengan menyemprotkan insektisida Decis
2,5 EC.
Penyakit
Busuk Daun (Embun Bulu)
Gejala:
Pada permukaan atas daun terdapat bercak-bercak
berwarna kuning. Bila cuaca lembab, pada sisi bawah bercak akan muncul bulu
berwarnakeunguan.
Daun yang kuning berubah cokelat.
Pengendalian:
Nonkimiawi: Memotong dan memusnahkan bagian
tanamanyang sakit, menanam varietas yang tahan (resisten) dan mengatur
pergiliran tanaman.
Kimiawi: Menyemprotkan fungisida yang mangkus,
misalnya Benlate atau Dithane M-45.
Embun Tepung (Powdery Mildew)
Gejala:
Pada permukaan daun dan batang muda terdapat lapisan
putih bertepung.
Terdapat bercak-bercak pada sisi bawah daun di
antara tulang-tulang daun.
Serangan berat menyebabkan seluruh daun kering
(mati) atau buah bercak-bercak bulat dan busuk kebasah-basahan.
Pengendalian:
Nonkimiawi: Memotong dan memusnahkan bagian tanaman
yang sakit, mengatur rotasi tanaman, dan menjaga kebersihan (sanitasi kebun).
Kimiawi: Menyemprotkan fungisida yang mangkus
misalnya Antrocol 10 WP, Cupravit OB 21, atau Benlate.
Antraknosa
Gejala:
Bagian tanaman yang terserang bercak-bercak cokelat,
bersudut-sudut sampai agak bulat, dengan garis tengah mencapai 1 cm. Pada cuaca
lembab, di tengah bercak berbentuk massa spora berwarna merah jambu.
Serangan berat menyebabkan seluruh daun kering
(mati) atau buah berbercak-bercak bulat dan busuk kebasah-basahan.
Pengendalian:
Nonkimiawi: Menanam benih atau bibit bebas penyakit,
mengatur rotasi tanaman, dan memotong bagian tanaman yang sakit.
Kimiawi: Menyemprotkan fungisida yang mangkus,
misalnya Vitigran Blue atau Cupravit OB 21.
http://kumpulantips14.blogspot.com/2017/08/panduan-pegendalian-hama-dan-penyakit.html
Manfaat
Oyong dipercaya bisa menurunkan kadar gula darah, yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Jawa Barat sebelum naik haji. Manfaat ini didapat dari kandungan cucurbitasin di dalam bijinya. Tak hanya berkasiat bagi diabetes, oyong dapat menyembuhkan penyakit semisal, Radang usus, asma hingga meningkatkan air susu ibu (ASI).[2] Oyong juga dikonsumsi untuk mencegah pilek, meredakan radang sendi, nyeri otot, serta menormalkan siklus menstruasi. Daging buahnya bisa digosokkan ke kulit untuk membuang sel mati. Namun manfaat ini belum diteliti terlalu jauh.[3]
Untuk setiap 100 gram, oyong mengandung 1,09 g
protein, 17 mg kalsium, 1,6 mg zat besi, 5,6 lU vitamin A, 7 mg vitamin C[4].
Gambas merupakan tanaman semusim. Budidaya gambas dilakukan di sawah-sawah, bersamaan dengan budidaya pare, mentimun dan sayuran lainnya. Karenamerupakan tanaman memanjat, maka gambas dibudidayakan di atasbedengan,dengan ajir dan tali pengikat sebagai panjatan. Dibanding denganmentimun, gambas relatif lebih tahan terhadap serangan cendawan fusariummaupun bakteri pseudomonas.Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Gambas (Oyong)
https://www.coursehero.com/file/40052279/MAKALAH-tanaman-gambasdocx/
Selain triterpenoid, oyong juga mengandung
flavonoid. Menurut Herowati, et al. (2013), flavonoid yang terdapat dalam oyong
memiliki efek hipoglikemik. Hal ini juga diperkuat dengan penelitian dari
Bushan, et al. (2009) yang menemukan bahwa senyawa flavonoid menekan level
glukosa darah dengan cara meningkatkan aktivitas dari enzim glukokinase hepar
yang akan menstimulasi pancreas untuk menghasilkan insulin.
Dilihat dari kandungannya, oyong memiliki efek antihiperglikemik.
Dilihat dari kandungannya, oyong memiliki efek antihiperglikemik.
Efek antihiperglikemik ini juga sudah dibuktikan
melalui penelitian pre klinik dan klinik. Untuk penelitian pre klinik, sudah
dilakukan beberapa penelitian terhadap tikus putih yang menunjukkan adanya
penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih yang sudah diberikan infusa biji
dan buah gambas (Larasati, 2012; Herowati, et al., 2013; Sari & Sujono,
2015).
PT Syngenta Indonesia
Jalan Raya Tlajung Udik Km. 62.8
Gunung Putri - 16961
Bogor
Tel: 021-8672776
Fax: 021-8672825
Kantor:
Perkantoran Hijau Arkadia, Tower C, Lt. 9
Jalan TB Simatupang Kav 88
Jakarta 12520
Tel: 021-78836979
Fax: 021-78836323
Website: www.syngenta.co.id
PT EAST WEST SEED INDONESIA
Telepon: +62 264 201871 / +62 22 3000 2010
Fax: +62 264 201875 / +62 22 3000 2019
Hubungi kami disini
ALAMAT POS
PT EAST WEST SEED INDONESIA
Desa Benteng, Kecamatan Campaka
Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia 41181
PT. TAKII INDONESIA
Plaza Kelapa Gading Blok C No. 48
Jl. Boulevard Barat Raya, Kelapa Gading
Jakarta Utara 14240 – Indonesia
CONTACT US
Phone: +62 21 4585 1413
Email: info@hortindo.org
KOREAN SEED INDONESIA
o Company Name : KOREAN SEED INDONESIA
o Address : Bendorejo, Tawang Wates Kediri, Indonesia
o Capital : -
o Telephone : (62-354)442-614
o Fax : (62-354)442-533
o Email : koreana@indo.net.id
Lokasi perusahaan di Indonesia :
- Jakarta Beltway Office Park Building A, 5th floor
Jl. Ampera Raya No. 9-10
Jakarta, 12550 Tel: +62-21-7822555
Fax: +62-21-7822565
- Malang Malang Operations
Jl. Raya Krebet, Desa Krebet
Bululawang
Malang 65171 East Java Tel: +62-341-879470
Fax: +62-341-879237
- Pasuruan Pasuruan Operation
Kawasan Industri PIER
Jl. Rembang Industri I/48 A-B
Pasuruan 67153 Tel: +62-343-740209
Fax: +62-343-740210
KANTOR PUSAT DAN FASILITAS PRODUKSI
PT BISI International Tbk
Jl. Raya Surabaya Mojokerto km 19,
Desa Bringinbendo,
Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo,
Jawa Timur, Indonesia.
Telepon +62-31-7882528
Faksimili 62-31-7882856
Alamat e-mail investor.relations@bisi.co.id
Monsanto Indonesia
Head Office
Monsanto Indonesia
Wisma Pondok Indah 2, 6th floor
Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA
Pondok Indah - Jakarta 12310
Phone: +62-21-29976400
Fax: +62 21 7592 2928
PT ORIENTAL SEED INDONESIA
Dusun Kamal,Rt 02 Rw 04 Pagersari Mungkid Magelang Jawa Tengah Indonesia, 56551
Tlp. 0293 782450
Fax. 0293 782436
Hp. 0815 7872 6979
Jl. Akhmaludin No. 26
Jember - Jawa Timur
Indonesia
Telp : 0331-323216
Email : cs@benihcitraasia.com
Kompleks Plasa Segi Delapan,
Jl. Segi Delapan Indah Kav III D, No. 821-822,
Surabaya (60189)
Telepon: (031) 7322099, (031) 7320365
Fax : (031) 7320365
Pabrik
Jl. Pare Kediri, Ds. Sambirejo, Kec. Pare,
Kab. Kediri (64226),
Telepon : (0354)394818, (0354) 391882
Fax : (0354) 391090
PT. SANGHYANG SRI
Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 Indonesia
Telp. 021-29935678 Fax. 021-29935740
All Rights Reserved 2016
CV.Multi Global Agrindo
Alamat: Jl. Raya Solo-Tawangmangu, Lempo, Salam, Kec. Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 57791
Jam buka:
Buka ⋅ Tutup pukul 15.00
Telepon: 0813-9347-3009
Provinsi: Jawa Tengah
PT. PRIMASID ANDALAN UTAMA INDONESIA
Alamat: Plaza Kelapa Gading, Rukan Inkopal, Blok C no. 48, JL. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading Permai, RT.15/RW.3, Klp. Gading Bar., Kec. Klp. Gading, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
Alamat: Plaza Kelapa Gading, Rukan Inkopal, Blok C no. 48, JL. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading Permai, RT.15/RW.3, Klp. Gading Bar., Kec. Klp. Gading, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
Jam buka:
Buka ⋅
Tutup pukul 17.00
Tutup pukul 17.00
Telepon: (021) 4517103
Provinsi: Jakarta
CV. Aura Seed Indonesia
• SMS : 0856-0856-6034
• WA : 0856-0856-6034
• TELP-1 : 0856-0856-6034
• TELP-2 : 081-904-983-985
• EMAIL : halo@sentratani.com
• FB : facebook.com/sentratani
Comments
Post a Comment