Sawi
Klasifikasi Dan Morfologi Sawi
Sawi termasuk tanaman sayuran daun dari keluarga Cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Daerah asal tanaman sawi diduga dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur. Konon di daerah Cina tanaman ini telah dibudidayakan sejak 2500 tahun yang lalu, kemudian menyebar luas ke Filipina dan Taiwan. Masuknya sawi ke Indonesia diduga pada abad XI bersamaan dengan lintas perdagangan jenis sayuran sub-tropis lainnya. Daerah pusat penyebarannya antara lain di Cipanas (Bogor), Lembang dan Pangalengan (Rukmana, 2007).
Klasifikasi Tanaman Sawi
Divisi : Spermatophyta (tanaman berbiji)
Sub divisi :
Angiospermae (biji berada di dalam buah)
Kelas
: Dicotyledoneae (biji berkeping dua)
Ordo
: Rhoeadales (Brassicales)
Famili
: Gruciferae (Brassicaceae)
Genus :
Brassica
Spesies :
Brassica juncea L.
Morfologi Tanaman Sawi
Akar
Tanaman sawi hijau berakar serabut yang tumbuh dan
berkembang secara menyebar ke semua arah di sekitar permukaan tanah,
perakarannya sangat dangkal pada kedalaman sekitar 5 cm. Tanaman sawi hijau
tidak memiliki akar tunggang. Perakaran tanaman sawi hijau dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik pada tanah yang gembur, subur, tanah mudah menyerap air,
dan kedalaman tanah cukup dalam (Cahyono, 2003).
Tanaman sawi memiliki akar tunggang dan akar bercabang membentuk bulat panjang yang menyebar ke permukaan tanah, akar ini dapat menembus ke tanah sedalam 30-50 cm. Hal ini berfungis untuk menyerap unsur air dan zat makanan dari dalam tanah.
Akar, menurut Rukmana (1994) sawi memiliki sistem perakaran tunggang (radix primaria) dan cabang-cabang akar yang berbentuk bulat panjang (silindris) menyebar ke semua arah pada kedalaman antara 30-50 cm. Akar ini berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan dari dalam tanah serta memperkokoh berdirinya batang tanaman. Pendapat berbeda dikemukakan Cahyono (2003) sawi berakar serabut yang tumbuh dan berkembang secara menyebar ke semua arah di sekitar permukaan tanah, perakarannya sangat dangkal kurang lebih lima centimeter.
Batang
Tanaman sawi memiliki batang pendek dan beruas,
sehingga tidak kelihatan. Batang tanaman ini berfungsi untuk menopang atau
menyangga berdirinya daun sawi. Sawi juga memiliki daun yang sangat halus , dan
tidak berbulu serta memiliki tangkai yang berbentuk pipih.
Batang ini berfungsi sebagai alat pembentuk dan
penopang daun (Rukmana, 2007).
Batang, sawi memiliki batang pendek dan beruas-ruas sehingga hampir tidak kelihatan. Batang ini berfungsi sebagai alat pembentuk dan penopang daun (Rukmana, 1994). Cahyono (2003) mengemukakan bahwa sawi memiliki batang sejati pendek berwarna kehijauan atau keputih-putihan dan tegap terletak pada bagian dasar yang ada didalam tanah.
Daun
Tanaman sawi
memiliki daun berbentuk lonjong dan bulat, lebar berwarna hijau mudah dan tua.
Serta tidak memiliki bulu. Daun pada tanaman ini memiliki tangkai daun panjang
dan pendek, sempit atau lebar berwrna putih hingga berwarna hijau, bersifat
kuat dan halus.
Daun, sawi memiliki daun berbentuk bulat/lonjong, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop serta berwarna hijau muda, hijau keputihan sampai hijau tua. Daun sawi memiliki tulang-tulang daun yang menyirip dan bercabang-cabang.
Bunga
Tanaman sawi memiliki bunga yang memanjang dan juga
bercabang banyak. Tanaman ini memiliki bunga
yang terdiri dari empat kelopak daun, empat mehakota bunga berwrna
kuning cerah, empai helai benang sari dan satu buah pitik berongga dua.
Penyerbukan tanaman ini di bantu dengan angin dan binatang kecil sekitar.
Tanaman sawi umumnya mudah berbunga secara alami, baik didataran tinggi maupun dataran rendah. Struktur bunga sawi tersusun dalam tangkai bunga (inflorescentia) yang tumbuh memanjang (tinggi) dan bercabang banyak. Tiap kuntum bunga terdiri atas empat helai daun kelopak, empat helai daun mahkota bunga berwarna kuning cerah, empat helai benang sari, dan satu buah putik yang berongga dua (Rukmana, 2007).
Bunga, tersusun dalam tangkai bunga (inflorescentia) yang tumbuh memanjang (tinggi) dan bercabang banyak. Setiap kuntum bunga terdiri dari empat helai kelopak daun, empat helai mahkota bunga, empat helai benang sari, dan satu buah putik berongga dua (Rukmana, 1994).
Buah dan biji
Tanaman sawi memiliki buah bulat atau lonjong,
berwarna keputihan hingga kehijauan, dan tiap satu buah memiliki biji 2-8 butir
biji. Biji tanaman sawi berbentuk bulat kecil berwarna coklat hingga kehitaman,
memiliki permukaan licin, mengkilap, keras dan juga berlendir.
http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-sawi/
Buah dan biji, menurut Rukmana (1994) buah sawi
termasuk kedalam tipe polong yaitu bentuknya memanjang dan berongga. Tiap
polong berisi 2-8 butir biji. Biji sawi berbentuk bulat, berukuran kecil
berwarna coklat kehitam-hitaman.
Tanaman sawi (Brassisca juncea L) merupakan tanaman
sayuran daun dari keluarga Brassicaceae yang mempunyai ilia guna yang tinggi.
Tanaman sawi kaya akan vitamin A, sehingga berguna dalam upaya mengatasi
kekurangan Vitamin A. Kandungan nutrisi sawi berguna juga untuk kesehatan tubuh
manusia. Pengembangan budidaya sawi mempunyai prospek baik untuk mendukung
upaya peingkatan pendapatan petai, peningkatan gizi masyarakat, perluasan
kesempatan kerja, pengembangan agribisnis, peningkatan pendapatan Negara
melalui pengurangan impor atau memacu laju pertumbuhan ekspor (Rukmana, 1994).
Menurut Margianto (2007), sawi mempunyai batang pendek dan beruasruas, sehingga
hamper tidak kelihatan Batang sawi dapat berfungsi sebagai alat pembentuk dan
penompang daun, sedangkan daun sawi bertangkai panjang dan bentuknya pipih.
Tanaman sawi umumnya mudah berbunga dan berbiji secara alami. Struktur bunga sawi tersusun dalam tangkai bunga yang tumbuh memanjang dan bercabang banyak. Setiap kuntum bunga sawi terdiri atas empat helai daun kelopak, empat helai daun mahkota, bunga berwarna kuning cerah, empat helai benangsari, dan satu buah putik yang berongga dua. Penyerbukan bunga sawi dengan bantuan serangga lebah, hasil penyerbukan ini terbentuk buah yang berisi biji. Buah sawi termasuk buah polong, yakni berbentuk memanjang dan berongga. Tiap buah (polong) berisi 2-8 butir 5 biji. Biji-biji sawi bentuknya bulat kecil berwarna coklat atau coklat kehitamhitaman. Sistem perakaran tanaman sawi memiliki akar tnggang dan cabang-cabang akar yang bentuknya bulat penjang (silindris) menyebar ke semua arah pada kedalaman 30-50 cm. Akar-akar ini berfungsi antara lainmenghisap air dan zat makanan dari dalam tanah, serta menguatkan berdirinya batang tanaman (Rukmana, 1994).
http://eprints.umm.ac.id/39557/3/BAB%20II.pdf
Di Indonesia dikenal beberapa jenis tanaman sawi, di antaranya :
Sawi putih (petsai) atau sawi jabung (B. juncea L. var. rugosa Roxb dan Prain). Dari namanya sudah dapat diterka bahwa petsai bukan tanaman asli Indonesia. Petsai berasal dari negeri Cina sehingga sering disebut kubis cina. Sekarang sayuran ini sudah populer di Indonesia. Petsai banyak mengandung vitamin A, B dan C. Jenis ini memiliki ciri-ciri batangnya pendek, tegap daun-daunnya lebar berwarna hijau tua, tangkai daun panjang dan bersayap melengkung ke bawah.
Sawi hijau, yang memiliki ciri-ciri batangnya pendek dan daun-daunnya berwarna hijau keputih-putihan, serta cita rasanya agak pahit.
Sawi huma, yakni sawi yang tipe batangnya kecil-panjang dan langsing, daundaunnya panjang-sempit berwarna hijau keputih-putihan, serta tangkai daunnya panjang dan bersayap. Di Indonesia pengembangan budidaya sawi belum sepesat kubis-krop, kubis-bunga, broccoli ataupun petsai.
Syarat Tumbuh
Tanah
Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah
yang gembur, banyak mengandung humus, subur serta pembuangan airnya baik.
Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH
6 sampai pH 7 (Haryanto, dkk, 2003). Sawi dapat di tanam pada berbagai jenis
tanah, namun paling baik adalah jenis tanah lempung berpasir seperti andosol.
Pada tanah-tanah yang mengandung liat perlu pengolahan tanah secara sempurna,
antara lain pengolahan tanah yang cukup dalam, penambahan pasir dan pupuk
organik dalam jumlah (dosis) tinggi (Rukmana, 2007). Sifat biologis tanah yang
baik untuk pertumbuhan tanaman sawi adalah tanah yang banyak mengandung bahan
organik (humus) dan bermacam-macam unsur hara yang berguna untuk pertumbuhan
tanaman, serta pada tanah terdapat jasad renik tanah atau organisme tanah
pengurai bahan organik sehingga dengan demikian sifat biologis tanah yang baik
akan meningkatkan pertumbuhan tanaman (Cahyono, 2003).
https://www.teorieno.com/2016/10/klasifikasi-dan-morfologi-sawi.html
Iklim
Daerah penanaman yang cocok untuk untuk pertumbuhan
tanaman sawi adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai 1200 meter dpl. Namun,
biasanya taanaman ini dibudidayakan di daerah yang berketinggian 100-500 m dpl.
Sebagian besar daerah-daerah di Indonesia memenuhi syarat ketinggian tersebut
(Haryanto,dkk,2003). Tanaman dapat melakukan fotosintesis dengan baik
memerlukan energi yang cukup. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang
diperlukan tanaman untuk proses fotosintesis. Energi kinetik matahari yang optimal
yang diperlukan tanaman untuk pertumbuhan dan produksi berkisar antara 350-400
cal/cm2 setiap hari. Sawi hijau memerlukan cahaya matahari tinggi (Cahyono,
2003).
Kondisi iklim yang dikehendaki untuk pertumbuhan
tanaman sawi adalah daerah yang mempunyai suhu malam hari 15,6 derajat C dan
siang harinya 21,1 derajat C serta penyinaran matahari antara 10-13 jam per
hari. Meskipun demikian, beberapa varietas sawi yang tahan (toleran) terhadap
suhu panas, dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di daerah yang suhunya
antara 27 derajat - 32 derajat C (Rukmana, 2007). Kelembaban udara yang sesuai
untuk pertumbuhan tanaman sawi hijau yang optimal berkisar antara 80%-90%.
Tanaman sawi hijau tergolong tanaman yang tahan terhadap hujan, sehingga
penanaman pada musim hujan masih bisa memberikan hasil yang cukup baik. Curah
hujan yang sesuai untuk pembudidayaan tanaman sawi hijau adalah 1000-1500
mm/tahun. Daerah yang memiliki curah hujan sekitar 1000-1500 mm/tahun dapat
dijumpai di dataran tinggi pada ketinggian 1000-1500 m dpl. Akan tetapi tanaman
sawi tidak tahan terhadap air yang menggenang (Cahyono,2003).
Air
Air merupakan syarat penting bagi berlangsungnya proses penanaman sawi. Dua faktor penting yang mempengaruhi penyerapan air oleh tanaman adalah sifat dari tanaman itu sendiri terutama pada akar dan batangnya untuk menguatkan tanaman, dan jumlah air yang tersedia pada medium di sekitarnya. Pada fase awal pertumbuhan perlu penyiraman secara rutin 1 – 2 kali sehari + 1 – 2 liter per tanaman, terutama bila keadaan tanah cepat kering dan pada musim kemarau.
Air merupakan syarat penting bagi berlangsungnya proses penanaman sawi. Dua faktor penting yang mempengaruhi penyerapan air oleh tanaman adalah sifat dari tanaman itu sendiri terutama pada akar dan batangnya untuk menguatkan tanaman, dan jumlah air yang tersedia pada medium di sekitarnya. Pada fase awal pertumbuhan perlu penyiraman secara rutin 1 – 2 kali sehari + 1 – 2 liter per tanaman, terutama bila keadaan tanah cepat kering dan pada musim kemarau.
Temperatur Temperatur merupakan syarat penting bagi
penanaman sawi. Pada suhu rendah (15o C) tanaman sawi akan cepat berbunga,
sebaliknya pada suhu di atas 15o C tanaman sawi akan sulit ber-krop atau krop
yang terbentuk ukurannya kecil-kecil. e. Cahaya Kebutuhan cahaya untuk tanaman
sawi sangat mempengaruhi daur hidup tanaman. Pencahayaan yang kurang akan
mempengaruhi terhadap warna daun sehingga warna daun terlihat kekuning-kuningan
dan mengakibatkan pertumbuhan tidak normal (Sutopo, 1984).
http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1819/5/028200032_file5.pdf
Berikut merupakan unsur hara makro dan unsur hara mikro yang diperlukan tanaman :
Nitrogen (N) Nitrogen diperlukan tumbuhan terutama pada fase vegetatif, yaitu pertumbuhan cabang, daun, dan batang. Nitrogen juga diperlukan dalam pembentukan klorofil, protein, lemak, dan berbagai senyawa organik lainnya (Parnata, 2004). Menurut Herwibowo dan Budiani (2014), kekurangan nitrogen ditunjukkan dengan pertumbuhan tanaman kerdil dan warna daun menguning lalu mengering. Kelebihan unsur N ditunjukkan dengan warna daun hijau tua menjadi kelabu dan tajuk tidak terlalu rimbun dengan akar kurang berkembang.
Fosfor (P) Fosfor diperlukan tanaman untuk membentuk akar, mempercepat penuaan buah, memperkuat batang tanaman, dan meningkatkan hasil biji dan umbi-umbian. Fosfor juga membantu proses asimilasi dan respirasi (Parnata, 2004). Kekurangan fosfor menyebabkan warna daun terlalu hijau dan sering tampak mengilap kemerahan. Tepi daun, batang, dan cabang ada warna merah ungu yang kemudian berwarna kuning (Lingga dan Marsono, 2008).
Kalium (K) Kalium berfungsi untuk membantu pembentukan protein dan karbohidrat, memperkuat jaringan tanaman, pembentukan antibodi tanaman. Kekurangan kalium menyebabkan tanaman tidak tahan kekeringan, penyakit, dan udara dingin (Parnata, 2004). Kekurangan 15 kalium ditandai dengan daun mengerut atau keriting dan timbul bercak merah coklat pada daun sehingga mengering (Lingga dan Marsono, 2008).
Magnesium (Mg) Magnesium diperlukan untuk proses pembentukan klorofil, membantu proses transportasi fosfat dalam tanaman, membentuk karbohidrat, lemak, dan minyak. Kekurangan magnesium menunjukkan gejala daun tua mengalami klorosis dan ada bercak coklat. Daun hijau menjadi kuning hingga tampak pucat hingga tulang daun (Lingga dan Marsono, 2008).
Besi (Fe) Besi berfungsi untuk respirasi dan pembentukan klorofil. Kekurangan zat besi ditunjukkan dengan daun berwarna kuning lalu gugur dan tanaman mati mulai dari pucuk (Parnata, 2004).
http://e-journal.uajy.ac.id/16100/3/BL014572.pdf
Budidaya Sawi
Pembenihan
Salah satu proses terpenting dalam menanam sawi hijau, yang pertama yaitu proses pembenihan. Ini merupakan salah satu faktor penting yang merupakan penentu dalam keberhasilan menanam sawi hijau. Karena benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang berkualitas. Dan berikut cara pembenihan sawi hijau :
Pilihlah benih sawi berkualitas baik yang bisa kamu dapatkan dengan cara membelinya di toko bibit.
Pastikan benih terbungkus dengan alumunium foil dan
tidak rusak.
Benih sawi yang baik yaitu benih yang memiliki
bentuk bulat kecil berwarna coklat kehitaman agak keras dengan permukaan yang
licin dan mengkilap.
Timbanglah berat benih sawi sebayak 750 gram untuk 1 hektar lahan tanam. Namun jika anda ingin menanam di pekarangan cukup hanya sebanyak 2 sendok makan saja benih sawi yang anda butuhkan.
Jika anda memilih benih sawi hijau dari hasil
penanaman, maka tanaman yang akan diambil bijinya harus berumur sekurang-
kurangnya 70 hari.
Tanaman sawi yang akan dibuat benih harus terpisah
dari tanaman sawi lainnya.
Pembibitan/ Penyemaian
Proses selanjutnya setelah pemilihan bibit yang baik dan berkualitas yaitu pembibitan ata proses penyemaian yang bertujuan untuk mendapatkan tunas tanaman sawi hijau yang berkualitas. Caranya sebagai berikut :
Setelah pemilihan benih selesai, rendamlah benih selama 6 hingga 12 jam yang akan digunakan.
Pilih benih yang tidak mengapung selama proses
perendaman.
Setelah itu keringkan benih menggunakan tisu.
Sediakan media tanam seperti polibag keci ataupun
pot kecil, namun lebih disarankan untuk menggunakan polibag karena lebih
praktis.
Gunakan tanah humus yang dicampur dengan pupuk organik berbanding 1:3 dengan pupuk.
Tabur benih sawi yang telah dikeringkan ke dalam
polibag.
Setiap polibag hanya disarankan untuk 5 hingga 10
benih saja.
Siramlah setiap hari menggunakan air selama sehari 2
kali secara rutin dan tunggu hingga daunnya muncul.
Taruhlah di tempat sesejuk mungkin dan hindarkan
dari sinar matahari secara langsung.
Pengolahan lahan
Setelah benih sawi bertunas, biarkan dulu kurang lebih 10 hari dan selama 10 hari itu anda bisa memilih serta menyiapkan lahan yang baik untuk proses pemindahan. Cara yang tepat untuk pengolahan lahan yaitu :
Lakukan penggemburan tanah dan buatlah bedengan menggunakan pencangkulan. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah, sirkulasi udara serta menambah kesuburan tanah. Jangan lupa tanah yang digemburkan harus terbebas dari rumput liar dan gulma.
Cangkul tanah sedalam 20 hingga 40 cm. Selain itu
tambahkan pula pupuk organik ke dalam tanah untuk memperbaiki fisik serta
kandungan baik pada tanah.
Dan untuk pemilihan lahan sawi hijau berbeda dengan
proses penyemaian, yaitu pilihlah lahan terbuka tanpa ada pohon besar yang
menaunginya. Karena sawi hijau siap tanam menyukai sinar matahari.
Untuk daerah yang memiliki pH rendah (asam), harus terlebih dahulu dilakukan pengapuran terlebih dahulu dengan tujuan untuk menaikkan derajat keasaman tanah. Pengapuran in sudah dapat dilakukan jauh-jauh hari sebelum penanaman benih. Kira- kira 2 hingga 4 minggu sebelum masa tanam, sedangkan untuk jenis kapurnya sendiri yang baik digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolmit (CaMg(CO3)2).
Penanaman
Setelah benih bertunas dan lahan telah siap maka
langkah berikutnya adalah proses penanaman. Sebelumnya pilihlah bibit sawi
dengan kondisi baik yaitu mulai akar hingga daun mudanya terlihat sehat,
lengkap dan daunnya hijau.
Berikut ini adalah cara menanam sawi hijau:
Tanam bibit sawi pada lahan dengan jarak berkisar 25
hingga 30 cm setiap tanamannya.
Lubang pada lahan tanam yang harus disiapkan pun
memiliki kedalaman antara 6 hingga 10 cm.
Timbun bibit sawi menggunakan pupuk kompos hingga
menutupi sebagian batangnya.
Perawatan
Untuk proses perawatan sawi hijau terbilang sedikit
susah karena sawi hijau merupakan jenis sayuran yang lebih cocok ditanam di
lahan pertanian. Namun anda tidak perlu khawatir, berikut adalah cara- cara
tepat dan untuk mempermudah anda dalam perawatan sawi hijau hingga panen :
Ketika udara mulai hangat atau bisa dibilang sedang
memasuki musim kemarau, pastikan kondisi sawi hijau tetap sejuk.
Jangan biarkan sawi hijau yang sudah anda tanam terkena paparan sinar matahari lebih dari 8 jam ini akan mengganggu proses pertumbuhan serta fotosintetisnya.
Apabila sedang musim penghujan tiba, anda tidak
perlu menyirami 2 kali bahkan sekali dalam sehari.
Perhatikan curah hujan yang ada dan sesuaikan dengan
kondisi kelembapan tanah.
Untuk lebih lanjutnya, perawatan memiliki beberapa
macam proses dan berikut sedikit ulasannya.
Penyiraman
Tak sulit membuat tanaman sawi agar tumbuh subur dan
berkualitas baik. Anda hanya perlu memastikan bahwa kondisi tanah tetap lembab
merata dengan melakukan penyiraman ringan. Dan berikut cara yang tepat untuk
melakukan penyiraman :
Seperti terkait dengan cara perawatan di atas, anda
perlu memperhatikan musim saat menanam sawi hijau.
Anda dapat menyiram sawi hijau dengan air campuran pupuk organik ataupun cucian beras untuk meningkatkan kadar zat baik dalam tanah.
Siramlah sawi hijau sebanyak 2 kali yaitu pagi dan
sore secara rutin.
Penjarangan
Hal ini sangat penting untuk dilakukan selain untuk mempermudah proses panen nantinya, penjarangan dilakukan agar tanaman sawi memiliki tingkat kesuburan yang sama. Proses penjarangan sendiri adalah mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat dengan tanaman sawi lainnya. Penjarangan dilakukan setelah 14 hingga 18 hari setelah penanaman sawi hijau.
Penyulaman
Perawatan berikut ini harusanda perhatikan dengan baik yaitu proses penyulaman. Berikut adalah cara menanam sawi hijau yang baik dan benar dalam melakukan penyulaman sawi hijau :
Perhatikan baik- baik tanaman sawi yang telah
ditanam, jika ada tanaman yang rusak karena penyakit, hama ataupun layu begitu
saja segera ambil.
Ambil dengan mencabut tanaman sawi hijau tak layak
tanam tersebut dengan hati hati dan jangan sampai merusak tanaman lain.
Ambil tanaman sawi hijau baru lainnya dan tanam pada
tempat dimana anda mencabut tanaman sawi hijau yang tak layak tanam tadi.
Lakukan proses penyulaman sebanyak 2 hingga 4 kali
sebelum masa tanam.
Penyiangan
Sembari anda melakukan perawatan tanaman sawi hijau
dengan penyulaman, lakukan juga proses penyiangan. Proses ini bertujuan agar
tanaman sawi hijau memperoleh nutrisi dengan baik dan maksimal.
Cara penyiangan yang harus anda lakukan :
Cara penyiangan yang harus anda lakukan :
Perhatikan tanah yang ada di sekitar tanaman sawi
hijau.
Jika anda melihat gulma seperti rumput ataupun
tanaman liar, maka cabutlah dan buang ke tempat yang jauh.
Sembari melakukan penyiangan, anda juga bisa
melakukan penggemburan tanah di sekitar tanaman untuk mempermudah proses
penyerapan pupuk.
Sama dengan penyulaman, lakukan penyiangan sebanyak
2 hingga 4 kali selama masa tanam.
Pemupukan
Selama proses pemeliharaan berlangsung, proses yang
sangat penting yang harus dilakukan yaitu proses pemupukan secara rutin. Adapun
caranya :
Setelah 3 minggu masa tanam, berikan pupuk kandang
ataupun urea.
Cara pemupukan dengan menggunakan urea yaitu
larutkan urea sebanyak 1 sendok the ke dalam 25 liter air.
Siramkan di atas tanaman sawi hijau setiap pagi dan
sore.
Hama
Selain penyiangan dan penyulaman, hama pada tanaman
sawi juga harus diperhatikan. Banyak sekali hama yang menyerang tanaman sawi
hijau diantaranya penyakit tanaman busuk akar, penyakit kuning pada daun serta
hama yaitu ulat daun, kutu, kumbang dan belalang. Untuk menanggulanginya anda
bisa melakukan penyulaman, namun jika terpaksa terlewat parah maka bisa
menggunakan pestisida selama 2 minggu sebelum panen.
Panen
Masa panen tanaman sawi hijau yaitu dimulai pada
usia 50- 80 hari usai penanaman benih. Cara memanen sawi hijau anda bisa
memotong pangkal batang, mencabutnya hingga akar ataupun hanya memotong daunnya
saja.
Adapun tips untuk memanen sawi hijau agar hasil yang didapat tetap terjaga kesegarannya :
Adapun tips untuk memanen sawi hijau agar hasil yang didapat tetap terjaga kesegarannya :
Membawa hasil panen sesegera mungkin ke tempat teduh
agar tidak cepat layu karena panas
Bersihkan sawi dari tanah yang melekat dan potong
akarnya untuk menghambat proses oksidasi.
Potong bagian daun yang jelek dan tidak penting
untuk memperpanjang kesegarannya.
Sortir sawi yang baik dan pisahkan dengan yang
kurang berkualitas.
Untuk penyimpanan susunlah sawi dengan posisi berdiri dan beri sedikit percikan air agar tetap segar.
Lakukan panen sebelum musim hujan tiba untuk
mencegah proses pembusukan secara cepat.
https://ilmubudidaya.com/cara-menanam-sawi-hijau
Ulat tritip/Ulat perusak daun (Plutella xylostella)
Gejala : Merusak permukaan daun akar, daun berlubang
dan tidak rata, dan menyebabkan daun kering.
Pengendalian :
Kumpulkan ulat daun, lalu bakar ulat, serta lakukan
sanitasi kebun dan lahan
Lakukan penyemprotan insektisida berupa March 50 EC,
Proclaim 5 SG, Decis dan Buldok 25 EC.
Ulat tanah (Agrotis sp.)
Gejala : Ulat tanah bisa merusak akar tanaman,
menyebabkan tanaman layu dan membuat tanaman menguning hingga mati.
Pengendalian :
Lakukan santitasi kebun atau lahan sekitar tanaman.
Lakukan penyemprotan insektisida berbentuk butiran
sesuai anjuran.
Ulat grayak ( Spodoptera litura dan Spodoptera
axigua )
Gejala : Menyebabkan daun menguning, daun berlubang
dan bagian daun tidak beraturan.
Pengendalian :
Lakukan pengumpulan ulat, bakar ulat dan lakukan
sanitasi kebun atau lahan tanam.
Lakukan penyemprotan insektisida berupa Matador 25
Ec, Curacron 500 Ec dan Buldok 25 EC.
Leaf miner ( Lirimyza sp )
Gejala : Menyebabkan daun menguning, bercak kuning
hingga kecoklatan, dan menyebabkan daun layu dan mati.
Pengendalian :
Lakukan pemangkasan kecil pada daun yang terserang
hama.
Lakukan sanitasi pada kebun dan lahan.
Lakukan penyemprotan insektida berupa Trigard 75 WpP
dan Proclaim 5 SG.
Penyakit Tanaman Sawi
Penyakit busuk daun ( Phytotora sp. )
Gejala : Menyebabkan daun menguning, terdapat lendir
dan daun akan membusuk.
Pengendalian :
Lakukan sanitasi pada kebun dan lahan
Lakukan penjarangan tanaman sebelum tanam
Lakukan penyemprotan fungisida berupa Bion M 1/48 Wp
, Topsin M 70 WB dan Kocide 60 WDG.
Penyakit akar gada ( Plasmodiophora brassicae )
Gejala : Menyebabkan akar busuk, kering dan tanaman
mati secara tiba-tiba.
Pengendalian :
Lakukan sanitasi kebun atau lahan secara maksimal.
Baca Juga : Cara Menanam Budidaya Sawi Manis Caisim
Penyakit Bercak Daun
Gejala : Menyebabkan bercak berwarna kuning hingga
kecoklatan hingga kehitaman pada daun. Hingga menyebabkan daun sawi layu dan
mati.
Pengendalian :
Lakukan sanitasi kebun atau lahan secara maksimal.
Lakukan penyemprotan fungisida berbahan aktif berupa
Bion M 1/ 48 WP.
Penyakit Busuk alternaria
Gejala : Menyebabkan akar sawi kering dan
menyebabkan tanaman sawi tiba-tiba mati.
Pengendalian :
Lakukan penyemprotan fungida berupa Dithane sesuai
anjuran.
https://www.faunadanflora.com/jenis-hama-dan-penyakit-tanaman-sawi-palin/
Hama dan penyakit serta penanganannya menurut dinas
pertanian.
Hama tanaman sawi
Ulat perusak daun ( plutella xylostella )
Hama ini aktif di malam hari, sedangkan saat siang
bersembunyi dibawah sisa tanaman atau berada di permukaan daun bagian bawah.
larvanya berwarna hijau dengan panjang 8 mm, lebar 1 mm, dan mengalami 4 instar
yang berlangsung selama 12 hari.
gejala yang sering timbul adalah :
permukaan daun akar rusak, berlubang dan tidak rata,
serta daun akan kering.
hama ini biasanya menyerang pada musim kemarau
daun berlubang-lubang dan hanya tinggal urat daun
saja, serta terdapat bercak-bercak putih seperti jendela yang menerawang.
biasanya menyerang tanaman muda, tetapi kadang juga
merusak sedang membentuk bunga.
pengendalian :
non kimiawi : mengumpulkan ulat daun, lalu
membakarnya. melakukan sanitasi kebun atau lahan.
kimiawi : melakukan penyemprotan insektisida berupa
march 50 ec, proclaim 5 sg, decis dan buldok 25 ec.
Ulat tanah ( agrotis sp. )
Hama ini memiliki siklus hidup selama 6-8 minggu,
dan aktif pada senja dan malam hari dan menyerang tanaman muda khususnya pada
bagian akar. gejala yang ada jika terjadi serangan ini adalah tanaman terlihat
layu, menguning bahkan mati. hal ini karena ulat menyerang bagian akar tanaman.
pengendalian :
non kimiawi : melakukan santitasi kebun atau lahan
sekitar tanaman.
kimiawi : melakukan penyemprotan insektisida
berbentuk butiran sesuai anjuran.
mengambil ulat lalu membunuhnya.
membersihkan kebun dari gulma dan sisa tanaman yang
dijadikan tempat bertelur hama tanah.
menaburkan insektisida berbentuk butiran di samping
pokok tanaman.
Ulat grayak ( spodoptera litura dan spodoptera axigua )
Tanaman sawi yang terserang hama ulat grayak
ditandai dengan kondisi daun berlubang, menguning dan bagian daun tidak
beraturan. gejala : daun mengguning, daun berlubang dan bagian daun tidak
beraturan.
pengendalian :
non kimiawi : melakukan pengumpulan ulat, lalu
membakarnya dan melakukan sanitasi kebun atau lahan.
kimiawi : melakukan penyemprotan insektisida berupa
matador 25 ec, curacron 500 ec dan buldok 25 ec.
Leaf miner ( lirimyza sp )
Leaf miner disebut juga penggorok daun. larva atau
serangga yang hidup dan makan di dalam daun. siklus hidupnya mereka membangun
terowongan di dalam jaringan daun. gejala yang ada jika terserang adalah
berbentuk daun menjadi putih-putih seperti aliran sungai, daun menguning dan
daun akan layu serta mati.
pengendalian :
non kimiawi : melakukan pemangkasan kecil pada daun
terserang, dan melakukan sanitasi kebun atau lahan.
kimiawi : melakukan penyemprotan insektida berupa
trigard 75 wpp dan proclaim 5 sg.
pengendaliannya memangkas daun terserang kemudian
menghancurkannya
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/74900/jenis---jenis--hama--pada-tanaman-sawi---/
Manfaat Sawi Hijau Bagi Kesehatan
Dengan ragam nutrisi sehat yang terdapat di dalam sawi hijau, Anda bisa mendapatkan beragam manfaat sebagai berikut.
Membantu Proses Detoksifikasi Tubuh
Manfaat sawi hijau yang pertama adalah untuk
mendetoksifikasi tubuh. Detoksifikasi sendiri adalah proses untuk mengeluarkan
racun dari dalam tubuh. Saat kita tengah beraktivitas, tentu kita tidak tahu
apa saja yang telah masuk ke dalam tubuh kita. Tanpa disadari, ada beragam zat
berbahaya yang masuk dan mampu membuat kesehatan terancam.
Untuk melindungi tubuh dari ancaman kesehatan akibat
racun, Anda tentu membutuhkan perlindungan. Salah satunya adalah dengan
mengonsumsi jenis makanan yang bergizi untuk dikonsumsi.
Sawi hijau memiliki kandungan serat yang tinggi dan mampu membantu untuk menyingkirkan racun yang ada di dalam pencernaan. Sedangkan kandungan sawi yang berupa klorofil, dapat membantu pengeluaran jenis racun yang lain.
Untuk Mencegah Kanker
Manfaat sawi hijau yang selanjutnya adalah untuk
mencegah gangguan penyakit kanker. Hal ini dikarenakan ada begitu banyak
antioksidan, vitamin serta mineral yang terkandung dalam sawi tersebut.
Selain itu, Anda juga harus tahu jika jenis sayuran
dengan aroma tajam seperti halnya sawi dan lobak mengandung komponen sehat
berupa glucosinolate. Kandungan tersebut memiliki beragam manfaat dimana salah
satunya adalah untuk mencegah pertumbuhan kanker.
Meningkatkan Sistem Imun
Manfaat sawi hijau lainnya adalah untuk menjaga
sistem imun tubuh. Anda pasti tahu jika sistem imun memiliki tugas untuk
melindungi tubuh serta melawan patogen yang dapat menyebabkan terjadinya
infeksi. Adapun salah satu cara ampuh dalam melawan patogen tersebut adalah
dengan meningkatkan sistem imun tubuh kita melalui asupan makan.
Anda bisa mengonsumsi sawi hijau secara rutin agar
sistem imun bisa bekerja dengan baik melalui kadar vitamin C yang cukup tinggi
di dalamnya. Menjaga sistem imun dengan sawi hijau juga didapatkan dari sifat
antiinflamasinya yang bisa mencegah peradangan supaya tidak semakin parah.
Menangkal Serangan Radikal Bebas
Sawi hijau mengandung antioksidan yang bagus untuk
melindungi kesehatan. Meski demikian, tidak hanya sawi hijau saja yang
merupakan sumber antioksidan melainkan semua jenis sawi juga memiliki kandungan
tersebut.
Dengan adanya kandungan vitamin C ditambah dengan
vitamin A juga senyawa yang lain, membuat jenis sayuran yang satu ini dapat
menangkal serangan radikal bebas hingga melindungi sel tubuh dari terjadinya
kerusakan.
Untuk Mengontrol Kolesterol
Manfaat sawi hijau yang selanjutnya adalah untuk
mengontrol kolesterol. Tingginya kadar kolesterol jahat di dalam tubuh bisa
sangat membahayakan. Adapun salah satu faktor yang meningkatkan kadar
kolesterol adalah berasal dari makanan. Dengan demikian, Anda harus menjaga
asupan dengan baik serta mengonsumsi jenis makanan yang mampu membantu dalam
mengontrol kadar kolesterol di dalam tubuh.
Sawi merupakan jenis sayuran hijau yang kaya akan
antioksidan yang bagus untuk mengontrol kadar kolesterol di dalam tubuh. Sawi
hijau juga bagus untuk mencegah terjadinya peningkatan kolesterol yang jahat.
Bagus untuk Dikonsumsi oleh Ibu Hamil
Jenis sayuran hijau seperti halnya sawi hijau bagus
untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Konsumsi sayur ini dapat menambah asupan asam
folat di dalam tubuh. Asam folat sendiri sangat dibutuhkan oleh ibu hamil
karena memiliki peran yang penting terhadap pertumbuhan bayi seperti untuk
pembentukan DNA juga sel. Folat juga menghindarkan bayi terlahir cacat.
Membantu dalam Menurunkan Berat Badan
Manfaat sawi hijau yang selanjutnya adalah untuk
membantu menurunkan berat badan. Meski demikian Anda harus tahu jika manfaat
sawi yang satu ini tidak memberikan manfaat secara langsung. Anda membutuhkan
asupan sehat yang lainnya serta secara rutin melakukan olahraga agar penurunan
berat bisa segera di dapatkan.
Ada begitu banyak manfaat sawi hijau bagi kesehatan
tubuh manusia. Selain manfaat di atas, tentu masih banyak manfaat lainnya yang
bisa Anda dapatkan.
https://blog.regopantes.com/kesehatan/manfaat-sawi-hijau/
Pestisida untuk tanaman Sawi :
Pabrik benih di indonesia
Pabrik benih jagung di indonesia
PT Syngenta Indonesia
Jalan Raya Tlajung Udik Km. 62.8
Gunung Putri - 16961
Bogor
Tel: 021-8672776
Fax: 021-8672825
Kantor:
Perkantoran Hijau Arkadia, Tower C, Lt. 9
Jalan TB Simatupang Kav 88
Jakarta 12520
Tel: 021-78836979
Fax: 021-78836323
Website: www.syngenta.co.id
PT EAST WEST SEED INDONESIA
Telepon: +62 264 201871 / +62 22 3000 2010
Fax: +62 264 201875 / +62 22 3000 2019
Hubungi kami disini
ALAMAT POS
PT EAST WEST SEED INDONESIA
Desa Benteng, Kecamatan Campaka
Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia 41181
PT. TAKII INDONESIA
Plaza Kelapa Gading Blok C No. 48
Jl. Boulevard Barat Raya, Kelapa Gading
Jakarta Utara 14240 – Indonesia
CONTACT US
Phone: +62 21 4585 1413
Email: info@hortindo.org
KOREAN SEED INDONESIA
o Company Name : KOREAN SEED INDONESIA
o Address : Bendorejo, Tawang Wates Kediri, Indonesia
o Capital : -
o Telephone : (62-354)442-614
o Fax : (62-354)442-533
o Email : koreana@indo.net.id
Lokasi perusahaan di Indonesia :
- Jakarta Beltway Office Park Building A, 5th floor
Jl. Ampera Raya No. 9-10
Jakarta, 12550 Tel: +62-21-7822555
Fax: +62-21-7822565
- Malang Malang Operations
Jl. Raya Krebet, Desa Krebet
Bululawang
Malang 65171 East Java Tel: +62-341-879470
Fax: +62-341-879237
- Pasuruan Pasuruan Operation
Kawasan Industri PIER
Jl. Rembang Industri I/48 A-B
Pasuruan 67153 Tel: +62-343-740209
Fax: +62-343-740210
KANTOR PUSAT DAN FASILITAS PRODUKSI
PT BISI International Tbk
Jl. Raya Surabaya Mojokerto km 19,
Desa Bringinbendo,
Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo,
Jawa Timur, Indonesia.
Telepon +62-31-7882528
Faksimili 62-31-7882856
Alamat e-mail investor.relations@bisi.co.id
Monsanto Indonesia
Head Office
Monsanto Indonesia
Wisma Pondok Indah 2, 6th floor
Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA
Pondok Indah - Jakarta 12310
Phone: +62-21-29976400
Fax: +62 21 7592 2928
PT ORIENTAL SEED INDONESIA
Dusun Kamal,Rt 02 Rw 04 Pagersari Mungkid Magelang Jawa Tengah Indonesia, 56551
Tlp. 0293 782450
Fax. 0293 782436
Hp. 0815 7872 6979
Jl. Akhmaludin No. 26
Jember - Jawa Timur
Indonesia
Telp : 0331-323216
Email : cs@benihcitraasia.com
Kompleks Plasa Segi Delapan,
Jl. Segi Delapan Indah Kav III D, No. 821-822,
Surabaya (60189)
Telepon: (031) 7322099, (031) 7320365
Fax : (031) 7320365
Pabrik
Jl. Pare Kediri, Ds. Sambirejo, Kec. Pare,
Kab. Kediri (64226),
Telepon : (0354)394818, (0354) 391882
Fax : (0354) 391090
PT. SANGHYANG SRI
Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 Indonesia
Telp. 021-29935678 Fax. 021-29935740
All Rights Reserved 2016
CV.Multi Global Agrindo
Alamat: Jl. Raya Solo-Tawangmangu, Lempo, Salam, Kec. Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 57791
Jam buka:
Buka ⋅ Tutup pukul 15.00
Telepon: 0813-9347-3009
Provinsi: Jawa Tengah
PT. PRIMASID ANDALAN UTAMA INDONESIA
Alamat: Plaza Kelapa Gading, Rukan Inkopal, Blok C no. 48, JL. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading Permai, RT.15/RW.3, Klp. Gading Bar., Kec. Klp. Gading, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
Alamat: Plaza Kelapa Gading, Rukan Inkopal, Blok C no. 48, JL. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading Permai, RT.15/RW.3, Klp. Gading Bar., Kec. Klp. Gading, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
Jam buka:
Buka ⋅
Tutup pukul 17.00
Tutup pukul 17.00
Telepon: (021) 4517103
Provinsi: Jakarta
CV. Aura Seed Indonesia
• SMS : 0856-0856-6034
• WA : 0856-0856-6034
• TELP-1 : 0856-0856-6034
• TELP-2 : 081-904-983-985
• EMAIL : halo@sentratani.com
• FB : facebook.com/sentratani
Comments
Post a Comment